part 08

18 1 0
                                    

Ting nong ting nong

Bel rumah villa itu berbunyi.

"Itu pasti temen-temen aku Ma, aku bukain pintu dulu ya." ujar Olive, sambil beranjak dari duduknya. Ucapannya hanya diangguki oleh kedua orang tuanya.

"Kyaaa Olive!!!!" tepat saat wajah Olive muncul didepan pintu, dia disambut dengan teriakan cempreng yang membuat telinganya berdengung.

"Ck lu itu manusia apa toa mesjid sih ?? Teriakan lo bikin telinga orang pecah tau nggak." tegur Agnes. Felisyia, si pemilik suara tadi hanya tersenyum. Cengengesan.

"Berisik banget lu ah, kek liat hantu.."

"Sorry banget Lif, abis gue seneng banget bisa kesini buat ketemu elo, mana ni villa keren banget lagi." Jelas Felisyia.

"Ya udah masuk, gue kenalin sama bonyok gue." Olive mengajak mereka untuk masuk. Dia membawa mereka langsung ke ruang tamu.

"Ma, Pa ini temen-temen aku." kata Olive.

"Assalamualaikum Om, Tante." sapa Agnes dan Felisyia bersamaan.

"Wa alaikum salam, ayo duduk." sambut Mama Anna ramah. Sementara Om Ben tersenyum.

"Kenalin Ma, yang ini namanya Agnes, trus yang ini Felisyia." Olive memperkenalkan mereka satu-satu.

"Senang bertemu kalian anak-anak." ujar Om Ben.

"Kami lebih senang bertemu sama Om dengan Tante." Kata Agnes. Diangguki oleh Felisyia.

"Bagaimana sekolah kalian?? " tanya Mama basa-basi.

"Baik kok Tante."

"Kalian satu kelas?" Tanya Mama lagi.

"Iyya Tante."jawab Felisyia.

"Baru kali ini loh Olive mau ngajak temannya ketemu sama kami, orang tuanya." kata Mama Anna.

"Oh iyya?? Masa sih Tan? " kata Felisyia penasaran.

"Iyya, selama dia sekolah dia selalu menyembunyikan identitas aslinya, untuk itu dia tidak punya banyak teman." cerita Mama Anna.

"Iyya juga sih Tante, kami aja baru tahu identitas aslinya beberapa hari lalu, padahal udah itung tahun temenan." kata Felisyia sambil terkekeh. Kebiasaan klo ngomong.

"Ngomong-ngomong bagaimana Olive di sekolah??" Kata Om Ben tiba-tiba. Mendengar itu mata Olive langsung membulat.

"Ish Papa, kok nanyanya gitu sih??" kata Olive sambil cemberut. Dia tahu orang tuanya akan mengorek banyak hal tentang dirinya. Dan tentu saja dua bocah itu akan dengan senang hati mengatakannya.

"Emang kenapa sayang?? Kamu kan selama ini nggak pernah cerita, terakhir kali kamu mau cerita tentang kehidupan sekolah itu saat kamu kelas 8 SMP." tambah Mamanya.

"Nggak apa-apa sayang, Papa penasaran bagaimana kisah kalian, lagian ini pertama kalinya kamu bawa temen, jadi kapan lagi bisa kepo-in kamu."ujar Papanya sambil tersenyum.

"Lagian siapa suruh nggak pernah cerita." ungkap Mamanya, mereka berdua mulai menggoda putri tunggalnya. Olive menggerutu kesal, mereka berdua selalu kompak dalam berbagai hal, termasuk hal ini. Menggoda anak mereka.

Felisyia yang melihat senyum Om Ben terkesiap, darah tante girangnya muncul. Dia berbisik ke Agnes.

"Nes lo tau nggak umur Om Ben itu berapa?? " bisiknya. Agnes tampak berpikir sejenak.

"Ehm kalo tidak salah sih, dia baru kepala empat." jawab Agnes.

"Kira-kira dia masih mau punya istri nggak ya." oceh Felisyia, masih berbisik.

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang