Cewek berambut sebahu itu mematikan mesin motornya. Kemudian ia melepas helm dari kepalanya dan beranjak dari duduknya sambil mencabut kunci motor.
Kayak tau motor siapa, katanya dalam hati setelah beranjak dari motornya.
Ia berdiri di sisi sebelah kiri. Memasukan lagi kuncinya ke lubang yang ada di sisi kiri motornya. Lalu mengangkat jok ke atas.
Mengambil sebuah buku catatan dan menyimpan helm-nya di bagasi yang cukup luas dalam kendaraanya.
Ketika ia hendak mencabut kembali kunci (tentunya setelah menurunkan kembali jok), seseorang menyapanya.
"Wah, kita ketemu lagi!"
Vio mengangkat wajahnya menghadap orang di sebrangnya. Jantungnya berdebar namun ia mencoba untuk tersenyum.
"Ngapain lo ke perpustakaan kota? Tobat, Gas?" Ia bermaksud untuk bercanda.
Cowok di depannya terkekeh. "Sirik aja lo. Lo ngapain?"
Vio menjawab, "Mau nyari bacaan bagus aja, sambil ngabuburit."
"Masih aja suka sama buku, Vi."
Vio mengangkat bahu. "Ya, abis gimana. Buku itu menarik."
"Oh, kalau gue udah gak menarik lagi, ya?"
Sial. Wajah Vio mulai terasa panas.
"Udah ah, gue masuk dulu."
Lagi-lagi cowok itu terkekeh dan bersiap untuk mengendarai motor yang di parkir di sebelah motor Vio.
"Gue duluan, ya," pamit Bagas.
Vio hanya mengangguk lalu memutuskan untuk beranjak.
Tapi ia tidak sadar, Bagas tengah memerhatikan buku yang dipegangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi dalam Rumah ✔
Short StoryOh! Aku menyesal telah menulis di tempat umum dan teledor meninggalkan buku di tempat itu. Jadi aku harus bertemu dia lagi. Iya, dia, Gaizka Bagaskara. Mantan gebetanku. Copyright ©2017 by snh-tata