[Keaslian cerita ini hanya dipublish di https://www..com/user/Ichannisazhr selain itu adalah hasil copy paste, plagiat, dan menjiplak tanpa usaha.]
Cinta. Apakah di dunia ini ada seorang yang benar-benar tahu apa arti 'cinta' yang sesu...
Matahari memancarkan sinar lembutnya melalui jendela kaca yang terbuka lebar. Terlihat embun bekas hujan tengah malam masih mengukir indah. Hawa dingin terasa menusuk ke tulang. Kaki gadis itu kembali masuk ke dalam selimut. Masih dengan dress yang ia gunakan semalam. Mentang-mentang hari libur, kerjaannya kalau bukan tidur cuma main Handphone. Paling-paling kalau rajin, Luna hanya keluar rumah untuk sekedar lari pagi. Oh iya, walaupun sekarang adalah hari Kamis, hari ini dan hari Jumat ia libur sekolah karena seluruh guru di SMA nya sedang ada seminar di daerah Bandung.
Soal kejadian semalam, Rascal menyanyikan lagu itu hanya untuk menyenangkan hati Luna. Mereka benar-benar masih dalam tahap nyaman sebagai sahabat. Sama-sama tak bisa melepaskan. Kenapa? Karena Luna takut. Kelak akan ada yang pecahkan hati Luna, dan ia butuh Rascal untuk membantunya merangkai hati itu dari awal lagi. Begitupun sebaliknya. Jadi kalau mereka pacaran, mereka takut hal itu terjadi di waktu yang bersamaan. Alias putus dan lost contact.
Sedikit penjelasan. Di dalam kamar Luna, didominasi warna putih dan hitam. Ada banyak foto-foto dirinya tergantung di dinding. Namun, sebagian ada foto-fotonya bersama Rascal. Ada Puberties Goals juga. Milik mereka berdua. Foto yang dikumpulkan dari mereka masih baby sampai sekarang di rangkai dengan uluran serabut-serabut kayu dan dijepit dengan jepitan kecil berbentuk love. Tapi ada satu foto yang juga terpampang di bedside tablenya, fotonya berdua bersama Rascal saat acara Halloween disekolah. Masuk nominasi foto paling goals sebagai pasangan terkece dalam tema "Ghost" di sekolah mereka. Ia dan Rascal sama-sama mengenakan kostum bertema drakula. Back to the topic, karena semua barang di kamarnya berwarna hitam putih, Luna dijuluki manusia black and white yang lagi kekinian banget--oleh Rascal. Berbeda dengan Sofi yang lebih menyukai warna biru dan pink pastel. Warna-warna manis yang memberi kesan feminine.
"Woi! Bangun bo. Ada Rascal noh dibawah!" Sofia datang ke kamar Luna dengan mendobrak pintu kamarnya. Sayangnya, tak ada gerakan mendukung dari Kakaknya.
"Ih." Ia mendengus kesal. Lalu menemukan cara untuk membangunkan Luna.
Tangannya menjelajah daerah pinggang Luna. Membuat Luna merasa geli.
"Jangan ganggu ah!" Tangan Luna refleks melepas sentuhan Sofia.
Namun, keisengannya kumat. Ia terus menerus mengelitiki Sang Kakak hingga menurutnya Luna benar-benar bangun."
"Aaaah Sofi iya-iya kakak bangun!" Luna setengah duduk diatas kasurnya sambil masih mengusap wajahnya sesekali.
"Apa?," tanya Luna dengan mata masih setengah terbuka.
