Author's POV
Di suatu pagi yang cerah, seorang pemuda tampan-- dan juga satu temannya yang juga tampan-- dengan beberapa tas plastik di tangannya menghampiri rumah Cam. Siapa lagi jika bukan Shawn dan Nash.
"CAMERONNN~~~" Shawn berteriak layaknya anak kecil yang memanggil temannya untuk bermain kelereng.
"KUTIL ONTAAA~~" Sekarang ganti Nash yang berteriak-teriak.
Cam yang masih tertidur indah di dalam kamarnya, terbangun karena suara keras tadi. "Pasti kerjaan Shawn sama Nash. Baru jam segini mau ngapain coba?" Ia segera turun dari tempat tidur lalu mengulat sebentar dan melirik jam dinding di kamarnya.
"Oh baru jam 12," ujarnya dengan nada yang santai. Jangan heran jika Cam bangun jam 12, itu termasuk waktu yang sangat pagi jika Cam terbangun pada saat liburan. Pasalnya, Cam juga pernah terbangun pukul 5 sore.
Lupakan masalah bangun Cam.
Cam membuka jendelanya, sehingga terlihat 2 manusia tadi. "Ngapain lo?" ucapnya sambil mengucek mata, kegiatan khas orang bangun tidur. Fyi, kamar Cam berada di lantai 2 jadi...dia berteriak dari atas.
"Lo ngapain sih?" tanya Cam mengulang pertanyaannya.
"Berdiri," jawab Shawn.
Cam mengangguk. "Ya udah, kalian berdua berdiri aja ampe sore di situ."
"Oke." Shawn dan Nash mengacungkan jempolnya.
Cam terkekeh sebentar lalu menutup jendelanya. "Eh si dugong percaya aja."
Shawn dan Nash masih berdiri di halaman depan rumah Cam. "Nash, tadi ada yang aneh ga sih?" sahut Shawn secara tiba-tiba.
"Aneh? Perasaan engga," jawab Nash sambil menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba gatal karena digigit semut.
Shawn menaruh tas plastik itu di tanah lalu menunjukkan ekspresi berpikirnya. "Kita kan ke sini mau ngajak Cam main. Terus tadi Cam nyuruh kita ngapain?" tanyanya.
"Cam tadi nyuruh kita berdiri di sini ampe sore." Nash mengangguk-anggukkan kepalanya.
Shawn dan Nash membulatkan matanya lalu berteriak,
"CAMMMM!!!"Cam yang mengintip di balik jendela hanya terkekeh.
Tak lama kemudian Cam sudah siap dengan sweaternya dipadukan dengan celana jeans biru dan sneakers berwarna putih bersih.
"Ayo, gue udah siap," ujar Cam sambil menutup pintu rumahnya. Shawn dan Nash hanya tertawa kecil melihat penampilan Cam.
"Eh kenapa lo berdua ketawa?" Cam menaikkan sebelah alisnya. "Kita mau hangout kan?" lanjutnya.
"Iya kita mau hangout."
"Dengan cara mancing." Nash terkekeh di akhir kalimatnya.
Cam mendengus sebal. "Yeh, kalo tau gitu gue ga dandan kek gini."
"Salah sendiri kaga tanya ye Nash?"
"Yoi," ucap Nash.
"Ya udah tunggu bentar, mau ganti baju dulu." Cam segera masuk ke dalam rumahnya kembali. Mengganti bajunya dengan kaos dan sneakers nya yang ia gunakan biasanya.
"Kuy," ajak Shawn.
"Itu isinya apaan Shawn?" tanya Cam sambil menunjuk ke arah bungkusan plastik tadi.
"Oh ini buat umpan ikannya ntar." Cam mengangguk.
"Terus alat pancingnya mana?" tanya Cam. Sungguh Cam terlalu banyak bertanya. Tapi kalo nggak tanya, bakal sesat di jalan kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cogan Funny | c.d, s.m, n.g
Fanfiction[Humor] Cerita kehidupan seorang gadis remaja. Dan teman teman anehnya hehe. Jangan tanya seberapa aneh teman-temannya. Tidak hanya berfokus pada gadis tersebut, namun juga menceritakan teman-temannya. Baca aja siapa tau bisa bikin ketawa beneran. M...