'Rainbow' tanpa 'Rain' gak akan jadi 'Rainbow'. Sama artinya seperti Pelangi yang gak mungkin muncul kalau hujan gak turun. -Sisterhood
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Begitu sampai di luar villa, mata Panji terpaku kepada seorang wanita muda yang sedang menikmati teh nya di teras sambil memainkan jari-jarinya di keypad handphone. Teras yang terletak di villa yang bersebrangan dengan villa mereka beraksen kayu. Terlihat minimalis namun cukup kalau ia hanya tinggal seorang diri disana.
"Guys. Liat deh..." Kata Panji sambil menunjuk ke arah wanita muda itu.
Luna dan Sofi langsung mengarahkan pandangannya kepada wanita itu.
"Yeh. Kak Panji biasanya gini ya? Ga kesana ga kesini yang diliat tetep aja cewek." Celetuk Sofi jengkel.
"Anak kecil diem aja dah." Balas Panji pedas.
Sofi langsung menekuk muka dan memanyunkan bibirnya.
Duh gawat kalo dia ngambek, nanti yang bayar villa siapa? Gak deng, kasian kalo ngambek gitu. Ih si Panji rese juga. Batin Luna begitu melihat keadaan adiknya.
"Lo berani hah? Dia adek gue!" kata Luna sambil menjewer telinga Panji.
"Ih ih ih bukan. Aduh sakit! Lepas oey!"
Luna langsung melepas jewerannya.
"Bukan gitu, ih lo galak banget, jewer pake perasaan dong. Maksud gue, liat deh, itu cewek mantep banget. Seksi anjir. Demen nih gue." Kata Panji dengan wajah ngiler sok polos.
"Dih! Lo demen sama tante-tante? Gak banget deh."
"Ah, lo mah udah tau gue jomblo. Dukung dikit kek! Bodo ah. Kalo lo gak suka, biar gue yang nyamperin dia kesana." Balas Panji sambil menghiraukan Sofi ataupun Luna.
"Ih. Malah nyelonong duluan. Yuk ah Sof." Luna langsung menarik tangan Sofi untuk menyusul Panji.
Begitu sampai disana, tampaknya wanita muda tersebut agak kaget dengan kedatangan mereka.
"Siapa ya?" tanya nya ramah.
"Misi...tante, eh mbak, kak...kita dari villa di sebrang. Baru aja sampe. Mau itu—hehe, kenalan." Ucap Panji sambil cengar cengir kuda.
"Ooh kalian baru sewa disini ya? Kenalin...saya Yunita. Boleh panggil Tante Nita aja." Balas wanita yang bernama Tante Nita itu sambil mengulurkan tangannya.
Yah, jangan ditanya. Tangan Tante Nita langsung disambut genggaman tangan Panji. Emang dasar ya cowok.
"Saya...Panji Oliver Astrajaya. Panggil Panji aja tante..hehe."
"Ooh Panji, kalo yang ini? Yang cantik-cantik," tanyanya.
"Minggir tangan lo dodol!" kata Luna sambil memukul tangan Panji yang masih asik menggenggam tangan Tante Nita.
"Galak banget." Wajah Panji berubah seperti anak kucing.
"Bodo." Balas Luna jutek dan lalu tersenyum paksa ke arah Tante Nita.
"Nama saya Luna tante, kalo ini Sofi, adik saya."
"Oh iya? Salam kenal ya cantik...mau masuk dulu?," ia langsung menawarkan mereka untuk masuk ke dalam villa nya.
"Gak us—"
"Boleh tante...ayuk masuk!"
Tadinya, Luna berniat menolak ajakan Tante Nita untuk masuk, tapi apa daya, Panji jika punya keinginan terlalu susah untuk di cegah.

KAMU SEDANG MEMBACA
SISTERHOOD
Teen Fiction[Keaslian cerita ini hanya dipublish di https://www..com/user/Ichannisazhr selain itu adalah hasil copy paste, plagiat, dan menjiplak tanpa usaha.] Cinta. Apakah di dunia ini ada seorang yang benar-benar tahu apa arti 'cinta' yang sesu...