PART 14

8.3K 352 0
                                    

"Hah? apa? apa kau ini sudah gila ya?" ucap sakura dengan matanya yang melotot.

"Yaa..... aku mungkin memang sudah gila. Aku tidak tahu akan bertemu mereka lagi, sakura" balas hendrik pelan.

"Ah bisa gila aku!!" kata sakura sambil mengacaukan rambutnya.

"Jadi bagaimana?" lanjutnya.

"Aku akan bertemu dengan mereka" balas hendrik yakin.

"Kau yakin? yakin tidak akan digampar?"

"Yakin yakinin. Aku secepatnya harus bertemu dengan mereka, aku kabur saja dari rumah waktu itu." ucap hendrik.

"Yasudah terserah kamu kalau memang itu jalan terbaik" balas sakura.

                             ~~~~~~

Hendrik sudah siap menerima semua kenyataan. Dia sudah siap menerima semua caci maki, dia sudah siap menerima semua omelan yang akan ditumpahkan kepadanya. Dia akan mengucapkan kata maaf sebanyak yang tak akan dia bayangkan. Ia sudah siap.

Pintu rumah yang ada dihadapanya diketuk sampai 2x. Tidak ada respon. Ia ketuk untuk kesekalinya. Ada yang mengatakan untuk menyuruh tunggu sebentar dari dalam rumah.

"Iya ada apa ya............" ucap orang pemilik rumah itu.

"Ma...." ucap hendrik.

"Kau........"

                            ~~~~~~~

Pagi cerah menyelimuti kota tokyo. Mila segera bangun dari tempat tidurnya. Ia mencium aroma masakan. Harum sekali. membuat dirinya lapar setengah mati. Siapa yang masak pagi pagi gini?

"Hmmm.... wangi sekali siapa yang mas... AHHHHH!!!!!" teriak mila.

"Pagi " ucap toya sambil tersenyum.

"Astaga...... kamu buat aku hampir mati...... kok kamu bisa masuk...?" ucap mila sambil menghampiri toya.

"Tuh" ucap toya sambil memajukan dagunya tanda menunjuk ke sebuah kunci.

"Kamu.... membawa kunciku?"

"Iya. Aku kan gurumu dan penjagamu disini. Masa aku tidak ada kunci apartemenmu?"

"Sudah terserah yayayaya. Masak apa kamu?"

"Kari. Ayo cepat makan. Abis itu kita berangkat."

"hm" balas mila.

                           ~~~~~~

"Hari ini kita ada kuliah sore. Jangan sampai kau tidak makan " ucap toya sambil berjalan menuju koridor.

"Iya aku tau" balas mila.

Bruakkk!!!!!

"wooo woaaaaaa!!!!"

"Mila!!!!" teriak toya.

Mila terpeleset. Sekarang mila jatuh cantik di pelukan toya. Perasaan apa ini? shit! menyingkir lah kau perasaan gakjelas! ah tidak dia melihatku. tidak, perasaan ini semakin kuat. Perasaan ini semakin membesar, membara, dan menjadi jadi. Ya bagus wajahnya dekat sekali dengan wajahku. Semakin mendekat..... aku tidak berani melihatnya...... dan....

"Sedang apa kalian?" ucap salah satu dosen yang melewati mereka berdua.

"Eh... tidak sensei. Saya tadi terpeleset" ucap mila sambil buru buru melepaskan tubuhnya dari pelukan toya.

"Iya, sensei tadi mila terjatuh. Saya menolongnya" balas toya sambil membungkukan badanya.

"Baiklah. Kalian masuk kelas masing masing. Pagi" balas dosen itu.

"Ya saya mengerti sensei. Selamat pagi." balas mereka berdua.

Mereka pun berjalan menuju kelas dalam diam dan hening. Namun mila belum sadar akan 1 hal, bahwa ia mencintai toya.

                       ~~~~~~~~~

My handsome teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang