MAAF UNTUK JOKO

19 1 0
                                    

Maaf untuk Joko

"Istirahat, Bu. Sekarang sudah jam 2 pagi. Jangan begadang lagi. Sejak 2 hari lalu Ibu selalu begadang. Besok saja selesaikan jahitannya. Nanti bronkitis Ibu bertambah parah," kata Joko khawatir.
"Gak papa, Nak. Jahitan Ibu tinggal sedikit lagi selesai. Besok bajunya akan diambil pagi-pagi oleh Ibu Mega," ucap ibu sambil tersenyum.

Joko tidak bisa berkata apa-apa lagi dan berbalik masuk kamar. Ia malu tidak bisa membantu Ibu bekerja mencari uang.
'Ibu, betapa kuatnya dirimu.  Setiap hari jam lima pagi, Ibu sudah memasak sarapan, mencuci pakaian, piring, membersihkan rumah, dan menjahit pakaian,' batin Joko.
Sejak 3 tahun lalu Ibu menjadi tulang punggung menggantikan Bapak yang sakit dan harus cuci darah setiap minggu.
'Apa yang bisa Joko lakukan? Ia hanya seorang anak SMU saja? Para sarjana saja banyak yang menganggur.'

**

Di sebuah klub malam, Joko berjualan. Hanya ini pekerjaan yang menghasilkan banyak pundi rupiah. Ia sudah menjual nuraninya kepada setan. Joko tersenyum senang membayangkan akan membawa uang cuci darah Bapak selama sebulan.

"Joko ada polisi! Ayo kita lari!" kata Anto rekan jualannya.

Malang Joko tidak berhasil melarikan diri. Ia dibawa ke kantor polisi. Terbayang wajah letih Ibu.
'Maafkan Joko, Bu.'

#flashfictionjudullagu
#begadang

Snack StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang