OYR // Prolog

84 4 0
                                    

Happy reading... :)
--------

Banyak orang yang mendambakan hidupnya dikelilingi oleh orang yang mereka sayang bukan. Sama akupun juga, aku mendambakan itu semua, orang yang mau menerima ku apa adanya, yang mau tulus melakukan itu semua.

Mungkin saat itu akan terjadi, dan aku yakin untuk itu. Dimana seseorang yang ku dambakan menemuiku untuk kalimat yang mustahil ku dapatkan, untuk saat ini.

Entah dia berada dimana, aku tau dia pun sedang menungguku disana. Mengharapkan jarak yang menghalang sedikit demi sedikit lenyap diantara aku dan dia.

Apakah itu kamu? Aku tak tau. Yang aku tau hanyalah kamu yang selalu ada di dalam mimpiku.

*****

Hai aku aisyah,,
Aku gadis yang berumur 16 tahun, lebih tepatnya aku akan naik lagi semakin tua, yup, ke umurku yang ke-17 tapi itu masih lama. Oktober-,-.

Aku seorang siswa dari sma favorit di tempat tinggalku. Bukankah semua pasti akan bilang seperti itu kepada sekolahnya yang hanya satu-satu nya diwilayahnya? Tentu.

Aku tinggal dirumah yang sederhana, karena aku bukan orang kaya, yah, katakanlah aku tercukupi, semuanya cukup, untuk keluarga. Dan semoga akan selalu cukup.

Aku tinggal dengan orang tuaku, aku bukan anak tunggal, tapi aku juga bukan anak pertama. Tapi, setelah kakakku kuliah di Surabaya, sekarang aku anak pertama, bisa menebak aku anak keberapa? Oke, aku anak kedua dari tiga bersaudara, dan semuanya perempuan, bisa ke kebayang kan kalau saat dewasa nanti, bagaimana kita bertarung untuk menjadi yang paling cantik diantara kita, oke ini terlalu lebay, berlebihan bukan. Hem,, aku yakin itu. Adikku sangat jauh jaraknya dengan ku, aku dengan nya berjarak 12 tahun aku dan kakakku berjarak 3 tahun, lumayanlah, paling tidak ibuku tidak terlalu capek saat menjaga kami. I love you mom. Tapi, dengan kehadiran adikku, kakakku merasa sedih, entah kenapa. (jangan bilang alay ya, kakakku aneh memang-,-). Pernah sekali kakakku keluar bersama dengan adikku, pulangnya dia tak mau lagi. Tau kenapa?

"eh, mbak nisa, anaknya ya" tanya tetanggaku yang rumahnya yang nggak terlalu jauh, bisa-bisa nya menggoda kakakku seperti itu. Spontan, kakakku ini pemarah, dan sifat nya langsung keluar. Blum..

"he, enak saja, dia adik saya" dengan muka yang benar benar di tekuk.

"sudah pantas tapi mbak" tambah di lanjutin, aku yang berdiri agak jauhan melihat adegan itu dengan menahan tawa sekuat ku. Dan kakakku langsung hilang.

"apa-apaan, anak, bahkan aku belum punya pikiran akan menikah secepat itu" aku hanya diam, takut akan bom yang nantinya meledak jika ku sentuh. Oke aku membisu -,-.

Aku beranjak remaja, saat aku masuk sma kakakku masuk ke perguruan tinggi, dengan prodi pendidikan biologi. Aku sedikit kaget dengan itu, bagaimana tidak, bukankah kakakmu jijik dengan katak kodok apalagi cacing? dan sekarang malah dia yang terjun untuk mereka semua, hebat.

Aku mulai remaja, disaat umurku masih 15, aku tak yakin bisa melalui masa itu, tapi, aku bisa apa, bukankah ini memang waktunya? Aku bertemu banyak orang di sekolah ku di sma, mereka baik, ada berbagai macam tipe orang disini, aku tidak akan menyebutkan satu persatu. Berhenti disini, perubahan ku terlihat saat aku berumur 16, hemm, mulai mengenal cinta, dan kasih sayang. Hem, semua orang berkata 'bahwa masa sma itu paling menyenangkan'. Apakah benar? bahkan sampai saat ini aku belum pernah merasakan hal yang itu. Semua yang aku lewati dengan biasa, dan santai.
Belum ada kesan menarik dalam cerita ku pada masa sma, sampai aku selesai kelas 10, aku belum pernah merasakan.

Sampai waktu itu, aku bertemu dengannya, seorang yang kutemui waktu itu. Ingatanku memang lemah, yah, aku akui itu. Saat itu aku masih berumur sangat belia, teman kecil yang selalu ada, teman walaupun tak tau makna kasih sayang tapi sangat erat, aku berumur 5,5tahun. Dan waktu itu pula, dia harus pindah keluar kota. Aku masih kecil bukan, tapi, aku sudah mengerti rasa sakit. Meskipun, rasa sakit dari jatuh, saat aku ditinggal ibu dan ayah sendiri dirumah, tapi itu sakit bukan? Dan sampai saat ini, aku masih mengingatnya, mungkin dia sudah berubah. Sangat berubah.Bukankah saat itu sampai sekarang sudah cukup lama, bahkan sangat lama. waktu yang cukup lama? Bahkan aku tidak tau namanya, maksudku aku lupa nama panjangnya, bagaimana tidak aku memanggilnya dengan sebutan yang kuberikan, dan tidak untuk nama terangnya. Hampir 11 tahun dia pergi.

Dia pernah berkata, mungkin kita masih sama-sama kecil, tapi kalimat itu masih saja ada dalam benakku.

Seorang anak berlari menghampiriku dengan membawa cokelat, setelah dia memanggil namaku.

Aku berdiri dan langsung bertanya padanya.

"kiki mau pelgi? emangnya, kiki mau kemana? Kiki malah tjama atjah? "

"Bukan, aku ndk malah"

"tapi tapi, kenapa? Kakek ku juga pelgi meninggalkanku, mungkin kalena dia malah melihat ku, makannya dia pelgi. Tapi, apakah kamu juga marah sama seperti kakekku. kiki? Aku tjedih, nanti, atjah main Tama tjiapa," anak kecil, yang tak tau makna kasih sayang yang sebenarnya. Dia mengerti hanya dengan pengertian yang mereka ciptakan sendiri.

"atjah jangan tjedih, kiki akan kembali. Janji" sambil menyodorkan kelingking mungil.

"janji? Benalkah?" aku menautkan kelingkingku juga dalam kelingkingnya.

"iya" terakhir pelukan hangat dari anak kecil yang seusiaku. "oke, aku pelgi, jangan nangis" kalimat terakhirnya, dan dia berlari menjauh pergi.

Kenangan yang mungkin sangat lama. Tapi, kadang kenangan yang lama itu yang lebih terkenang. Dengan bekas lama, yang mampu menggores luka. Aku menunggu setiap aku tumbuh. Dan meningkat setiap tahun. Sampai kejenjang selanjutnya.

Akankah aku bisa bertemu dengannya lagi?

---------------

Ini cerita kedua, mungkin rada gak jelas, tapi kalau ada yang mau baca, terima kasih banget, ini juga cuma iseng-iseng, hehe.

Dan cerita ini hanyalah cerita fiktif semata, dan hanya untuk hiburan. Cuman ekspetasi belaka. Ilusi pembuat. Dan terima kasih.:):);)

Dan semua tempat hanya di imagination ku saja, tapi kalau untuk nama orang-orangnya memang ya aku ambil dari orang sekitar ku.

10vote aja, boleh nggak? Biar semangat lagi nulisnya. Dan sarannya ya :)

One Your Reason ( On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang