Aku sedikit muak.
Mama kelihatan lebih merhatiin temen-temen 'dumay'-nya daripada anaknya sendiri.Kadang aku cemburu.
Cemburu sosial.
Bukan panjat sosial.
Oke, garing banget.Aku gak habis pikir aja.
Mama kayaknya lebih banyak nyeritain kisah hidupnya sama temen-temen yang nggak pernah ditemuinya dibanding sama aku.Dan juga, lebih banyak tau tentang temen-temen online-nya daripada anaknya sendiri.
Kadang aku sedih.
Kadang aku juga pengen diperhatiin.
Iya, aku egois emang.Aku gak mikirin adik aku yang sedari kecil nggak tinggal sama Mama.
Tapi ... aargh -----------------------Wajar kan, seorang anak pengen dapet perhatian dari orang tuanya?
Sometimes, apa yang aku ceritain entah Mama dengerin atau enggak.
Aku pikir enggak.
Soalnya Mama terlalu sibuk sama hapenya.Dan itu bener, suatu waktu Mama malah nanya apa yang udah aku jelasin.
Pasti aku jawab, "Tuh kan, aku cerita panjang lebar gak didengerin."Durhaka, ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi dalam Rumah ✔
Short StoryOh! Aku menyesal telah menulis di tempat umum dan teledor meninggalkan buku di tempat itu. Jadi aku harus bertemu dia lagi. Iya, dia, Gaizka Bagaskara. Mantan gebetanku. Copyright ©2017 by snh-tata