PART 5

11.1K 425 1
                                    

"Ma , besok aku akan pergi ke pernikahan sakura sensei, boleh kan ma?" ucap mila sambil membuka tutup botol kuteknya dan mulai mengecat kukunya.

"Iya mama tahu, mama juga diundang sama sensei kamu"

"Hah iya ma? kok dia ga kasih tau ke aku?"

"Emang kalo mengundang orang itu harus kasi tau ke kamu dulu apa? suka suka yang ngundang dong mila sayang"

"Iya deh ma....."

Apa? mama ikut? tidakkkkkkk!!!

                   ~~~~~~~

Gereja di daerah jakarta selatan mulai dipadati pengunjung. Mobil mobil mulai memasuki parkiran gereja. Gereja itu dihiasi nuansa putih dan emas dengan balon balon didepanya dan terdapat tanda tulisan 'HAPPY WEDDING'.

Mila melihat sekeliling. Banyak sekali orang yang tak dikenalnya. Ah orang itu, mila hanya mengenal orang menjengkelkan itu. Ia mengenakan jas hitamnya sambil menyender pada sebuah meja kecil sambil memasukan satu tanganya ke saku celana dan tangan satunya lagi memegang minuman dan menatap lurus kedepan. Seandainya matanya itu mempunyai laser hijau, Sudah dipastikan orang yg lewat didepanya akan musnah.

Mila cantik sekali hari ini. Ia memakai dress tanpa lengan sebetis dengan warna putih dengan warna hitam di pinggangnya ditambah dengan heels emas pemberian mamanya pada ultahnya ke 18. Rambut sedadanya dibiarkan tergerai dengan dikeriting besar. Make upnya pun simple. Hanya dengan polesan eyeshadow coklat dan menempelkan bulu mata palsu disertai dengan lipstik pink cerah membuat mjla terkesan fresh. Ia memakai contact lens agar matanya sedikit lebih besar.

"Hei mila, kamu bengong aja. Ayuk duduk disana. Pengantinya mau masuk ke altar loh" ucap mama mila.

"Iya ma,yuk".

                        ~~~~~

'Dan mari kita sambut, calon mempelai pengantin pria, Hendrik jonathan!" seru pembawa acara dalam acara pernikahan itu.

Lagu beautiful in white mengalun indah dan pelan memenuhi ruangan gereja itu. Semua orang bertepuk tangan dan mempelai pria pun segera masuk ke altar. Wajah laki laki itu tampak gelisah dan tidak suka. Tapi.....tunggu dulu.  Wajah laki laki itu tampak familiar bagi mila. Ia seperti pernah melihat wajah laki laki itu. Tapi dimana......... Oh! mila ingat! Ia  bertemu lelaki itu di mall saat ia sedang makan dengan indah. Dia tau nama lengkapku dan kabur. Lalu dia ini siapa?

"Ma.... mama tau...." Baru saja mila mau menanyakan ia mengenal lelaki itu atau tidak.

"Ma? mama kenapa?! mama!" ucap mila sambil mengguncangkan tubuh mamanya yang diam ditempat sambil menatap laki laki itu dalam dalam sambil menangis.

"Mama!!!!" Teriak mila.

Sontan semua kaget dan semua mata tertuju pada mila tak terkecuali pengantin tersebut. Pengantin laki laki itu menatap mila dengan dalam dan dengan mata yang lebar. Sontak ia kaget. dan terus menatap mila.

"Mari kita lanjutkan acaranya.." ucap pembawa acara itu memecah keheningan.

"Mama harus pergi nak darisini, kau bisa pulang sendiri kan? jaga diri baik baik ya" ucap mama sambil menuju pintu gereja dan setengah berlari.

"Tap.. maaa" ucap mila.

"Tunggu sebentar" ucap pria itu yang membuat keheningan altar gereja itu. Mata pria itu terus menatap mila. Ia terus berjalan mendekati mila. Oh tidak...

"Hendrik apa yang kaulakuk...." Ucap sakura.

Pria yang bernama hendrik itu tidak memedulikan ucapan calon istrinya itu. Ia terus berjalan pela menghampiri mila. Sekarang ia pun sudah berada tepat didepan mila yang kaku dan bingung.

Pria itu memeluk mila.

"Hei! apa yang kau lakukan! lepaskan aku! tolong!" ucap mila sambil memukuk dada pria itu. Tubuh mila hanya sampai sebahu lelaki itu sehingga ia tidak bisa melepaskan pelukan itu.

"Mila.... aku kangen sama kamu mil" ucap pria itu halus sambil mengelus rambut mila.

Seluruh tamu undangan yang ada di gereja itu sontak kaget dan bingung. Mereka pasti bertanya tanya ada apa sebenarnya.

"Hendrik! apa yang kau lakukan? dia itu muridku! cepatlah kembali kesini dan ayo kita lanjutkan pernikahan kita" ucap sakura.

"Kau ini ternyata gurunya? oh baiklah..... Tidak aku tidak akan melanjutkan pernikahan ini. Aku mencintai mila. Maaf sakura" balas pria itu sambil mencium ujung kepala mila.

"Hei apa yang kau lakukan?! aku tidak mengenalmu sama sekali!! sensei,  jangan percaya dia!" ucap mila sambil melepaskan tubuhnya dari pelukan pria itu.

"Apa?!" ucap sakura sambil menuruni altar dan berjalan menuju mila dan hendrik.

"Apa kau bilang hendrik? Kau sudah gila?" lanjut sakura sambil mulai meneteskan air matanya.

"Sensei, aku sungguh tak mengenalnya. Mungkin calon suami sensei teringat pada mantanya!" ucap mila sambil menatap laki laki itu.

"Tidak! kau mila augustine jonathan bukan? aku dulu menyukaimu! aku mencintaimu! lalu kau pergi meninggalkanku" balas hendrik.

"Apa? maaf aku benar benar tidak mengenalmu. Dam aku belum pernah pacaran."

"Ya, kita memang tidak pernah pacaran. Bahkan tidak diperbolehkan. Maka dari itu aku menyayangimu" ucap hendrik sambil memegang tangan mila.

"Ahhh!!!!! Aku benci kalian!! Mila, tak kusangka ternyata kau telah mengenal lelaki ini! aku tak percaya lagi padamu!" ucap sakura sambil melepaskan ikatan rambutnya dan menghempaskan bunga ke lantai.

"Tapi sensei....." ucap mila

Suasana menjadi gaduh. Orangtua sakura segera menarik hendrik dan sakura ke belakang gereja untuk meminta penjelasan. Mila segere menuju ke taman gereja.

Ia menangis disana. Ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mila tak mengenal laki laki itu. Ia tak mengenalnya. Namun mengapa lelaki itu tau nama lengkapnya? mengapa ia bilang ia dulu mencintai mila? dan sekarang sakura sensei pun membencinya.

"Sudah, jangan menangis" ucap toya melihat mila berjongkok dan menyembunyikan mukanya.

"Aku tak mengerti! Aku tak mengenal laki laki itu ! ahhh!" ucap mila sambil meremas rambutnya.

Toya tertawa.

"Hei kenapa kau tertawa? tak ada yang lucu!" ucap mila.

'Mukamu... haahaha. luntur... hahaha" ucap toya terbatah sambil memegangi perutnya.

"Tetap saja menyebalkan" ucap mila sambil menhapus make upnya yang luntur.

Toya segera jongkok di hadapan mila." Makanya jangan cengeng" ucap toya sambil menghapus make up mila yang luntur sambil tertawa.

Pria ini baik juga walaupun kadang menjengkelkan setenga mati. Batin mila sambil menatap toya.

"Loh? mereka semua kemana?" ucap mila sambil melihat tamu undangam keluar dan menuju mobil masing2.

"Pulang" ucap toya.

"Kenapa pulang?"

"Pernikahanya dibatalkan"

"Apa?!"

"Ya dibatalkan"

"Kenapa?! ayo kita cegah!"

"Sudah biarin aja. Aku juga tidak suka kakakku menikah dengan orang yang tak mencintainya"

"Tapi kan mereka sudah...."

"Kakakku tidak hamil tapi"

"Tidak bisa begitu ayo kita cegah!" ucap mila sambil bergegas menuju ke dalam gereja.

"Kau mau ditampar keluargaku? kau kan yang membuat pernikahanku batal." ucap toya sambil memegang lengan mila.

"Tapi aku harus menjelaskan semuanya! bukan seperti apa yg dilihat!"

"Percuma. Lain kali aja. Mereka masih syok" ucap toya pelan.

Arghhh!!!!!! ucap mila.



My handsome teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang