Epilog

171 6 2
                                    

Author's

7 tahun kemudian

"Caelaah..."

"Apaansi lu dek.. Iri ya iri? Wleeek..."

"Heh sembarangan.."

°°°

"Gimana? Udah siap?"

"Udah.. Gak kerasa ya, udah 7 tahun aja.. Dulu, waktu mama papa pindah kantor, kamu nunggunya harusnya 10 tahun, tapi 3 tahun aku udah balik, dan 7 tahunnya di diskon"

"Dan sekarang.. 7 tahun itu, adalah awal cerita baru kita"

"Hehe.. Iya.."

"Yaudah, udah ditunggu tuh dibawah.."

"Iya.."

---

"Kara... Cantik banget... Ululuuu..."

"Kok lu ngeduluin kita si Ren?"

"Tau lu Ren.."

"Tau ni.. Trus gua kapan?"

"Pankapan haha... Gerra.. Cowok lo minta kawin tuh.."

"Heeeeh...."

Kini, Kara dan Reno menutup buku lama, dan membuka lembaran baru. Memulai cerita baru, dan berjanji akan terus terikat hingga ajal memisahkan mereka.

Janji yang awalnya hanyalah sebuah janji persahabatan, kini berubah menjadi janji hidup mereka.

Pernikahan mereka, kini dimulai. Penantian bertahun tahun, akhirnya berakhir menjadi sebuah akhir bahagia. Namun, bagi mereka, ini bukanlah akhir. Namun, untuk memulai yang baru, memulai kehidupan yang lebih baik lagi.

°°°

Setelah selesai, mereka berbincang bincang dengan sahabat sahabatnya.

"Reno, awas lu bikin dia nangis!"

"Nangis bahagia boleh, asal jangan nangis sedih"

"Iya, abis lu ama kita ampe lu nyakitin dia"

"Galak banget si kalian.. Hahaha"
Ucap Kara terkekeh.

"Ra, urusin ya dia, kasian.."
Celetuk Zidan.

"Apaan lu kasian kasian.."
Jawab Reno.

"Eh Ra, kalo masak buat dia, racunin ae udah"
Ceplos Leon.

"Iya.. Racun cinta eaaa"
Timpal David.

"Wuuuuu"
Sorak semuanya.

Ternyata, tak lama kemudian, datang seorang perempuan cantik yang tampak bertanya pada satpam.

"Zahra...!!!"
Kara langsung berlari menghampiri sahabatnya yang di Aceh sana. Ternyata, Zahra adalah kejutan dari orang tua Kara.

"Kara.. Selamat ya.."

"Iya.. makasih.."

"Hai Zahra.."
Sapa seorang laki laki yang tiba tiba ikut menghampiri.

"David! Lu gapain si..."
Omel Kara.

"Cuma mau nyapa, hai.."

"Waalaikumsalam.."
Jawab Zahra.

"Eh iya, Assalamualaikum"

"Lu sih Dav.. Udah sana.."
Omel Kara

Akhirnya, mereka semua berbincang bersama sama.

Persahabatan terjalin bukan hanya sekedar saat muda
Tetapi, hingga berkeluarga, persahabatan itu harus tetap terjaga
Karena, sahabat ada untuk selamanya, bukan untuk sementara
°Stand By ME°

°Stand by ME° [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang