Seminggu sudah mereka berada di perjalanan. Raven memacu kudanya memimpin jalan, sambil sesekali melihat keadaan sekitar. Ia kemudian menghentikan langkah kudanya. "Ada apa?" tanya Endar yang berhenti di samping Raven.
Raven menoleh ke arah Lyon, sambil menyunggingkan sebuah senyum tipis. "Kita sudah sampai di Raymere, anak-anak," katanya sambil menunjuk sebuah gerbang yang berdiri di depan mereka.
"Benarkah?" sahut Lyon dari belakang. Ia segera memacu kudanya berlari menuju gerbang, namun sebelum ia memasukinya, seorang penjaga menghadang Lyon.
"Siapa kau dan apa tujuanmu datang ke sini, anak muda?" tanya sang penjaga.
"A-anu, aku...."
Untunglah Raven segera menghampirinya dan menunjukkan sebuah lencana yang diberikan Imrathion padanya. "Kami sudah mendapat izin dari raja elf Imrathion. Aku Raven Clockworker, dan anak ini adalah muridku," ucapnya.
Penjaga itu terbelalak. "Ah, maafkan aku atas ketidaksopananku. Silakan masuk, Tuan Clockworker," ucapnya, kemudian memerintahkan penjaga lain untuk membukakan gerbang.
"Tunggu apalagi? Masuklah," perintah Raven.
Lyon menghela napas, kemudian mengikuti gurunya dari belakang bersama teman-temannya yang lain.
Suasana kota ramai saat itu. Banyak kereta-kereta pedagang yang berlalu-lalang. Bar dan pertokoan di pinggir jalan juga ramai akan pengunjung yang berasal dari berbagai kalangan. Manusia, dwarf, bahkan beberapa elf berkumpul di tempat yang sama.
Perhatian Lyon tertuju pada seorang laki-laki elf berambut perak yang memiliki warna kulit lebih gelap dari elf yang biasa ia lihat. Lyon memandangnya dengan rasa penasaran.
"Elf gelap." Sahutan Arisu membuyarkan pandangan Lyon. "Mereka datang dari negeri di timur lautan," sambung Arisu.
"Apakah kau pernah melihat mereka sebelumnya, Arisu?" tanya Lyon.
Arisu menggelengkan kepala. "Baru kali ini aku melihatnya secara langsung."
Setelah melewati keramaian jalanan pertokoan, akhirnya mereka sampai di pelabuhan. Kapal-kapal tertambat di dermaga, mulai dari sebuah kapal nelayan kecil hingga kapal layar besar. Raven menghentikan kudanya dan melompat turun, berjalan mendekati seorang pria.
Pria itu memiliki badan yang kekar, dengan lengan baju yang sedikit sobek-sobek dan sebilah pedang saber di sabuknya. Ia kemudian berbalik, dan kini pandangannya bertemu dengan Raven. Mereka berdua terdiam, saling bertatapan—sampai akhirnya Raven dan pria itu tersenyum dan berjalan mendekat, saling berpelukan.
"Lama tak jumpa, Raven Clockworker!" seru pria itu.
"Akhirnya kita bertemu," ucap Raven tenang. Ia melepaskan pelukan dari pria itu, kemudian menunjukkannya pada Lyon. "Pria ini Heldric, salah satu kenalanku. Heldric, anak ini Lyon," ucap Raven memperkenalkan mereka.
Lyon tersenyum canggung. "Namaku Lyon. Salam kenal, Tuan Heldric," katanya.
Heldric menatap Lyon sesaat. "Kau kah Lyon Dragonslayer yang dibicarakan orang-orang itu?" tanyanya, mendekatkan wajahnya pada Lyon—membuat Lyon mengambil selangkah ke belakang. "Tidak bisa dipercaya—anak muda sepertimu berhasil memusnahkan seekor naga! Kau benar-benar anak yang hebat," ucapnya.
Heldric kemudian mengalihkan pandangannya pada rombongan Raven yang lain. "Wah—tak kusangka kau membawa elf dan bahkan dwarf ke sini—dan, oh, apakah gadis berambut biru panjang itu adalah seorang peri?" tanyanya, menunjuk ke arah Yura.
Yura melompat turun dari kuda dan membungkukkan badan. "Namaku Yura, seorang peri air—undine. Senang bertemu denganmu, Tuan." Arisu, Endar dan Naldin juga turun dari kuda. Setelah memperkenalkan diri satu persatu, Raven memutuskan untuk langsung memberitahu tujuannya pada Heldric.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale of Distant Land - Land of the Fairies [ON HOLD]
FantasyAter dan sang naga Arkan sudah dikalahkan. Lyon dan teman-temannya melanjutkan perjalanan mereka menuju Arfeim, benua para peri, serta memulai pelajaran Lyon soal sihir. Namun Eadred mengirimkan empat orang jenderal terkuatnya untuk melanjutkan perb...