Author's POV
"Ayo semangat! Kita harus bikin bakwan buat Vania!" Shawn tiba-tiba bersemangat.
"Awalnya gimana sih? Yang dicampur yang mana dulu?" Cam terlihat bingung.
Salah sendiri, siapa suruh makan bakwan orang!
"Udah tinggal campur ini, campur ini, campur ini, diuleg jadi satu gitu aja," jawab Nash ngasal.
"Iya juga ya, Shawn uleg tuh ampe halus!" perintah Cam.
"Diuleg-uleg diuleg-uleg pake ulegan~" Shawn menyanyi dengan riang gembira.
"Udah Cam. Garamnya seberapa nih?" tanya Shawn.
"Kasih aja 1 sendok Shawn," sahut Nash.
"Oke," Shawn berlari mengambil sendok.
"Sendok ini kan ya?" tanya Shawn sambil menunjukkan sendoknya.
"Sendok sih sendok, tapi ya jangan sendok semen juga bege." Cam memutarkan bola matanya malas.
"Wah ini anak minta dirukiyah beneran," ujar Nash.
"Ngomong dong, biar gue ga salah paham gini." Shawn lalu memberikan garam pada adonan bakwan itu.
"Udah lu kasih garam Shawn?" tanya Nash.
"Udah kok." Shawn tersenyum bangga.
"Gue cobain yak." Nash mencoba memasukkan sedikit adonan tersebut ke mulutnya.
"ANJIR GILA, BWUHH BWUHH." teriak Nash sambil menjulurkan lidahnya.
"Ini lu kasih garam seberapa sih? Asin banget njir." Nash memandang datar Shawn.
"Satu toples Nash. Pinter kan gue?" Shawn membanggakan dirinya.
Perilaku Shawn itu membuat teman-temannya kesal sendiri. Tapi ya bagaimana pun, Shawn kan tetap teman mereka.
"Kan Nash tadi nyuruhnya 1 sendok bege, bukan 1 toples," ucap Cam.
"Tadi 1 sendok ga berasa beneran dah. Makanya gue tambahin. Udahlah gapapa, kan yang penting bakwan," ujar Shawn.
Teman-teman Shawn hanya menggelengkan kepala, melihat tingkah laku Shawn yang sudah kelewat batas.
"Udah buruan goreng sana, ntar kita keburu dimarahin Annisa," ucap Nash.
Shawn pun menggoreng bakwan dengan rasa asin yang keterlaluan tadi, "Eh bentar, tapi kan minyaknya abis, terus kita gorengnya pake apa?" tanya Nash.
"Abis ya, uhm gimana kalo kita.." Shawn menjentikkan jarinya.
"Kalian tunggu disini aja yak," ucap Shawn yang kemudian melengos pergi. Nash dan Cam hanya dapat berdoa semoga ide Shawn kali ini bermanfaat bagi kita semua.
Tak lama kemudian, Shawn menunjukkan sesuatu yang ia ambil tadi. Cam dan Nash hanya melongo melihat apa yang dibawa Shawn.
"Minyak kayu putih? Serius lu?" tanya Cam dan Nash bersamaan.
"Iya, kan sama-sama minyak. Berarti boleh dong buat masak." Shawn tersenyum bangga. Sedangkan Nash dan Cam saling menepuk jidat satu sama lain.
"Semerdeka lu aja dah tong."
Setelah bakwan tersebut jadi, mereka pun menyajikannya di sebuah mangkok. Memang bentuknya terlihat menggoda, tapi entah rasanya bagaimana.
Mereka segera menghampiri Fio dan Annisa yang sedang menonton TV di dekat ruang tamu. Disana juga terdapat Vania yang diam bergeming dengan arah melihat kamera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cogan Funny | c.d, s.m, n.g
Fanfiction[Humor] Cerita kehidupan seorang gadis remaja. Dan teman teman anehnya hehe. Jangan tanya seberapa aneh teman-temannya. Tidak hanya berfokus pada gadis tersebut, namun juga menceritakan teman-temannya. Baca aja siapa tau bisa bikin ketawa beneran. M...