Author's
Home alone~Tubuh Kara seketika membeku. Ia tak bisa berkata apa apa lagi sekarang. Orang itu... Orang asing itu.. dia.. dia.. dia adalah.. dia seorang PEMBUNUH! Kara tau betul orang itu. Saat itu Kara pernah melihat orang itu melakukan percobaan pembunuhan. Untunglah dengan ilmu bela diri yang ia miliki, ia bisa melumpuhkan orang itu karena kebetulan orang itu tidak membawa senjata tajam.
Orang itu pun lari. Dan sekarang, Kara melihatnya lagi. Ditengah hujan deras dan angin yang benar benar kencang. Pembunuh itu.. ia.. ia mengincar tetangganya.. Apakah Kara akan menyelamatkan dirinya dengan tetap diam dan membiarkan peristiwa itu terjadi pada tetangganya? Tetangga yang selalu menolongnya?
"Nggak.. nggak! Nggak mungkin.. nggak mungkin gue bakal ngebiarin orang mati sia sia! Tapi.. gimana cara nolongnya?"
Batin Kara benar benar tak tenang.Buk!
"Ah? Suara apa lagi?"
Dia melihat lagi dari jendelanya.Sekarang. Mereka berkelahi. Pembunuh itu sekarang ada dua orang. Tetangganya ialah seorang pasutri. Anak anaknya.. loh? Kemana anaknya?
"Astaghfirullahaladzim! Sheryl sama Nia disekap! Kurang ajar! Tapi? Gue nggak boleh gegabah. Gimana ini Ya Allah?"
Ia terkejut. Anak dari pasutri itu disekap.. mereka belum cukup umur. Sheryl 13 tahun dan Nia 11 tahun
Kara berniat untuk melihat ke jendelanya lagi. Mereka masih berkelahi, sementara Sheryl dan Nia terus menangis. Alhamdulillahnya, belum ada pertumpahan darah. Tapi? Tidak mungkin harus menunggu ada pertumpahan darah kan? Sambil memantau, Kara memikirkan bagaimana cara menolong mereka. Pembunuh itu membawa pisau dan.. astaga! Itu Pistol! Kara semakin panik.
Saat Kara tengah serius memantau.."Hei! Sedang apa kamu di atas!!"
"Hah? Orang itu.. orang itu liat gue! Gimana ini? Apa gue harus hubungin keluarga? Ah enggak! Reno.. iya Reno.."
Tapi, Kara tidak asal menelpon Reno. Dia memastikan pintunya terkunci, dan yang paling penting, kamarnya! Kamarnya terkunci. Ia mengambil beberapa alat, seperti balok kayu yang ia ambil dari dapur sisa renovasi kemarin, beberapa gagang pel yang patah, dan benda benda yang memungkinkan bisa digunakan untuk memukul orang orang itu.
Call Reno~
"Kenapa Ra?"
"Hosh.. hosh.. Ren.. Ren.."
"Eh? Lo kenapa? Kok panik gitu? Ada masalah apa?"
"Ada.. a.. ada pembunuh yang waktu itu gue ceritain ke lo.. se..sekarang.. sekarang dia ada di rumah sebelah.. gue gak tega liat orang mati sia sia.. dan tadi.. tadi pas gue ngintip ke jendela.. orang itu.. dia.. ngeliat gue!"
"Hah?! Ok 5 menit lagi gua nyampe"
End call
°°°
Tok..tok..tok..
"Hah? Si.. siapa itu? Ja. Jangan jangan orang itu.."
Kara panik."Ra.. ini gua"
"Aelah Lu Ren, ngagetin gue aja kirain siapa.. lu.. lu masuk lewat mana? Astaga jangan jangan belum gue kunci pintunya!"
"Santuy, gua dikasih kunci rumah sama Kevin, dia tadi nelpon gua katanya lu sendirian trus gua mampir dulu ke rumah temennya ngambil kunci"
Jelas Reno panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
°Stand by ME° [COMPLETED]
Fiksi Remaja"Kemanapun kamu pergi bahkan menjelajah dunia sekalipun, Tetaplah Bersamaku." Itulah janji yang terus terucap setiap harinya. Setiap waktunya. Membuat mereka tetap terus terikat erat antar Jiwa. Hingga suatu hari. Karena pekerjaan orang tua menyebab...