"Vi, semua keluarga pasti punya masalahnya masing-masing." Kalimat itulah yang pertama dikatakan Bagas untuk mengusir kecanggungan.
Vio sedikit mengangkat wajahnya, ia mengintip raut muka Bagas.
"Keluarga gue juga punya masalahnya sendiri." Bagas melanjutkan setelah menyadari sedikit respon dari Vio.
Kali ini, Vio baru benar-benar mengangkat wajahnya, melihat ke arah Bagas.
Mengembuskan napas supaya tenang, Vio berucap, "Masa? Keluarga lo yang adem-ayem gitu punya masalah?"
Bagas tersenyum.
Uh, senyumnya masih tetep manis dari dulu, batin Vio, shit, apa yang gue pikirin?
"Nyokap gue udah meninggal sejak gue lahir. Gue lahir prematur, karena dulu ibu gue hamil secara nggak sah."
Lagi-lagi, mata Vio terbelalak. Tidak menyangka.
"Yang selama ini jadi keluarga gue, itu semua keluarga angkat. Bokap kandung gue gak mau tanggung jawab buat nikahin nyokap, malah nyuruh ngegugurin kandungannya. Tapi nyokap nggak mau."
Mata Bagas terlihat menerawang sebelum melanjutkan.
"Waktu itu, kakek lagi sakit dan setelah tau nyokap hamil, dia kayak kena serangan jantung gitu dan meninggal. Nenek gue yang enggak punya usaha apa-apa, cuman mengandalkan nyokap gue untuk kebutuhan hidup. Terus pas nyokap meninggal setelah lahiran, nenek gue bingung, dia nggak punya biaya buat bertahan hidup. Kan jenazah nyokap mau di bawa ke rumah, nenek gue pas jalan ke ambulan, dia gendong gue yang lagi tidur sambil ngerenung, sedih anaknya meninggal, nggak tau harus ke mana.
"Tapi, mungkin emang takdir Tuhan, ya. Tiba-tiba ortu angkat gue nyamperin nenek waktu itu pas di RS, yang katanya lagi keliatan frustasi dan bingung banget. Setelah nenek gue cerita, mereka mau ngangkat nenek sama gue jadi keluarganya. Karena ibu angkat gue gak bisa hamil dan kedua ortu angkat gue orang tuanya udah nggak ada."
Bagas berhenti, ingin melihat ekspresi Vio. Kaget, bingung, sedih, simpatik, semua ada di raut wajah Vio.
Tapi tiba-tiba Bagas terkekeh pelan. "Gue tau itu sinetron abis, ya."
***
Author's note:
Iya, ini emang sinetron abis seperti kata Bagas wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi dalam Rumah ✔
Short StoryOh! Aku menyesal telah menulis di tempat umum dan teledor meninggalkan buku di tempat itu. Jadi aku harus bertemu dia lagi. Iya, dia, Gaizka Bagaskara. Mantan gebetanku. Copyright ©2017 by snh-tata