Part 03

17 2 0
                                    

Ketika bel berbunyi, semua anak masuk ke kelas masing-masing. Termasuk Olive, tapi dia tidak melihat Vano dkk, dalam hati dia sudah menebak, kalau anak itu pasti bolos lagi dan sekarang pasti mereka pulang. Dia hanya mengangkat bahunya, tidak mau ambil pusing.

"Oi melamun lagi lo ... lo napa?? " kata Felisyia mengejutkan Olive.

"Nggak napa-napa, gue cuma bosen. Gue ngebet pengen balik ke rumah," kata Olive.

"Ngebet pulang atau ngebet ketemu Nio?? " goda Agnes.

"Ya enggaklah, gue emang mau pulang," bantah Olive berusaha menyembunyikan rasa malunya.

"Cie ... bilang nggak tapi blushing," tambah Felisyia.

"Apaan sih kalian !" kata Olive.

"Atau jangan-jangan lo mau kabur dari traktir kita ya?? " kata Felisyia.

"Lo pikir gue orang apaan?? Apa selama ini gue pernah ingkar janji ?" Kesal Olive.

"OK deh kita percaya ... tuh udah ada pak Beni, ntar dia ngamuk kalo kita ketahuan ngobrol saat dia lagi ngejelasin. Bisa-bisa kita berakhir di WC ujung." kata Agnes.

"Iyya." jawab Felisyia dan Olive bersamaan.

#

Setelah bel pulang berbunyi, para siswa membereskan peralatan belajar mereka dan dengan cepat keluar kelas, seolah mereka ingin segera pergi dari tempat itu. Begitu pula dengan Olive.

" Kalian duluan aja ke kafenya, ntar gue nyusul kayaknya gue masih lama nih," Usul Olive.

"Nggak, kita tungguin elo aja," tolak Felisyia.

"Nggak usah kalian duluan aja, kalian juga langsung pesen aja nanti..." kata Olive.

"Lo kenapa sih Lif?? Kayak nyembunyiin sesuatu dari kita," kata Agnes yang membuat Olive mati kutu.

"Nggak kok beneran, kalian duluan aja," kata Olive.

"OK deh kita duluan tapi jangan lama-lama lo." kata Felisyia.

"Iyya." jawab Olive.

Sepeninggal kedua temannya, Olive mengela nafas panjang, sepertinya dia harus menceritakan sedikit tentang dirinya kepada sahabatnyanya itu, dia akan merasa bersalah jika dia harus terus menyembunyikan kenyataan itu kepada mereka. Olive siap dengan tanggapan mereka nanti. Setelah dirasa sepi Olive melangkahkan kakinya keluar kelas, entah karena melamun atau kurang hati-hati, tiba-tiba dia merasa tubuhnya menabrak sesuatu.

Brughh..

"Aduh ..." pekik Olive.

"Ish  ... sori-sori gue nggak sengaja, lo nggak apa-apa kan?? " terdengar sebuah suara bariton yang meminta maaf kepada Olive.

"Eh nggak apa-apa kok." jawab Olive sambil mendongakkan kepala.

DEG !

Olive membulatkan matanya melihat siapa yang menabraknya. Entah dia harus bersyukur atau apa sekarang. Jantungnya berdebar keras. Sosok tinggi di depannya ini adalah orang yang selama ini membuatnya penasaran, dan selalu olahraga jantung.

"Eh elo ... oi lo nggak kesambet kan?? " ucap Nio sambil mengibaskan tangannya ke wajah Olive, membuat Olive tersentak dan tersadar dari lamunannya.

"Enggak kok, nggak apa-apa," kata Olive sambil mengelengkan kepalanya dengan cepat.

"Lo ngapain di sini ?" ucap mereka bersamaan.

"Lo duluan."mereka bersamaan lagi.

Hening.

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang