Aku hampir lupa kalau aku mau cerita tentang ibu tiriku (selanjutnya akan aku panggil Ibu).
Dia baik. Baik banget malah.
Bahkan, kalau aku lagi liburan di rumah Papa, perhatiannya melebihi perhatian Mama.
Kadang aku merasa aneh.
Ibu seperti Mama yang dulu.
Mama yang selalu perhatian dan mengerti saat aku ingin didengarkan.Ah, aku juga punya adik seayah dari mereka berdua (Ibu dan Papa).
Beda delapan tahun denganku.
Sama seperti anak Mama dan Ayah (yang berarti adik seibu denganku).
Dua adikku perempuan.
Jadi, kalau dihitung, aku punya tiga adik.Eh, kok jadi bahas tentang adikku?
Jadi, ibu tiriku ini menikah dengan Papa tidak lama setelah Mama dan Papa berpisah.
Aku tidak tau jelasnya seperti apa.
Mengingat aku masih kecil waktu itu.Tapi sekarang aku tiba-tiba memikirkan ini.
Apakah sikap Ibu baik kepadaku--dan adikku tentunya--itu hanya pencitraan dan ada maksud terselubung?
Atau memang sikapnya seperti itu pada siapapun?
Aduh, aku jadi berburuk sangka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi dalam Rumah ✔
Short StoryOh! Aku menyesal telah menulis di tempat umum dan teledor meninggalkan buku di tempat itu. Jadi aku harus bertemu dia lagi. Iya, dia, Gaizka Bagaskara. Mantan gebetanku. Copyright ©2017 by snh-tata