Episode 8

279 12 0
                                    

* * *

Sang Pangeran kini berada di dalam gua yang gelap tanpa secercah cahayapun, karena mulut gua telah menutup rapat. Untuk mengatasi kegelapan pekat yang meliputinya, Sang Pangeran menghunus Keris Jaladria miliknya yang memancarkan cahaya putih terang. Dengan penerangan Keris ini Sang Pangeran melangkah menelusuri pekatnya gua. Langkahnya semakin jauh menembus lorong-lorongnya yang panjang dan berkelok-kelok. Sampai akhirnya Ia menemukan pusaran cahaya yang besar dan menyilaukan. Ini membuatnya takjub namun juga takut.

"Hmm, inikah gerbang dimensi dunia Vatala?!". Pikir Sang Pangeran.

Tiba-tiba terdengar suara yang menakutkan dari dalam pusaran, terdengar menggelegar dan menggidikan bulu kuduk.

"Hai manusia, masuklah ke dalam pusaran. Aku sudah menantikan kedatanganmu! ". Kata suara menakutkan itu.

Pangeran Kumarapati melangkah mendekati pusaran cahaya yang menyilaukan itu. Sebenarnya Ia merasa takut namun berusaha sekuatnya untuk memberanikan diri. Suatu kekuatan dahsyat menarik tubuhnya ke dalam pusaran. Pangeran Kumarapati tidak dapat melihat apapun saking silaunya. Tubuhnya terasa melayang, sampai akhirnya Sang Pangeran tak sadarkan diri.

Begitu sadar, Ia telah berada di dalam sebuah Istana raksasa yang dihuni para Naga. Di hadapanya menjulang Naga berkepala sembilan yang luar biasa besar dan mengerikan. Tiap kepalanya mengenakan mahkota berkilau yang berbeda. Sisiknya berwarna biru mengkilat dan memiliki empat pasang sayap yang membuat wujud mengerikanya menakjubkan. Pangeran Kumarapati menggigil sangat ketakutan.

"Be...benar...kah paduka Raja Naga yang bernama Pra..Prabu Permoda! ". Ucap Pangeran Kumarapati memberanikan diri bersuara.

" Itu benar wahai manusia, akulah Prabu Permoda yang akan membantumu dalam mewujudkan cita-citamu untuk menjadi Raja diraja di Arcapada. Jhah... Hahahaha! ". Jawab Prabu Naga Permoda dengan suara yang menggelegar.

" Benarkah apa yang paduka katakan?! ". Ucap Pangeran Kumarapati.

" Raja Naga tidak pernah berbohong, jadi bersiaplah untuk menerima kekuatan dariku yang akan membuatmu sakti mandraguna! ".

Prabu Naga Permoda melontarkan cahaya merah dari tiap mulut kesembilan kepalanya ke arah Pangeran Kumarapati. Saat lontaran cahaya-cahaya itu menimpa tubuh Sang Pangeran, kekuatan dahsyat meraksukinya. Tubuhnya semakin membesar dan bertambah kuat. Kini Pangeran Kumarapati telah menjelma menjadi Asura berukuran sangat besar dan berwujud mengerikan. Berkulit merah pekat berwajah seram khas kaum Asura.

"Itu adalah wujud Triwikramamu, dengan wujud seperti itu tak akan ada seorangpun yang mampu menandingimu di Arcapada. Kau dapat ber-Triwikrama sesuka hatimu! ". Kata Prabu Permoda.

" Terima kasih paduka! ". Jawab Raksasa perwujudan Pangeran Kumarapati.

Asura perwujudan Pangeran Kumarapati menghaturkan sembah penghormatan kepada Prabu Naga Permoda, sebagai wujud rasa terima kasih. Kemudian mengecil dan berubah wujud kembali menjadi manusia.

" Aku tidak hanya memberikan Kesaktian saja padamu. Akan tetapi Senapati terbaiku akan menyertaimu beserta seratus ribu prajurit Naga. Jadi jangan ragu untuk mewujudkan ambisimu untuk menaklukkan seluruh Arcapada! ". Kata Prabu Naga Permoda.

Sekali lagi Pangeran Kumarapati menghaturkan sembah dan mengucapkan banyak terima kasih. Naga terbang bersisik emas melayang ke arah Sang Pangeran. Naga itu mengecil di hadapan Pangeran dan berubah wujud menjadi seorang gadis berparas sangat cantik, secantik Apsari kahyangan. Bibir manis Sang gadis sunggingkan senyum menawan lalu dengan gerakan manis merangkapkan kedua telapak tangan untuk menghaturkan sembah penghormatan kepada Sang Pangeran.

Sang Pangeran begitu terpesona melihat paras cantik gadis perwujudan Naga emas ini. Ia terus memandangi Sang gadis dengan penuh kagum. Rasanya Ia sudah jatuh cinta dari pandangan pertama.

"Pangeran, hamba adalah Senapati Lira yang akan mendampingi Pangeran dalam mewujudkan keluarga bahagia. Ups, salah!, maksudnya mewujudkan cita-cita besar Pangeran untuk menaklukkan seluruh Arcapada!". Kata gadis ini memperkenalkan dirinya.

Pangeran Kumarapati tersenyum, sambil berbisik dalam hati.

"Benar-benar pendamping yang sempurna, oh dewata betapa cantiknya dia! ".

" Hamba dan sepuluh ribu pasukan Naga yang hamba pimpin akan setia kepada Pangeran! ". Kata Lira Si gadis jelmaan Naga.

" Dengan bantuan para Naga, aku yakin seluruh Arcapada akan mampu kutundukan! ". Gumam Pangeran Kumarapati.

Sang Pangeran tersenyum senang, tekad dan keyakinanya menjadi begitu besar seakan masa depan sudah pasti di dalam genggamanya.

Darah NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang