THE TRUTHLAND

49 1 0
                                    


Emma terpukau, dirinya berada di dunia yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Jalanan yang terbuat dari marsmellow. Pohon yang berupa permen. Bunga yang terbentuk dari coklat
Kolam kecil dengan air mancur sirop.
"Emma, minumlah ini sangat lezat," kata Amethyst temannya yang seorang peri.
Amethyst memiliki sepasang sayap. Rambutnya ikal panjang berwarna emas. Kulitnya sebening kristal.
"Apakah ini aman untuk di minum dan dimakan?" tanya Emma ragu
"Ini sangat aman. Sebanyak apapun yang kamu minum ataupun makan tidak akan membuatmu sakit."
Emma pun memakan sebanyak coklat dan permen yang ia mampu. Kemudian meminum sirop sepuasnya. Semuanya sangat lezat sampai Emma menangis haru.
Lalu Emma dan Amethyst melanjutkan perjalanan dengan terbang bergandengan. Emma bernyanyi bersemangat. Rambut pirang panjang Emma bersinar terkena matahari. Pipinya memerah merona.
Dari atas dilihat banyak pohon permen beraneka warna. Sungai sirop yang mengalir deras.

"Lihatlah itu pintunya. Ayo kita turun!" seru Amethyst.
"Kenapa waktu cepat sekali saat berada di sini," keluh Emma.
"Ini saatnya pulang. Ceritakan sebuah kebenaran untuk kembali," kata Amethyst.
"Sebentar lagi saja aku kembali. Aku suka bermain di sini. Tolonglah," pinta Emma sambil mengerut.
"Emma, kita akan bertemu kembali setiap malamnya tepat jam sepuluh. Kita akan bermain kembali dan menjelajahi dunia baru yang belum pernah kamu lihat," bujuk Amethyst sambil memegang bahunya. "Sekarang waktunya untukmu pulang ke rumah. Ceritakan kebenaran agar pintu ini terbuka."
"Sudah lama aku tidak makan coklat dan permen. Sudah lama juga aku tidak minum sirop. Mama selalu melarang aku. Karena aku selalu muntah setelah memakannya."
Klik. Pintu itu terbuka sendiri.
"Dadah... sampai jumpa lagi," pamit Emma

Emma pun terbangun di ranjang kamarnya. Ia kemudian mandi dengan air hangat. Berpakaian. "Baju ungu ini semakin longgar saja," keluhnya. Ia juga menutupi kepala plontosnya dengan topi. Bersiap-siap berangkat dengan mamanya.
"Halo sweetheart. Ayo kita sarapan dulu. Makanlah yang banyak. Badanmu bertambah kurus lagi"
Emma kemudian memakan sarapannya sebanyak yang ia bisa.

Emma berharap diantar mamanya ke sekolah. Namun sejak 2 tahun yang lalu ia tidak bersekolah. Ia pergi ke rumah sakit untuk menjalani kemoterapi. Emma gadis kecil 9 tahun yang sakit leukimia.

#flashfiction
#sakit_ungu

Snack StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang