Pada akhirnya, semua teman lama mu akan kembali, entah untuk mendukungmu atau hanya penasaran akan keadaanmu, dan sahabat yang selalu kau temui setiap detik bisa saja pergi dan hilang tanpa alasan atau tanpa tanda-tanda. -Author-
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi itu, awan terlihat menutupi seluruh permukaan langit. Seorang gadis bersiul ringan sambil mengenakan sepatu. Sementara itu, ada laki-laki berperawakan tegap yang mencoba menstarter mobil miliknya.
"Luna! Cepet nanti telat. Sofi juga udah nungguin kamu nih."
"Tunggu, Ma! Lagian masuk sekolah masih setengah jam lagi. Santai aja!"
Lalu Sang Bunda menghampiri anak pertamanya itu. "Kamu bukannya mau ngerjain PR bareng di kelas?"
Luna membersihkan tangannya, lalu berdiri menatap Mama. "Iya, Ma. Tapi kan ini masih lama."
"Lebih baik sih—"
BRRM!!
"Loh, itu suara motor siapa?," tiba-tiba omongan mama tadi terpotong olehnya sendiri. Bicaranya beralih ke lain topik. Sebuah suara motor yang di gas kencang tepat terdengar dari belakang mobilnya.
"Gak tau deh, Ma. Liat yuk.."
Mama langsung merangkul putri cantiknya itu menuju luar rumah. Ternyata, di belakang mobil yang dikendarai Papa dan ditumpangi Sofi ada sebuah motor CBR berwarna putih. Milik Rascal.
"Kamu bareng Rascal? Kok gak bilang Papa biar Sofi sama Papa duluan." Papa mengeluarkan setengah wajahnya di kaca mobil—yang terparkir tepat di depan Luna dan Mama.
Luna menggeleng. "Loh aku gak tau dia mau bareng, Pa."
Tiba-tiba Rascal menyahut dengan keras, "Om, Tante, saya minjem anak nya ya! Cuma buat ke sekolah kok!"
Disamping itu, Mama malah tertawa, sementara Papa geleng-geleng kepala. Sofi? Terlihat ada aura tak enak terpancar dari wajahnya.
"Ya udah deh, Papa sama Sofi duluan aja ya sayang!" Ujar Papa sambil melajukan mobilnya setelah Rascal membenarkan posisi motor nya agar tak menabrak mobil Papa Luna.
"Loh loh kok?," Luna hanya bisa diam menatapi mobil Papa yang menjauh tanpa dirinya.
"Udah sayang, kamu sama Rascal aja, kasian juga dia udah nungguin kamu." Nasihat Mama bukannya malah mengenakkan hati malah membuatnya sedikit merasa aneh.
"Ya udah deh, cium." Setelah salim dengan Mama, Luna mencium pipi kanan dan kiri mama sambil cemberut. "Berangkat dulu ma!" ujarnya sambil berlari kearah Rascal dan menggunakan helm yang sudah disodorkan oleh cowok itu.
"Hati-hati sayang!"
***
Hari ini adalah hari yang sangatlah menyenangkan bagi anak kelas XII-IPA-A karena guru fisika mereka—yang waktu itu pernah memberikan ulangan yang susah dicerna otak—tidak masuk. Kebanyakan murid dikelas bersorak sorai. Namun ada juga yang sedih karena kehilangan pelajaran penting. Unik, ada aja yang kayak gitu. Justru menurut Luna, saat-saat itulah ia bisa mengambil kesempatan untuk membaca novel yang sudah lama ia punya tapi tak tersentuh. Novel itu berjudul 'Alive' dengan sebuah quote kecil dibawahnya bertuliskan 'hati yang remuk, janji yang terbang, harapan yang sirna, dan rahasia yang baru terungkap'. Novel yang sangat menarik di mata Luna. Ia sangat suka dengan sinopsis nya dan covernya, karena di cover tersebut terlihat sebuah animasi bermotif namun tergambar seperti sesosok perempuan menangis. Ceritanya ringan, dapat dinikmati walau harus sedikit berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTERHOOD
Teen Fiction[Keaslian cerita ini hanya dipublish di https://www..com/user/Ichannisazhr selain itu adalah hasil copy paste, plagiat, dan menjiplak tanpa usaha.] Cinta. Apakah di dunia ini ada seorang yang benar-benar tahu apa arti 'cinta' yang sesu...