#POV_RaraUdah 4 hari kita sekolah disini. Dan selama itu kita udah bisa deket sama Van Vin, meski perlu perjuangan sih buat ngilangin sifat pemalu mereka. Dan sekarang mereka sudah tidak sekaku dulu.
Karena lagi gak ada kerjaan, kita berlima cuma keliling-keliling sekolah biar tambah hafal and gak nyasar lagi. Aku udah 2 kali kesasar. Pertama waktu nyari kantin dan kedua waktu nyari toilet.
"Wah.. Ada lapangan basket tuh, kesana yuk!!". Ajak ku
"Eh.. Ja-".
Yup, sebelum Van menyelesaikan ucapannya kita bertiga udah ngiprit ke lapangan.
"Wah, udah lama gue gak main basket, jadi kangen". Ungkapku
"Lo bener Ra". Ucap Mevia
"Gimana kalau kita main. One on one, seperti biasa". Ajak Nadya.
"Wokeh, siapa takut". Ucap Mevia bersemangat lalu menyerobot bola dari ku saat aku gak konsen.
One on one kita mah beda aturan dengan permainan basket yang biasanya. One on one kita dimana siapa yang paling banyak masukin bola ke ring, dia lah yang menang. Tidak peduli mau dimasukan ke ring yang mana.
"Eh.. Woy..". Teriak ku gak terima.
"Kalau mau bolanya balik, sini ambil dari gue". Tantang Mevia bangga.
Hup..
"Wkwk.. Makanya jangan cuma fokus sama satu orang aja". Ucap Nadya saat berhasil merebut bola dari Mevia dan alhasil itu membuat Mevia melongo untuk sesaat.
Permainan terus berlanjut hingga skor kami imbang. Mevia : 10, Nadya : 10, dan aku juga 10. Bola ini yang bakal nentuin siapa yang menang.
Saat ini bola masih bertahan ditangan ku, dan dari segi pandanganku, aku bisa menyetak poin jika sedikit mendekat kearah Nadya. Tapi berhadapan sama Nadya itu sulit soalnya dia jago dalam menjaga lawan, secara diakan point guard.
Yah apa boleh buat, aku shoot aja dari sini..
Hup..
Bola itu meluncur indah tapi belum sampe ring udah ada yang nangkep.
Widih... Gile, bola terbang tinggi gitu masih bisa ditangkep.
"Belum juga ada seminggu kalian sekolah disini dan sudah melanggar peraturan ya". Ucap cowok yang menangkap bola tadi.
Dan ternyata oh ternyata, cowok itu adalah Nico si setan alas.
"Ha?! Melanggar peraturan? Maksud lo?".
"kalian berdua bisa jelasin peraturan yang mereka langgar kan?". Ucap Nico sambil melihat kearah Van dan Vin.
Sejurus kemudian mereka pun mengangguk dan berjalan kearah kami.
"Ra, Mev, Nad, sebenernya daritadi kita itu mau bilang kalau.. Siswi disini dilarang bermain basket". Ucap Vanesha.
"Ha? Maksud lo?".
"Ada peraturan bahwa, siswi di sekolah ini tidak boleh melakukan permainan basket. Permainan ini hanya untuk para siswa laki-laki. Lagipula seorang putri yang sesungguhnya tidak perlu melakukan hal yang seperti itu". Terang Vinesha.
"What? Peraturan macam apa itu? Gak adil banget". Ucap Nadya gak terima.
Kita bertiga emang suka basket tapi yang paling suka olahraga ini ya Nadya. Dia selalu dapet nilai bagus saat olahraga basket lagipula dia juga pemain inti di tim basket. Eits.. Aku sama Mevia juga pemain inti di tim basket sekolah. Tapi bergantian waktu pertandingan resmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[MY PRINCE]
Teen FictionRara gadis tomboy dengan segala kenakalannya. Tiba-tiba dijodohkan dengan seorang Pangeran. Rara yang tak bisa berkutik hanya bisa menerima dan pasrah. Rara tak pernah bermimpi menikah dengan pengeran bahkan dari kecil ia tak pernah memimpikan hal i...