Unwanted Guest

1.1K 122 227
                                    

"The reason why we can't let go of someone is because deep inside we still have hope."

-N.N-

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Jungkook masih berdiri mematung menatap sosok Taehyung yang belum juga sadarkan diri. Entah sudah berapa lama Jungkook beridiri dalam posisi itu, yang pasti jemarinya masih bertaut dengan jemari Taehyung yang terasa lemas.

"Taehyung-ah..." bisiknya sambil mengusap punggung tangan Taehyung dengan ibu jarinya. "Bangunlah," lanjutnya sambil tertunduk. Tanpa sadar air mata mengalir perlahan dari kedua matanya yang sudah berkabut sejak awal. Jungkook berlutut di samping Taehyung dan memeluk tangan sahabatnya itu erat.

Sunyi. Tak ada respon dari Taehyung.

"Taehyung-ah, bangun..." Jungkook masih berharap ucapannya itu bisa membuat Taehyung terbangun dari tidur panjangnya.

Tapi percuma, kedua kelopak mata itu masih tertutup rapat. Hal itu membuat Jungkook kesal dan putus asa.

"Taehyung-ah, aku bilang bangunlah! Kenapa kau tidak bangun juga!" Jungkook mulai merengek seperi anak kecil, namun dia tidak perduli. "Bangun..." Jungkook kembali menunduk, menyadari jika rengekannya tak berguna.

Konsentrasi Jungkook terfokus pada rasa cemasnya hingga dia tak menyadari jika jemari Taehyung bergerak, memberikan respon pada ucapannya. "Maafkan aku," ucap Jungkook pelan di sela-sela tangisannya. "Ini semua salahku..." Hatinya terasa perih saat kalimat itu terucap, tapi Jungkook sadar, semua ini mungkin memang salahnya. Karena dia terlalu egois dan banyak berulah, Taehyung jadi harus ikut turun tangan dan mengabaikan fakta bahwa mungkin sebenarnya Taehyung pun seudah cukup kelelahan dengan bebannya sendiri. Jungkook terus menerus mengulang-ulang hal itu, mempercayai bahwa semua itulah penyebab dari tumbangnya kesehatan sahabatnya. Tanpa benar-benar menyadari, jika mungkin penyebab tumbangnya Taehyung jauh lebih dalam dari hal itu.

"Ini semua salahku..." Jungkook terus mengulang-ulang kalimat itu, hingga sebuah suara familiar menanggapi ucapannya.

"Siapa bilang?"

Mendengar suara itu, Jungkook terhenyak pada kenyataan. Dia membuka matanya dan segera mengarahkan pandangannya pada arah datangnya suara. Kedua bola matanya yang masih basah dan memerah kembali berkabut, dan bibir tipisnya yang sedari tadi digigitnya gemetar menahan gejolak saat dia melihat pria yang terbaring lemah di hadapannya kini telah membuka matanya.

*****

Saat Jin dan Suga kembali, Namjoon yang menyadari kehadiran mereka lebih awal segera berdiri untuk menyambut keduanya, namun ekspresi wajahnya berubah saat melihat tanda merah yang menyerupai telapak tangan terukir di wajah mulus Jin. Dia melirik Suga, namun Hyung-nya itu tak memberikan respon apapun, seakan tak ada yang terjadi. Hoseok dan Jimin yang terakhir menyadari keberadaan Jin pun memiliki ekspresi yang sama di wajah mereka. Namun tak ada satu pun yang berani bersuara.

ALWAYS ON THE RUN [Taejin] [Jinkook] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang