OYR// 13. Gara-gara

5 1 0
                                    

Klinggg.

Suara ponselnya berbunyi saat pelajaran sudah berakhir. Dia langsung merogoh saku roknya untuk melihat siapa yang mengiriminya pesan.

Makhluk.astral. Nama itu terpampang nyata di layar ponselnya. Dia pun membuka. Sudah berderet pesan yang di kirim. Dan membuat pengen menelan orang itu sekarang juga.

Makhluk astral iyalah orang yang tadi mengantarnya sekolah. Tau kan? Yup. Lukman. Setelah sampai dikelas dia langsung menggati nama nya menjadi 'Makhluk.astral'.

Makhluk.astral : woy
Makhluk.astral : p
Makhluk.astral : bawel
Makhluk.astral : punya tangan nggak silo
Makhluk.astral : woy
Makhluk.astral : gue ksn
Makhluk.astral : kl lo brn kbr
Makhluk.astral : liat aja

[read]

Saat dia mau membalas bibah melihat ponsel temannya itu.
"Makhluk astral? Kamu chatan sama setan" bibah yang tidak sengaja mengintip ke arah poselnya pun kaget.

Mengangguk.

"Beneran? Kok setan bisa pegang hp? Gimana? Nggak serem?" tambahnya. Karena memang Bibah itu sedikit berpikir. Untuk kejadian yang tidak.masuk akal itu.

"Banget" Aisyah pun menambah-nambahi jadi nyata.

"Kok kamu mau?"

"Terpaksa"

"Ya, nggak usah diladenin, biarin aja"

"Memang"
"Kamu mau tau makhluk astralnya nggak?" lanjutnya.

"Nggak aku takut"

"Dia itu, lukman"

"HAAAAAA!!!"

"Jangan keras-keras napa bib"

"Serius? Ganteng-ganteng kamu namain setan?"

"Ngeselin sih"

"Terus, kamu mau ngapain sekarang?"

"Kabur"
"Nanti kalo ada yang nyariin bilang aku udah pulang, kamu masih ada ekstra kan?"

"Iya deh, demi temen, tapi aku takut,"

"Dia nggak gigit kok, paling langsung nelen"

"Ih, tambah serem dong"

"Intinya gitu deh, aku pulang" dan anak itu langsung ngibrit dan menuju halte agar tidak ketemu dengan setan yang ia maksud barusan.

Dan didalam sekolah sana. Cowok diitu baru hendak megahampiri gadis itu. Dia melihat sudah sepi tak ada tanda-tanda kehidupan didalam sana. Dan dia mencoba masuk. Hanya ada satu orang disana. Bibah. Yang menunggu ekstranya kumpul.

"Lo liat aisyah?"

"Em, udah pulang kak"

"SHIT!!" yang didalam was-was, "pulang sama siapa?" tanyanya nggak santai membuat yang ditanya makin ciut."tau nggak" dan ketiga kalinya hpnya pun jadi korban. Merosot.

"A a anu kak, eng-

"Anu anu apa?"

"Enggaktau" langsung cepat ngomong.

"Dari tadi kek" dia pun langsung melesat keluar dan menuju keparkiran serta langsung menaikki motornya dan melesat menuju rumah dang gadis itu.
Tidak tengok kanan kiri sama sekali. Lurus kedepan.

Kenapa lo batu banget si? Lo berhasil lagi ngebuat gue jungkir balik khawatirin lo, semoga aja lo udah dirumah-batinnya geregetan.

***

Setibannya dirumah Aisyah. Pintu yang terbuat dari kayu, berwarna cokelat elegan. Dengan desain minimalis masih tertutup. Tidak ada tanda-tanda yang lain.

Dia pun langsung tanya kepada orang yang kebetulan lewat didepan rumahnya."Mas, aisyahnya udah ada dirumah?"

"Ada mas, palingan tidur, itu lo rumahnya" dia pun bingung, perasaan tadi dia menjemputnya disini.

"Bukan mas, yang ini lo rumahnya"

"Mas temennya aisyah? Oo, nin kali? Iya?"

"Nin?" dia tambah kebingungan.

"Iya sma negri 1 nusa bangsa kan?"

"Iya"

"Belum keliatan pulang kayaknya, dari tadi saya didepan rumah terus, belum ngerti dia pulang, nggak ada siapa-siapa dirumah, kalo mas nunggu silahkan, kalo ndak nanti saya sampaikan"

"Oh, nggak, saya nunggu saja" saat tau cewek itu belum dirumah. Pikirannya pun jadi tidak tenang. Dicobanya menghubungi nomor itu.

Tapi lagi lagi hanya operator yang menjawab. Bagaimana mau dijawab kalo ponselnya saja sengaja dimatikan.

Dimana si lo, kata temen lo, lo udah pulang, tapi nggak ada dirumah, sukses banget si bikin gue khawatir terus, jangan kecapekan-batinya risau.

Akhirnya dia memilih menunggunya. Berdoa agar baik-baik saja.
.
.
.
.
.
.
Tau tuh aisyah, tinggal.duduk manis aja diboncengan susah amat ya kayaknya.

Pendek ya? Cuma pengen ngliatin sebelum dia ke halte itu doang.
Dasar abg labil.

Next? Vote and koment :)

One Your Reason ( On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang