Part 21

8K 318 0
                                    

Salah. Ini salah. Seharusnya aku tak perlu melanjutkan les privat jepang saat sakura sensei tidak dapat melanjutkan mengajar. Jadi aku tak perlu bertemu toya dan terjebak dalam kehidupan dan percintaanya. Batin mila dalam hati.

Ya, hari ini tugas skripsi mila dikumpul. Mila berharap agar ia dapat lulus dengan nilai sempurna. Teringat soal skripsi membuat mila teringat akan toya yang selalu membantunya dalam masalah- masalah kampusnya. 3hari sudah berlalu semenjak kejadian itu, toya tidak menampakkan dirinya di kampus maupun jalanan di tokyo. Mila belagak cuek, namun, jujur, didalam hatinya terasa sakit.

Tika sampai di tokyo tadi pagi. Mila melepas kangen denganya dengan berpelukan erat. Sama seperti yang ia lakukan ketika bertemu dengan..

.. Ahh!! Kenapa selalu toya sih! Ucap mila dalam hati.

"Sayang, belakangan ini kamu bertemu lelaki yang bernama hendrik?" Ucap tika saat mereka dinner di sebuah restoran.

"Hmm. Iya ma. Dia pengantin pria saat pernikahan sakura sensei, kan?" Ucap mila.

"Iya. Apanya yang aneh ,sayang?" Tika mulai curiga.

"Aneh ma, masa dia ngaku dia kakakku tapi pernah mencintaiku? Gajebo banget ma." Balas mila.

"Gajebo?"

"Gajelas bo!"

"Astaga mila..... Hahahah. Tapi dia gak apa apain kamu kan?" Balas tika khawatir.

"Awalnya dia mau memelukku gitu. Cuma aku menghindar. Kalau dia maksa, aku keluarin taekwondoku!" Balas mila.

"Emang dia siapa sih ma?" Ucap mila lagi.

"Iya, dia kakakmu, mila."

                           ~~~~~~~

Toya berjalan di sepanjang jalan di tokyo. Ya, salju sudah mulai turun.

Toya keluar masuk klub belakangan ini. Ia selalu meminum minuman keras setiap hari. Ia selalu membuat keributan di klub akibat mabuk beratnya.

Jujur, toya tak bisa melupakan mila. Toya tak bisa pura pura tak mengenalnya. Dia mencintai mila sejak mila menetap di jepang. Mila tak tahu bahwa toya mencintainya lebih dari apapun.

Perasaanya pun sekarang sama dengan cuaca di tokyo sekarang. Dingin. Aku melakukan ini semua untukmu, mila. Ucap toya.

"Kak." Ucap toya ketika ia sampai di rumahnya.

"Eh? Tumben kesini. Hei? Ada apa denganmu?!" Ucap sakura.

"Baku hantam dengan preman depan klub." Lanjut toya.

"Apa? Apa yang kau lakukan?! Memar di seluruh wajahmu." Ucap sakura.

"Mabuk. Aku tak tahu melakukan apa, kak. Aku tidak sadar." Ucap toya.

"Apa yang membuatmu seperti ini?" Tanya sakura sambil megompres memar di wajah toya.

"Mila. Dia ingin kembali ke indonesia kak. Sementara aku menetap di jepang, aku juga ga ingin kakak sendirian gara gara hendrik brengsek itu. Mila gak bisa ldr." Jelas toya.

"Hey, asal kau tau, ldr itu bukan soal kuat ga kuat, ldr itu soal komitmen." Ucap sakura.

"Komitmen, kau dan dia harus tahan akan godaan, ya seperti lelaki tampan dan perempuan yang sexy. Diatas langit terdapat langit lagi, toya. Banyak perempuan yang lebih cantik daripada mila dan begitu terus. Tidak ada habisnya....."

"Kak, aku gamau kakak....."

"Sstt..... Kakak ga bermaksud jelekin mila, tapi, that's the truth. Makanya kamu harus berkomitmen sama dia." Lanjut sakura.

"Kak, aku udah janji sama dia untuk saling melupakan." Balas toya.

"Tidak, jika kau melakukanya sekarang, itu belum terlambat, toya. Apa kau mau stress seperti ini?"

"Sudah selesai." Ucap sakura.

"Baiklah. Terima kasih, kak. Aku akan mencobanya." Ucap toya.

                         ~~~~~~~

My handsome teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang