Author's
Pukul 19.30
Di rumah Kara"Yaudah lu istirahat dulu, sorry tadi gara gara gua lu jadi kecapean, oiya nih tadi gua beliin coklat sama cemilan buat lu"
Kata Reno saat mau pulang kerumahnya."Iyaa, makasih lu juga jangan tidur kemaleman, makan dulu nanti pas pulang, trus cuci kaki juga, pagi pagi bangun sholat subuh "
Kata Kara"Iya baweell"
Kata Reno sambil menyubit pipi Kara dengan gemas.°°°
Pukul 08.00
"Yaudah gua pulang dulu, lu istirahat ya"
Terdengar suara seseorang dari lantai bawah. Ternyata itu Vano yang sedang mengacak halus rambut Alya."Iya, thanks for today, it's so very special day for me"
Balas AlyaVano pergi dengan motornya.
°°°
"Set, beli cemilan ngeborong anjir"
Ucap Alya yang baru saja pulang dan langsung menuju kamar Kara"Yee.. Enak aja lau, ini gue dikasih Reno tadi wlee"
Balas Kara dengan menjulurkan lidahnya."Eh gimana tadi first date lu sama Vano?"
"Ah em anu.. Hm..dia-"
Jawab Alya gugup."Anjir lu ditanyain soal Vano nge blushing langsung astaga"
Ledek Kara yang melihat pipi Alya merona Merah"Apasih Ra.."
Jawabnya malu.Alya menjelaskan yang terjadi padanya tadi.
"Cailaaah....."
°°°
Pukul 22.22
Alya sangat merasa bahagia hingga dia tak henti-hentinya mengingat kejadian tadi bersama Vano.
{Alya Flashback on}
"Hm.. Kita mau Kemana lagi? Kan tadi udah makan"
Tanya Alya pada Vano"Kemanapun asal sama lo"
Jawab Vano yang tak mengerti kalau Alya sudah blushing sedari tadi."Ah, serius ini"
"Iya cantik, gua serius, hm.. Kita ke taman kota aja gimana?"
Lagi lagi Vano membuat Alya blushing"Oh, yaudah terserah"
"Dah sampe, turun "
"Kenapa lo nggak parkir didepan tamannya sekalian? Disini jauh lagi,"
"Udah ikut aja"
Pinta Vano dengan nada datarnya."Hm.. Okok "
"Aa... Vano.. No.. Lu ngapaiin sii "
Teriak Alya saat matanya ditutup paksa dengan kain hitam. Sementara Vano hanya tersenyum jail"Gue ngga apa apain lo, jangan panik tar dikira gua nyulik anak orang lagi, ikutin gue"
Pinta nya sambil menggandeng Alya"Hitungan ke 3 lo buka mata"
Pintanya lagi sambil membuka kainnya dan tetap menutup mata Alya"1..2..."
"3.. Buka!"
Alya pun membuka matanya. Ia amat terkejut, tepatnya sangat sangat terkejut. Siapa sangka?
Vano menembaknya dengan cara yang romantis. Padahal selama ini dia selalu dingin apalagi sama perempuan.
Taman kota yang indah. Dengan bunga yang disatukan membentuk love, dan didepannya ada puzzle raksasa yang terbuat dari sterofom berwarna pink dan membentuk tanda hati. Lalu ada balon yang terbang membawa sterofom besar berbentuk huruf huruf.
"Coba lu baca kata katanya"
Pinta Vano"W..I.. Oh, Will.."
Eja Alya saat 4 balon pertama diterbangkan bersamaan."Y..you.."
"Be.."
"My.."
"Girl.. Friend ?"
Alya membungkam mulutnya dengan tangannya, ia terkejut dan terasa tak percaya. Ia mulai meneteskan air mata melihat balon terakhir diterbangkan.
"So? Will you be my girlfriend Al?"
Ulang Vano sambil membawa setangkai bunga melati putih dan mawar merah yang ditempatkan di pot kecil."Kok pakai pot sih?"
Tanya Alya bingung. Biasanya cowok nembak itu gak pake pot? Batinnya"Lo pasti bingung kenapa bunganya gua kasih pot? Gua sengaja kasih bunga asli, dan dengan potnya, karena cinta gue ke lo itu asli Al, dan pot ini,biar bunganya gak mati, jadi cinta gue ke lo, gak akan mati sampe kapanpun"
jelas VanoAlya terisak sambil mengangguk sebagai tanda jawaban "ya" bahwa dia menerima Vano.
Lalu, mereka makan jagung bakar bersama dibawah indahnya langit malam. Alya menjelaskan perasaannya pada Vano dari dulu.
"Lo nggak perlu dandan cantik buat keliatan mempesona, karena buat gue, lo itu istimewa dan gak akan ada yang gantiin lo dihati gue sampai kapanpun"
Ucap Vano sambil mengelus rambut Alya"Dan lo nggak perlu tampil cool didepan gue, karena bagi gue lo itu primadona dihati gue, lo idola gue, dan gak akan ada yang lain"
Balas Alya sambil menggenggam erat tangan Vano.
Sungguh malam yang begitu indah dan special bagi merekaBahkan,Vano menyanyikan lagu romantis dengan gitar khusus untuk Alya. Rona merah di pipi Alya tidak bisa hilang
{Alya flashback off}
Alya tak henti hentinya menampilkan senyum bahagianya. Ia merasa amat bahagia hingga ia sangat ingin terbang ke angkasa, merayakan kebahagiaannya
Ia senang, penantiannya selama 3 tahun akhirnya terbalas juga.
°°°
Sementara Kara hanya memikirkan antar, Vero, Reno dan Kevin. Seperti ada yang aneh diantara mereka. Tapi Kara membuang pikiran nethink nya itu jauh jauh.
•••
🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡
Hae hae, maaf part ini pendek ya? Itu soalnya mau fokus ke Alya sama Vano, bikos (because) Kara masih belum peka gaes diapain kek tu anak biar peka hihihi.Gimana Alya sama Vano? Romantis gak? Jadi gais itu sebenernya cuma EKSPEKTASI tapi aminin aja jadi REALITA biar orangnya seneng ngahaha.
Mungkin di part selanjutnya mau adain part visual biar kalian tau muka² nya haha tapi cuma visual.
Ok Vomentnya jgn lupa!
Sekian, terimakasih
Salam, Alya yang nge blushing dari tadi~😆
🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡🎡
KAMU SEDANG MEMBACA
°Stand by ME° [COMPLETED]
Fiksi Remaja"Kemanapun kamu pergi bahkan menjelajah dunia sekalipun, Tetaplah Bersamaku." Itulah janji yang terus terucap setiap harinya. Setiap waktunya. Membuat mereka tetap terus terikat erat antar Jiwa. Hingga suatu hari. Karena pekerjaan orang tua menyebab...