Adikku perempuan.
Waktu itu aku tersenyum mengamatinya.Ketika aku ingin mengelus pipinya yang gembil, Mama yang sedang memangku bayi itu berkata, "Eh, tangan kamu kotor. Tadi kamu abis main, kan? Cuci tangan dulu."
Aku mencebik kemudian mengerucutkan bibirku.
Yang aku ingat, akhirnya aku tidak jadi mengelus pipi adikku, mungkin aku terlalu malas.Untung memoriku dapat sedikit mengingatnya.
Dia sangat lucu.
Matanya terpejam.
Bibirnya mungil sekali, sama seperti anggota tubuh yang lainnya.
Dan mulai dari saat itu aku akan memanggilnya dengan sebutan 'Adik'.
Uh, menggemaskan sekali.Tapi sekarang aku baru memahami.
Apakah anak itu--adik kecilku, lahir di luar dugaan kalian, Ma, Pa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi dalam Rumah ✔
Short StoryOh! Aku menyesal telah menulis di tempat umum dan teledor meninggalkan buku di tempat itu. Jadi aku harus bertemu dia lagi. Iya, dia, Gaizka Bagaskara. Mantan gebetanku. Copyright ©2017 by snh-tata