Gurun Gobi
Mata Alex berkeliling memandang hamparan padang pasir yang seolah tiada batas. Hidungnya sudah ditutup dengan kain namun, napasnya masih terasa sesak sebab angin menerbangkan butiran pasir. Kerongkongannya terasa sangat haus akan tetapi, perbekalannya telah habis. Ia paksakan kakinya yang telah letih untuk terus berjalan di bawah teriknya panas matahari. Ia menyesali kebodohannya karena tertinggal rombongan di padang pasir terbesar di Asia yang membentang dari Cina hingga Mongolia. Untanya sudah mati karena kelelahan dipaksa berlari mengejar rombongan. Dikuatkan tekadnya untuk terus berjalan sebelum malam sebab sendirian di padang pasir tanpa perbekalan sangatlah menyeramkan. Terlalu banyak hewan melata yang berbahaya.
Waktu purnama
Wajahnya tengadah menatap bulan yang terlihat bulat, utuh dan sangat terang. Matanya berbinar seperti gemintang karena malam ini malam keempat belas setelah fase bulan mati. Waktu pertemuan dengan kekasih hatinya, suaminya.Karakter angkuh
Matanya menatapku dengan tatapan merendahkan ketika pertama kali berkenalan. Ia mengangkat dagunya tinggi dengan menyilangkan lengannya di depan dada. Tidak pernah sekalipun ia menatap mataku saat aku bicara. Pandangan matanya tidak pernah lepas dari ponsel. Ia menanggapi pembicaraanku dengan dingin. Ekspresi bosan tampak di wajahnya. Setiap beberapa menit ia melirik ke arah jam tangannya.Ekspresi sedih
Matanya melebar mendengar berita dari ponsel. Ia menggigit bibirnya menahan segala perasaan yang ada di dalam dada. Dipandangnya langit-langit dengan mata berkaca. Hanya butuh waktu sebelum matanya dibanjiri air mata. Hidungnya mendengus mengeluarkan ingus. Tubuhnya jatuh terduduk tak kuasa menahan berat badannya. Ia menangis meluapkan segala rasa dengan tubuh gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snack Story
Short StoryFlash fiction yang mengandung kata tertentu yang istimewa Flash fiction yang dibuat dari judul lagu Flash fiction yang dibuat dari hati