(25) CF Edisi Lebaran

80 16 3
                                    

Author's POV

"Iguana nya juga warna-warni?"

"Ini hewan beneran mbak?" tanya Shawn sambil melihat hewan di depannya dengan tatapan aneh.

"Iya mas, ya masa hewan boongan. Ini limited edition, jarang ada mas." Mbak-mbak itu meletakkan keranjang tersebut di atas meja di dekatnya.

"Selain ayam, ternyata iguana juga bisa warna-warni ya," bisik Cam kepada Nash.

"Iya juga ya," balas Nash.

Cam menggelengkan kepalanya, terlalu sulit untuk memelihara iguana, pikirnya.

"Uhm.. hewan lainnya ada mbak?" tanyanya.

"Ada."

Mereka bertiga mengikuti wanita tadi, lalu melihat-lihat seluruh hewan yang ditunjukkan. Mulai dari ayam, ular, hingga tupai.

Namun tatapan Cam jatuh kepada hewan yang terdapat di sudut ruangan.

"Gimana kalo kita pelihara itu aja?" Cam tersenyum tipis.

Shawn dan Nash mengangguk, "Nah, kalo itu mah kita setuju."

"Ya udah mbak, saya mau beli itu ya. Satu aja." Cam menunjuk ke arah hewan yang ingin dibelinya itu.

"Cuma satu?" tanya karyawan tadi.

"Iya."

Wanita tadi menghela napas panjang sambil sedikit menggerutu, "Kalo cuma beli itu mah, ngapain daritadi muter-muter nanya-nanya banyak banget lagi."

Bagaimana tidak kesal? Mereka bertiga mengelilingi toko tersebut, dan bertanya macam-macam tentang hewan di dalamnya. Dan akhirnya mereka memilih untuk memelihara seekor ikan kecil, yang entah apa jenisnya. Jadilah mereka keluar dari toko tersebut dengan membawa satu plastik kecil air dengan ikan--yang tentunya kecil, dan pastinya bukan ikan paus-- di dalamnya.

"Cam mana janji lu buat beliin kita takjil?" Shawn menagih janji Cam saat mereka keluar dari toko aneka hewan tadi.

Cam mengiyakan perkataan Shawn, "Iya dah iya. Yok, buruan cari takjil."

Mereka pun segera pergi ke tempat yang biasanya menyediakan berbagai takjil. Di tepi jalan tersebut, banyak sekali stand-stand yang menjual berbagai macam takjil. Mulai dari kolak pisang hingga kripik sendal jepit.

"Sono gih, beli takjil! Terserah apa aja, ntar gue bayarin," ucap Cam sambil memegang plastik berisi ikan tadi, sesekali berbicara sendiri dengan ikan tadi. Yang oleh Cam diberi nama Josh.

"Oke siap, mana uangnya?"

Cam merogoh sakunya lalu mengulurkan selembar uang kepada Shawn, "Ini."

Mata Shawn membulat, "Seribu doang?" tanyanya.

"Iya lah. Gue traktir tuh. Yang sisanya lo beli sendiri." Cam tersenyum santai.

"Sama aja ga nraktir kalo gini mah." Nash juga mendengus kesal.

Setelah membeli beberapa makanan untuk takjil, mereka pun segera pulang. Di rumah, Cam bercerita banyak hal kepada Mamanya selama ia membeli hewan tadi.

Cam mengambil toples lalu mengisikan air di dalamnya. Sebagai tempat tinggal untuk ikannya tadi. Mengapa tidak di dalam aquarium? Cam berpikir bahwa aquarium itu terlalu luas bagi ikannya yang masih jomblo itu.

Selain itu, jika ditempatkan di sebuah toples kecil, Cam bisa membawanya kemana-kemana. Saat mandi, saat tidur, saat membeli sayur, bahkan saat bermain sketbor Cam meletakkan ikannya di belakang dan disambungkan dengan tali rafia.

Cogan Funny | c.d, s.m, n.gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang