part 10

20 1 0
                                    

Sejak kejadian di kantin Olive merasa aneh, dia merasa "deg-degan" jika berinteraksi dengan Vano, alhasil dia cenderung menjauhinya, dan dasar Vano tidak peka, seperti biasa dia terus menganggu Olive. Seperti saat ini dia mencoba membujuk Olive untuk membuatkannya sandwich, di rumahnya. "Olive please, datang kerumah gue buatin gue sandwich, katanya sandwich buatan lo enak..." pintanya untuk kesekian kalinya.

"Ck lo itu kurang kerjaan banget sih, ngintilin gue mulu, udah ah gue mau pulang, capek banget ini..."omel Olive. Dan dia "deg-degan".

"Nggak, lo nggak boleh pulang sebelum lo kerumah gue buatin gue sandwich..." kata Vano keukeuh.

"Lo itu kenapa sih??  Lo kan bisa nyuruh pembantu di rumah lo, kenapa harus gue?"

"Pokoknya gue mau lo yang buatin gue.."

"Lo pikir gue pembantu lo?? "

"Nggak, cuma pengen aja, mau liat apa calon istri gue bisa masak atau nggak.." ucap Vano asal. Dan itu membuat Olive kesal.

"Lo kok aneh banget sih ??"

"Emang dari dulu udah aneh, baru nyadar? "

Olive tak habis pikir, dia bisa bertemu dengan orang aneh seperti Vano. Dia pernah berpikir bahwa ia bisa  bersahabat dengan Vano, tapi sekarang tidak, dia menarik pikiran itu, hanya karena dulu dia keceplosan menceritakan sedikit masalahnya pada Vano, bukan berarti mereka bersahabat bukan?

Flashback

Saat ini Olive benar-benar merasa sangat bingung, mamanya bertengkar dengan papanya entah karena apa. Dan sekilas tadi sebelum berangkat dia mendengar kata yang paling ditakuti oleh seorang anak dari mulut orang tuanya, "pisah" ya itu adalah kata yang mengerikan. Memikirkannya saja Olive tak sanggup, dan itu membuat matanya mulai buram, dia ingin menangis.

Dia memutuskan untuk bolos saja hari ini, dia ingin menenangkan diri, dia mengirim pesan ke kedua sahabatnya untuk mengizinkannya dengan alasan sakit. Dia melangkahkan kakinya ke sebuah Taman yang tak jauh dari gedung sekolahnya,dia tidak peduli jika ada orang yang melihatnya. Pada saat itu taman sepi, sehingga Olive mulai menangis dengan sedikit terisak. Dadanya terasa sesak. Tiba-tiba dia merasa seseorang datang, dia menahan isakannya. "Lo kenapa?? " terdengar suara bass seseorang yang masuk ditelinga Olive.

Olive hanya menggeleng. Dia tidak mau menatap orang itu. Karena pasti penampilannya saat ini sangat berantakan. "Lo nangis??  Kenapa??? " terdengar lagi pertanyaan dari orang itu. dan sekarang Olime merasa orang itu duduk didekatnya.

Lagi, Olive hanya menggeleng, hanya bahunya yang agak terguncang karena menahan isakan. "Olive lo kenapa??  Lo ngapain disini??  Lo nggk masuk?? " terdengar pertanyaan beruntun yang keluar dari mulut yang sama.

"Gue harus gimana Van?  Nyokap sama bokap gue----" ucapan Olive terputus oleh isakannnya.

"Emang bonyok lo kenapa?? " tanya Vano.

"Mereka------" Cerita Olive pun mengalir dan Vano dengan setia mendengarkannya. Sambil sesekali manggut-manggut. Dia juga memberikan masukan untuk Olive.

Setelah bercerita Olive merasa sedikit lega, dan teryata sejak saat itu dia dan Vano mulai sering berinteraksi, tapi interaksi yang menyebalkan.

Flashback off

"Oi Olive mau ya ??  Please deh sekali ini aja, mau ya ? " Olive hanya diam.

"Lif, lo kok diem ? Lo marah  ya ?"

"Maafin gue ya gue cuma becanda, dan soal calon istri itu juga gue becanda kok, maaf ya??" ujar Vano  sambil menyatukan tangannya di depan wajah Olive. Olive menghela nafas panjang, dia lelah untuk berdebat lagi. Dia lalu mengangguk enggan.

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang