Prejudice

1K 120 58
                                    

"Manusia cenderung menafsirkan sesuatu berdasarkan apa yang mereka lihat tanpa memperdulikan kisah lain dibaliknya..."
-S.R-

R-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

       Tak ada satupun kata terucap.

       Namjoon memilih mengemudi dalam diam dibanding memberikan ceramah panjang soal tindakan Jungkook yang kali ini memang sudah diluar batas toleransinya. Separuh dari akal sehatnya ingin menjadikan perjaanan pulang ini sebagai kuliah dadakan tentang kewajiban mematuhi aturan, tapi hatinya menolak untuk itu.

        Jungkook baru saja mengalami banyak hal, namun beruntung dibalik rentetan kejadian yang mungkin sudah terjadi diantara adiknya, Seokin, dan Taehyung, setidaknya ada satu hal yang bisa menjamin suasana hati Jungkook akan tetap stabil untuk beberapa saat.

        Namjoon harus berterimakasih pada Kim Seokjin, begitu setidaknya hati kecilnya berbicara. Namun mengingat ada pengorbanan Kim Taehyung dibalik senyuman Jungkook, membuat Namjoon merasa dirinya tak tahu diri.

       Mungkim semuanya akan terlihat menggelikan bagi kebanyakan orang yang tak mengerti kondisi dan situasi yang dialami Jungkook saat ini. Namun jika itu demi menjaga kilauan hangat di mata Jungkook tetap hidup, Namjoon akan melakukan apapun meski itu artinya dia harus dihujat seluruh dunia.

       Biar semua orang membencinya, menyalahkan keputusannya. Tapi mereka juga harus ingat, Jika Namjoon adalah kakak dari Jungkook. Dan sebagai seorang kakak, Namjoon akan memberikan jantungnya sendiri jika hal itu diperlukan.

       Saat Namjoon tenggelam dalam pikian panjangnya, Jungkook duduk manis dengan senyuman lebar di wajahnya. Dia tak ingat hal apa yang baru saja terjadi, yang dia tahu, kini Kim Seokjin adalah miliknya. Dan miliknya seorang. Begitu yang ingin Jungkook percaya meski jauh di dalam lubuk hatinya, dia tahu jika setengah dari hati Seokjin adalah milik Taehyung.

       Hati Jungkook seketika terasa sesak saat mengingat hal itu. Baginya Taehyung adalah sahabatnya, saudaranya, satu-satunya orang selain Namjoon yang Jungkook percaya dengan sepenuh hati. Setidaknya hingga Taehyung mengkhianati Jungkook dengan mendekati Seokjin dibelakang punggungnya.

       Jungkook tak membenci Taehyung karena hal itu, dia tak bisa melakukannya meski hatinya hancur. Karena bagaimanapun, Taehyung sudah melakukan lebih banyak kebaikan pada Jungkook semenjak mereka kecil. Namun hatinya tak bisa berbohong, luka itu masih ada. Meski mungkin sudah perlahan sembuh, bekasnya tak akan pernah hilang.

       Jungkook menarik nafas pelan, mencoba untuk menelan rasa pahit itu dalam-dalam. Perlahan dialihkan pandangannya keluar jendela, dan salju yang turun perlahan terlihat seperti kabut tipis yang menutupi deretan pepohonan. "Taehyung-ah..." nama itu tak lagi mudah diucapkan meski Jungkook melafalkannya dalam hati. "Jika saat itu kau jujur padaku soal Kim Seokjin, mungkinkah semua ini tak akan pernah terjadi?" Jungkook memejamkan matanya. Rasa sesak di dadanya semakin menguat.

ALWAYS ON THE RUN [Taejin] [Jinkook] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang