Saya balik lagi dengan cerita yang sama...
Saya masih newbie harap dimaklumi ya...
Jika masih banyak typo maafkanlah tangan saya yang kemeng saat ngetik..
Oke.. Silahkan dibaca dan jangan lupa vote..**Happy reading**
#Normal POV*Di lokasi Pangeran*
Prince Nicholas Artha Vermillionz merupakan putra mahkota dari Kerajaan Vermillionz. Raja Edward dan Ratu Isabella memimpin kerajaan dengan amat bijaksana. Kerajaan Vermillionz tumbuh menjadi kerajaan yang makmur dan terpandang, juga merupakan kerajaan terbesar sepanjang sejarah (sejarah cerita author sendiri).
Prince Nicholas sangat dikagumi oleh semua kalangan, terutama dikalangan para putri. Karena ketampanannya dan ketegasannya membuat hampir semua gadis disekitar istana jatuh hati padanya.
Namun sayang, ada sisi gelap dalam diri pangeran yang belum diketahui oleh siapapun kecuali kedua sahabatnya itu.
Saat ini, sudah saatnya bagi pangeran untuk menikah. Bukanlah hal baru bila ada pernikahan muda dalam kerajaan, lagipula itu sudah menjadi adat istiadat kerajaan yang tak bisa dibantah.
Sekarang.. Diruang raja dan ratu.. berdiri seluruh anggota keluarga tak terkecuali sahabat karib pangeran, sekaligus tangan kanan pangeran yaitu : William Arthur Vermillionz dan Prastian Vibran Vermillionz.
Setiap orang yang berpangkat tinggi di kerajaan diharuskan menyandang gelar Vermillionz sebagai kebanggaan.
"Ayahanda, ada urusan apa hingga ayahanda memanggil Nanda kemari?". Ucap Pangeran Nico sopan dan berwibawa.
"Begini Pangeran, sudah saatnya kamu menikah dan menggantikan Ayahanda sebagai raja disini". Tutur sang raja.
"Benar putraku, calon pendampingmu akan Ibunda pilihkan dari putri bangsawan. Ibunda akan memilihkan putri yang terbaik untukmu". Tutur lembut sang ratu.
"Baiklah Ibunda, Ayahanda. Semua keputusan ada ditangan kalian, Nanda akan menuruti semua kemauan Ibunda dan Ayahanda". Jawab Nico.
"Kalau begitu, Nanda mohon undur diri". Selapas mengatakan itu Pangeran Nico langsung meninggalkan tempat pertemuan tadi diikuti oleh kedua sahabatnya.
"Anda yakin dengan keputusan anda pangeran?". Tanya William memastikan keputusan pangeran sekaligus sahabat karibnya itu.
"Aku sangat yakin". Jawabnya tegas.
"Anda belum melihat calonnya bagaimana anda bisa yakin dengan pernikahan itu?". Kini berganti Vibran yang bertanya.
"Aku sangat yakin dengan pilihan Ibunda. Ibunda tidak akan salah dalam memilihkan calon untukku, kalian tau sendirikan bagaimana kriteria Ibunda dalam memilih segala sesuatu yang ada di istana. Apalagi sekarang Ibunda memilihkan calon untukku, pastinya akan jauh lebih ketat kriterianya". Jawab Pangeran panjang kali lebar sama dengan tinggi.
*Kembali ke tempat Rara*
#POV_Rara
"Wah.. Sumpah.. konser tadi keren banget. Oppa gue gak ada tandingannya, ternyata dilihat secara langsung bikin jantung gue mau copot". Ungkap Mevia lebay.
"Haha.. Lo ada-ada aja Mev. Memang sih mereka tadi keren banget, gak kuat hayati bang.. Imanku belum cukup". Ucapku tak kalah lebay.
"Lebay banget lo berdua. Udah ayok ah kita balik, gue udah lapar nih". Keluh Nadya.
"Wokeh, kita pulang". Ucapku mengiyakan.
Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan tengah malam dan aku belum juga tidur. Setelah pulang nonton konser tadi kami makan dan kemudian tidur, kedua sohib-ku sudah tidur dari tadi. Apalagi Mevia, udah mimpi kemana-mana dia itu.
Entah kenapa malam ini perasaanku jadi gak enak. Mungkin cuma khayalanku saja kali ya, cuma efek lelah. Moga aja badfeel ini cuma feeling angin biasa, gak sampe berefek ke kehidupanku.
Pagi ini terasa jauh lebih segar, bagaimana tidak... ini awal musim semi di Jepang dan nanti malam akan ada festival untuk menyambut mekarnya bunga kebanggaan masyarakat Jepang, bunga sakura. Bunga kesayanganku.
Festival Hanami, festival yang selalu aku tunggu-tunggu. Aku suka banget sama bunga sakura meskipun aku illfeel banget sama warna pink tapi untuk bunga indah ini, sebagai pengecualian.
Dan saat festival nanti 'dia' pasti datang, ah.. Aku rindu banget sama 'dia'. Sudah 2 tahun kita tidak bertemu, wajahnya berubah tidak ya?? Aku gak sabar buat ketemu.
"Woy, tuyul gede ngapain lo pagi-pagi udah bengong disini?". Tanya Mevia sambil menepuk keras punggungku dan membuatku tersadar dari lamunanku.
"Lo mev, ngagetin gue aja. Hampir copot jantung gue".
"Hhh.. Kalau gitu bagus deh, ntar gue jual jantung lo kan lumayan buat nambahin uang jajan gue". Ucap Mevia.
"Enak aja lo, seneng ya lo lihat gue koid. Temen macam apa itu". Sarkasku.
"Haha.. Ya macam gini lah. Limited edition lho Ra.. Dapat temen kayak gue". Ucap Mevia bangga.
"Limited edition darimana? Pawakan macam lo itu dipasar juga banyak kali". Kali ini bukan aku yang jawab tapi Nadya.
Dia muncul dari belakang Mevia, udah mirip hantu... tiba-tiba nongol.
"Sembarangan kalau ngomong. Gini-gini gue gak ada tandingannya. Produk terbaru dan terbaik ini". Ucap Mevia tak mau kalah.
"Produk terbaru? Produk gagal kali ya.. Hahahaha". Kini giliran aku yang menimpali ucapan Mevia.
"Idih curang, mainnya keroyokan. Anak kecil kok diserbu sih". Ucap Mevia melas dengan puppy eyes-nya yang membuat kami berdua mendengus kesal sekaligus jijik dengan raut wajahnya.
"Anak kecil darimana beruang kutub, lo itu yang paling tua diantara kita bertiga". Tegas Nadya kesal.
Melihat perdebatan mereka berdua aku mulai tertawa lagi. Disini sebenarnya yang masih anak-anak siapa sih? Setahuku, aku deh yang paling kecil kok mereka berdua yang kayak anak kecil.
"Ru-Chan, Mevia-Chan, Nadya-Chan, ayo masuk... sudah waktunya makan". Teriak Omma dari dalam rumah.
"Woy, udah dipanggil Omma tuh. Yuk masuk, makan". Ucapku mendahului mereka masuk ke rumah.
"Makan? Gue ikut.. Ra tunggu gue". Ucap Mevia senang.
Nadya terima menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya ini bila sudah menyangkut makanan.
#TBC
Terima kasih sudah membaca..
Idenya udah mentok..
Lagi UKK jadi gak bisa dapet ide yang maksimal..
Do'ain ya supaya UKK ku lancar... Amin...
Jangan lupa vote dan comment, saya tunggu comment aneh dari kalian...
Kalau sempet follow akun aku ya..
#Salam_exo-l
KAMU SEDANG MEMBACA
[MY PRINCE]
Teen FictionRara gadis tomboy dengan segala kenakalannya. Tiba-tiba dijodohkan dengan seorang Pangeran. Rara yang tak bisa berkutik hanya bisa menerima dan pasrah. Rara tak pernah bermimpi menikah dengan pengeran bahkan dari kecil ia tak pernah memimpikan hal i...