"Kita putus saja! Jangan pernah hubungi aku lagi!" Aulia berkata tegas setelah keheningan panjang diantara mereka. Keadaan kafe yang sepi seakan mendukung suasana mereka."Tiga tahun Tuhan sudah mengijinkan aku menjagamu, Lia. Hubungan kita baik-baik saja. Aku cinta kamu, kamu cinta aku," kata Adam sambil menggenggam tangan Aulia. "Kita hanya tinggal menikah dan hidup bahagia," tegas Adam
"Aku sudah terlalu lelah dengan hubungan ini. Hubungan yang berjalan ditempat," Aulia berkata lemah.
"Jika tidak bisa menikah di sini, kita kawin lari saja. Kita menikah di luar negeri. Kita berdua bahagia," kata Adam. "Keluarga kita akan menerima kita nanti walaupun butuh waktu," ujar Adam semakin mempererat genggamannya.
"Tidak akan ada yang berbahagia. Cinta kita berdua saja tidak cukup, Adam. Ayahmu mengancam tidak akan menganggapmu anak jika kita nekat menikah. Ibuku sakit jantung saat kamu melamarku," kata Aulia sambil menangis
"Apakah kamu bisa hidup tanpa aku?" tanya Adam sambil menatap tajam Aulia.
Tanpa Adam, hati Aulia teriris tajam saat membayangkan kemungkinan hari-harinya tanpa senyum Adam. Pundak Adam yang kokoh untuk bersandar. Tawa Adam yang merdu. Wajah tampan Adam. Dengan Adam semua terasa sempurna. Tiga tahun mereka bersama dengan harapan cinta akan menemukan jalannya di hubungan mereka. Namun semua apa mungkin bila iman mereka berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snack Story
Short StoryFlash fiction yang mengandung kata tertentu yang istimewa Flash fiction yang dibuat dari judul lagu Flash fiction yang dibuat dari hati