Maaf banget baru bisa update.. Sibuknya minta ampun, ini 'aja mustahil bisa nyelesaiin RT sebelum Mei habis, dan proyek lain juga harus ditunda dulu uhuhu...
Anyway, makasih ya buat kalian yang udah ngebaca dan mendukung sampai sejauh ini. Love u all!
-
Endless love is fueled by endless friendship. If you want to have the greatest romance ever, have the greatest friendship ever.
Cultivate it; don't let your friendship die. Remember, it's not a lack of love that destroys relationships; it's usually the lack of friendship.
- Steve Maraboli -
Ini ide yang buruk.
Buruk bukan karena dia tidak ingin bertemu—tapi karena ia belum siap dan takut semuanya akan berubah jadi bencana.
Ridho yang membonceng di depannya berpikiran lain. Sore ini Iskandar melihatnya dengan Maissy, bicara di luar tempat mereka tidur, sesekali terkikik dan melihat dengan pandangan penuh arti ke tempatnya berdiri. Dan saat mereka berpisah, saat pemuda yang lebih tua masuk ke kamar mereka yang merupakan trailer tua... Kandar tahu kalau dia tidak bisa menghindar lagi. Benar saja, si pengendara tong setan memberitahunya kalau Rora ingin bertemu dan bicara dengannya malam ini, dan bersikeras supaya si bintang emas mengiyakan dan datang—agak mengancam malahan.
Ya Tuhan.. bahkan dengan cuaca Batu yang semakin sejuk setelah hujan, Kandar masih berkeringat.
Di malam pertama setelah dia terpisah dengan Rora, dia baru sadar akan betapa salahnya hal yang sudah ia lakukan. Tentu saja bukan ciuman itu yang menjadi masalahnya—atau ya, mungkin ciuman itu sumber dari semua masalahnya! Dia masih tidak tahu kenapa dia mencium Rora.. Dari dulu Kandar selalu mengagumi semangat gadis itu, rambutnya yang indah, personanya yang kuat, dan otaknya yang cerdik. Tapi dia tidak tahu apakah dia menyukai Rora lebih dari sekedar teman berkendaranya.. Setelah semua ini terjadi, dia memang menjadi sangat peduli pada si ratu dingin—tapi bukankah itu yang selalu Kandar lakukan? Peduli dan perhatian pada orang-orang di sekitarnya? Teman baik mungkin iya, tapi bagaimana ia membedakan mana yang ia sukai dan yang tidak?
Kalau dia mau jujur, memang perasaan yang ia miliki pada Rora sekarang berbeda dengan yang ia rasakan pada mantan-mantannya dulu. Kandar peduli pada mereka, menyukai mereka.. tapi sebenarnya, mereka hanyalah teman dekat yang ia harap bisa menjadi kekasih hatinya nanti. Tentu hal tersebut tidak pernah terjadi, karena itu dia putus dan memutuskan untuk single sementara waktu dulu. Dia merasa bersalah karena menggunakan gadis-gadis tersebut sebagai sarana terapi dari situasi yang ia miliki.. tidak seharusnya Kandar bertindak seperti itu. Apalagi terapisnya pernah berkata kalau keadaannya sekarang bukanlah salah siapapun dan dia tidak memerlukan terapi ataupun pengobatan.
Tapi terkadang, dorongan untuk merasa normal jauh lebih kuat dari yang ia bisa tahan.
Dengan Rora, semuanya berbeda. Kalau ada satu gadis yang ingin dia perlakukan dengan benar, orang beruntung tersebut adalah Aurora Aulia Putri. Tapi bagaimana Kandar tahu kalau itu bukan rasa kagum? Oke, dia mencium Rora. Tapi bagaimana dia tahu kalau itu bukan hanya nafsu?
Although God knows pemuda tersebut tidak merasakan nafsu seperti orang lain.
Atau seperti yang si kancil bilang, panas membakar otak mereka?
Bahkan jika memang dia menyukai gadis itu, Iskandar tidak bisa memulai hubungan untuk saat ini. Mereka akan lulus, menempuh hidup baru—dan seoptimis-seoptimisnya Kandar, dia tahu kalau mereka harus berkonsentrasi dan fokus belajar, meraih mimpi. Semua orang tahu kalau Rora memiliki pikiran yang sama, dan tidak akan membiarkan siapapun menghalangi jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROAD TRIP! (COMPLETE)
Teen FictionAurora; cerdas, disegani, dan ditakuti. Ratu es sekolah yang doyan belajar, membuat manusia lain merasa kecil, dan hobi menyelamatkan lingkungan--sama sekali nggak menyangka kalau ia akan bepergian dengan Iskandar; si pemuda baik hati, luar biasa ta...