Part 24

8.4K 342 2
                                    

Mila membereskan kamarnya yang berantakan akibat ulah hendrik. Toya datang memhampirinya.

"Biar ku bantu." Ucap toya sambil menempatkan barang ke tempat semula.

"Te..rima kasih." Ucap mila terbata.

"Bagaimana dengan hp-mu?" Ucap toya.

"Rusak. Dibuang oleh hendrik." Lanjut mila.

"Tapi bagaimana hendrik mau melakuka ini kepadaku?" Ucap mila sambil menatap toya.

"Aku tak tahu. Aku juga kaget, kenapa hendrik orangnya?" Ucap toya.

"Terimakasih telah membantuku. Bagaimana caranya kau bisa masuk?" Ucap mila.

"Lewat balkon. Menyebrangi balkonmu dengan balkon tetangga." Ucap toya sambil membereskan barang.

Hening sejenak. Mila merasa senang. Senang karena toya masih mempedulikanya.

Mila menghampiri toya yang sedang menata buku. Dan memeluk toya dari belakang. Ia takkan bisa melupakan toya, ia tak akan bisa. Meski otaknya menyuruhnya untuk melupakanya, namun itu tak akan berarti bila hatinya berkata lain.

"Maafkan aku, toya. Aku tidak bisa melalukan ini semua." Ucap mila sambil menenggelamkan wajahnya di punggun toya.

Tiba tiba ada seseorang memencet bel interkom.

Mila mengecek siapa yang datang lewat lubang kecil.

Tika.

"Mama." Ucap mila sambil mempersilahkan tika masuk.

"Ma, mama harus menjelaskan dengan jelas siapa hendrik sebenarnya." Ucap mila dengan muka juteknya.

"Baiklah. Ayo duduk." Ucap tika.

"Huh. Hendrik dulu adalah kakakmu yang beda ibu. Papa kamu mempunyai 2 orang istri." Ucap tika.

Mila dan toya masih mendengarkan.

"Suatu saat, mama dan ibunya toya tinggal satu rumah agar keluarganya tidak tersebar dan sulit dicari. Saat itu kamu masih 10 tahun, hendrik 11 tahun." Lanjut tika.

"Karena tinggal bersama, kamu dan hendrik akhirnya selalu bersama, ke sekolah bersama, makan bersama. Bahkan tidur bersama."

"Tapi kita nggak.........." Tanya mila.

"Engga. Karena kalian diberitahu oleh papa kalian bahwa kalian adalah saudara. Kan kalian belum mengerti." Lanjut tika.

"Setelah bertahun tahun bersama, hendrik mulai menaruh perasaan padamu. Namun ia merasa itu dilarang jadi ia mencoba melupakanya." Ucap tika.

"Tapi ia tak bisa melakukanya. Lalu suatu saat ia diberitahu oleh mamanya bahwa mila saudara hendrik yang tidak sah." Lanjut tika.

"Lalu hendrik mencoba untuk berpacaran denganmu. Ia tergila gila denganmu karena dia tak bisa mendapatkanmu. Lalu ia mencoba untuk memperkosamu." Ucap tika dengan raut muka sedih.

"Apa?! Astaga....... Lalu lalu lalu?!" Ucap mila.

"Lalu aku melihatnya ia membujukmu untuk ke kamarnya. Lalu aku langsung memanggilmu dan keluar dari rumah itu." Lanjut tika.

"Lalu papa?......" Ucap mila.

"Dia sekarang tinggal dengan ibunya hendrik. Dan baru saja aku bertemunya saat di kantor polisi." Ucap hendrik.

"Aku kira papa hanya memiliki aku dan mama, tapi ternyata...." Ucap mila terisak.

"Sstttt.... Sudah cukup. Kita berdua sudah bahagia bukan? Apalagi kalau ada toya." Ucap tika sambil melirik toya.

"Mama apaan sih!" Ucap mila.

"Tante." Ucap toya di tengah becanda mila dan tika.

"Iya?" Ucap tika menoleh ke toya. Begitupun juga mila.

"Apa benar kalian akan kembali ke indonesia?" Ucap toya.

"Memangnya kenapa, toya?" Ucap tika.

"Aku tak bisa kehilangan mila, tante." Ucap toya.

                    ~~~~~~~

My handsome teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang