Sebelumnya, tak ada perkiraan sama sekali bahwa dirinya, sore ini, akan berjalan kaki sampai ke rumah. Jarak sekolah ke rumah Milka, jika ditempuh dengan jalan kaki, terasa cukup jauh. Tentu saja sangat melelahkan. Dengan keletihan yang menyelimuti, akhirnya ia sekarang sudah memasuki pelataran rumah.
Setelah kunci yang ia bawa dapat membuka pintu rumahnya, Milka segera berlenggang masuk ke dalam rumah. Segera ia meluncur ke kamar mandi, membersihkan badannya dari keringat yang membasahi tubuhnya. Milka keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melilit di rambut. Kemudian, ia berjalan menuju meja riasnya, mengambil sebuah hairdryer. Dalam sekejap, rambut Milka sudah kering seperti semula.
Dengan niat mengambil makanan, Milka berjalan menuju ke dapur. Tatapan mata Milka, melirik ke kanan, juga ke kiri. Memastikan tak ada orang di rumahnya, selain dirinya sendiri. Tidak lucu jika tiba-tiba terdengar suara yang bergemuruh.
Ketika hendak duduk di meja makan, Milka hendak menyantap makanannya. Ponselnya berdering, membuat Milka menjerit ketakutan, "Mama!"
Lima detik kemudian, ia tersadar, bahwa yang berbunyi adalah ponselnya. Bukan apa-apa.
Ternyata, ada sebuah pesan dari Clara.
From: Clara
Gimana Mil, udah ketemu sama Dariel? Orangnya ganteng, kan?😄😂
Tanpa memikirkan maksud pesan dari Clara, ia langsung saja membalasnya.
From: Milkaaza
Kagak. Ternyata dia udah pulang duluan. Nyari tuh orang kayak nyari presiden tau gak, ribet 😒
Ponsel itu, kembali Milka letakkan di atas meja. Lalu, Milka pun kembali menyantap makanannya sebelum makanan itu mulai dingin. Karena porsi makan Milka yang sedikit, dalam waktu sekejap, makanan itu sudah raib tak bersisa. Milka pun bangkit dari duduknya, segera mencuci piring yang baru saja ia gunakan untuk makan.
Setelahnya, tangan Milka menyerobot sebuah permen kapas yang ada di dekat kulkas. Dia melangkah menuju taman di belakang rumahnya, di sebuah gazebo ia akan bersantai.
Ada sebuah pesan lagi, dari Clara.
From: Clara
Haha, dia mah orang sibuk, Mil. Nanti kalo lo ketemu sama dia, takutnya lo jatuh cinta lagi sama dia. Masa lo mau saingan sama sepupu lo sendiri? It's not funny.
Sambil memahami pesan dari Clara, Milka membalas pesan tersebut.
From: Milkaaza
Nggak lah! Ngapain saingan hanya demi Dariel? Kurang kerjaan amat buk.
Milka menselonjorkan kakinya, punggungnya ia senderkan pada tiang penyangga gazebo, hal tersebut membuatnya terasa lebih santai. Dengan iringan musik jaz yang pelan, suasana terasa semakin nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
A N T I D O T E
Teen FictionMilka baru saja menyadari. Ternyata, ada yang lebih manis dari permen kapas yang biasa ia beli setiap hari. Milka paham betul, resiko apa saat ia terus-terusan mengonsumsi permen berasa manis itu setiap hari. Pasti suatu saat ia akan sakit gigi. Dan...