Pria Bermantel Coklat

6.5K 409 69
                                    

Duk, duk, duk.

Suara gedoran dari balik pintu kamar bercat merah itu mengusik mimpi indah dari remaja lelaki berambut coklat muda yang masih terbaring di kasurnya. Dengan mata yang masih tertutup, remaja lelaki itu berusaha menggapai bantal di dekatnya dan segera menutupi kepalanya. Memblokir suara melengking dari seseorang dibalik pintu kamarnya.

"Jungkook!" suara dari balik pintu itu semakin tak sabar, seiringan dengan gedoran yang semakin keras. "Jeon Jungkook! Kau punya waktu 1 menit untuk bangun, atau akau akan menyita semua gadget-mu!" teriaknya sekali lagi, kali ini dengan nada mengancam yang berhasil menarik paksa remaja laki-laki bernama Jeon Jungkook itu untuk terbangun dari mimpi indahnya dan kembali menghadapi kenyataan yang membosankan.

"Aish!" umpat Jungkook kesal. Dia bangkit dari posisi tidurnya, dan dengan mata yang masih terpejam serta rambut yang acak-acakkan dia berjalan menuju pintu kamarnya, dan mendapati seorang pria berambut keunguan sedang berdiri sambil melipat kedua tangannya. Ekspresi wajahnya bercampur antara kesal dan juga lega. Lega karena akhirnya adik kecilnya menuruti perintahnya untuk bangun, dan lelah karena dia harus melakukan hal ini keesokan harinya. Mengingat membangunkan Jungkook merupakan bagian dari rutinitasnya.

"Namjoon Hyung, ini masih pagi. Kenapa kau sudah membangunkanku?" protes Jungkook sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Namjoon menatap adiknya itu dengan tatapan, 'bocah ini' namun dia segera mengurungkan niatnya untuk memarahi Jungkook saat mengingat dia harus menyimpan tenaganya untuk sesuatu yang lebih penting disbanding memarahi adiknya yang berkepala sekeras batu itu. "Kau lupa ini hari apa?" tanyanya kemudian.

"Minggu. Memang kenapa Hyung?" Tanya Jungkook enggan.

Namjoon mengerutkan keningnya. "Apa kau lupa kalau kau sudah berjanji pada Suga Hyung untuk membantu kafenya di hari minggu selama Hoseok sakit?"

Jungkook menepuk keningnya, teringat akan janjinya sendiri. "Oh iya, Aku hampir lupa Hyung," ucapnya kemudian sambil tersenyum polos tanpa dosa.

Namjoon memutar bola matanya. "Kau punya waktu lima menit untuk mandi, setelah itu sarapanlah! Aku sudah membuatkan beberapa roti lapis untukmu."

"Hyung tidak akan makan bersamaku?" Tanya Jungkook saat menyadari Namjoon tidak menunggunya selesai mandi untuk sarapan bersama seperti biasanya.

"Aku sudah sarapan, lagi pula hari ini aku ada janji untuk bertemu dengan Jackson di apartemennya."

"Aa, Jackson Hyung." Jungkook menatap Namjoon yang sudah berpakaian rapih. "Pantas saja kau sudah berdandan serapih ini, Hyung."

Namjoon tersipu malu, namun segera mengembalikan ekspresi awalnya. "Bergegaslah, jangan sampai Suga Hyung menunggu!" ucapnya sambil menepuk pundak Jungkook. "Aku pergi dulu," pamitnya kemudian.

Sesaat setelah Namjoon pergi, Jungkook segera bergegas untuk mandi dan sarapan. Dia sudah berjanji pada Suga Hyung untuk membantu kafenya selama Hoseok Hyung sakit. Meski Jungkook terkadang bisa sangat pemalas, namun dia adalah pria yang memengan janjinya.

Setelah menghabiskan semua roti lapis yang dibuat Namjoon, Jungkook segera bersiap. Dia mengenakan pakaian favoritnya, kaus oblong polos berwarna putih, celana jeans hitam, dan jaket denim berwarna biru pudar yang sudah terlihat tua, namun entah kenapa masih terlihat bagus jika Jungkook yang memakainya. Mau bagaimana lagi? Mungkin itu adalah takdir orang tampan. Terlihat menawan bahkan dengan baju paling sederhana sekalipun.

ALWAYS ON THE RUN [Taejin] [Jinkook] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang