16⭐Ada apa antara Vero&Reno?

63 8 10
                                    

Hari ini, masih dengan hari UN. Belum ada 4 hari, rasanya sudah sebulan bagi mereka.

"Lu masih lama kan pindahnya?"
Tanya Gerra saat mereka sedang berkumpul di halaman sekolah.

"Ya nanti setelah urusan disini kelar.. Tapi yang jelas SMA gua udah gak disini hm.."
Jawab Kara kecewa

"Baek baek disana.. Kalo ada cogan, jan lu embat semua.. Bawa maen kesini gitu kenalin ke gua"
Ceplos Ratna

"Yee goblok lu ya"
Alya menoyor Ratna

"Eh gapapa, udah cogan, alim pula itu disana nanti, Vano mah lewat..."
Ucap Gerra menyenggol lengan Alya

"Seenak jidat kalo ngomong.. He always number one in my heart "
Jawab Alya kesal

Tawa mereka pun pecah. Kara memang tertawa, tapi tidak dengan hatinya. Sudah benar benar hancur hatinya kini, harus melepaskan orang yang baru dicintainya, harus memulai lagi cinta yang baru nanti, selalu dijahati oleh orang disekitarnya. Namun baginya, memiliki adik dan sahabat yang selalu ada dan perhatian padanya sudah lebih dari cukup untuknya.

"Harap masuk, karena 5 menit lagi ujian dimulai"
Terdengar sebuah suara dari speaker

"Eh eh dah mau mulai, gua duluan yams.."
Ucap Ratna yang bergegas pergi dan disusul Gerra, juga Alya.

"Woi! Lu nggak masuk?"
Tanya Alya dari jauh

"Nanti.. Gua mau ngiket tali sepatu.."
Jawab Kara tak kalah berteriak.

Disaat ia sedang mengikat tali sepatunya, dilihatnya seseorang sedang berdiri dihadapannya.

"Nggak mau nyapa gue?"
Tanya orang itu. Kara menaikkan alisnya sebelah.

"HAI RENO!"
Ucap Kara dengan nada mencibir dan langsung pergi.

"Kara!"
Saat Kara berlari, tiba tiba ada orang yang meneriakki nya. Kara spontan berhenti, tetapi belum menoleh.

"Wait.. Itu suara Reno, tapi kenapa kayak ada dua? Dua suara yang berbeda dan gua kayak pernah denger suara itu " Kara berpikir sejenak. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menoleh.

"Lo?"

"Lah kok?"

"Lah lu ngapain disini?!"
Tanya Reno pada orang itu

"Lu sendiri ngapain disini? Bebas kan gua mau dimana "

"Ini sekolah gua! NGAPAIN LO MANGGIL MANGGIL KARA?!!"
Tiba tiba Reno emosi

"Napa bro? Dia pacar lu? Pacar lu tuh kan Sella"
Jawab orang itu dengan senyum miring.

"Kalian berdua ngapain sih?!!"
Omel Kara membludak.

"Lo harus jauh jauh dari dia Ra!"
Tiba tiba Reno menarik mundur Kara.

"Apaansih lepasin!"
Kara masih belum padam emosi.

"Vero lu ngapain?"
Tanya Kara

"Iseng aja lewat, eh ada lo"
Jawabnya santai.

"Trus kenapa ada gue?"

"Sekedar nyapa, gak salah kan? Eh gua malah dibacotin ama pacarnya Sella si cabe "
Jawab Vero dengan menyindir

"Gausah lu jelek jelekkin pacar gua! Seenggaknya dia lebih baik dari teman wanita lo!"
Reno emosi. Dia tidak suka ada orang yang menjelek jelekkan orang disekitarnya.

Reno tidak sadar dia telah membela Sella dihadapan Kara. Hingga raut wajah Kara yang tadinya mulai tersenyum, kini berubah drastis menjadi kecewa.

"Oh oh.. Reno ngebela pacar ceritanya"
Ucap Vero.

Sepertinya, Kara menundukkan kepalanya menahan sesuatu. Air matanya hampir tidak bisa dibendung lagi. Dia berlari menuju toilet, tanpa memperdulikan Vero dan Reno.

"Ra!"
Reno mengejar Kara. Namun terhalang oleh Sella.

"Mau kemana sih?"

"Eh Sel, tar aja ya gua masih ada urusan"
Reno tidak memperdulikan Sella. Hingga Sella merasa semakin hari, Reno semakin tidak peduli padanya.

Reno tidak berhasil mengejar Kara. Entah Kara berada dimana, hingga bel masuk berbunyi. Dia memilih untuk tetap masuk ruangan dan menyelesaikan urusannya nanti.

"Baik anak anak, ingat! Kerjakan dengan baik tanpa bertanya dan mencari kunci jawaban"
Ucap pengawas itu

"Kara kenapa woy?"
Bisik Levi

"Gatau.. Kayak pengen nangis atau abis nangis gitu"
Jawab Berta berbisik.

"Ssst!"
Desis Ratna agar teman temannya berhenti menggosipkan sahabatnya.

{SKIP}

Waktu habis, dan para murid dipersilahkan keluar.

"Lu kenapa ege?"
Tanya Alya saat mereka sedang berkumpul didepan kelas.

"Tau, ampe anak anak kelas pada ngomongin. Tahe lah"
Ucap Ratna

"Tadi.."
Kara menceritakan semuanya pada sahabat sahabatnya.

"Seriusan lu?!!"

"Ih demi dah ini udah gila!"

"Bentar, kenapa Reno nyuruh lo ngejauh dari Vero?"

"Iya, awalnya Reno biasa aja denger nama Vero, tapi pas tau orang itu yang namanya Vero, kenapa langsung berubah?"

"Kenapa juga seakan Vero ngomporin Reno banget? Seolah mereka udah akrab dan jadi musuh bebuyutan"

"Gatau lah! Capek gua tuh!! Rumit banget gila!! Frustasi guaaa....!!!!"
Ucap Kara sambil menjambak rambutnya.

"Kena lo permainan gue, liat aja nanti. Ini baru permulaan " -Sella

"Gua gak akan biarin siapapun nyakitin lo, lo mungkin menghindar, tapi gua selalu di sisi lo" -Reno

"Gua gak akan biarin diri gue sendiri terjebak permainan seseorang. Dia licik, gua bisa lebih bales itu" -Kara

Mereka pun pulang. Dirumah, Kara menceritakan semua pada adiknya.

°°°

"Bener dugaan gue, Vero itu gak baik"
Tiba tiba Kevin asal menuduh

"Ih lu tuh gaboleh gitu! Dia baik kok ke gua"
Bela Kara

"Dari situ, harusnya lu tuh mikir kak, kalo orang udah kayak gitu berarti ada sesuatu. Lo terlalu larut dan tenggelam sama emosi lu, sampe lu gabisa bedain mana yang baik dan punya niat jahat "
Omel Kevin

"Hh.. Tau ah gua mau tidur"
Kara hanya mendengus sebal.

Kara pun kembali ke kamarnya. Ia benar benar tertidur karena terlalu lelah memikirkan masalahnya.

°°°

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Whuaa kasian banget ya Kara.. Masalahnya banyak banget..

Mau tau gimana nanti? Stay di sini aja
Vommentnya jangan lupa yaa :)))
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

°Stand by ME° [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang