PART 9

8.9K 373 2
                                        

to: mila

temani ak k toko bku

                  from : toya

Apa? dikira aku babunya? huh! ucap mila dalam hati. Dengan gerakan cepat mila membalas sms toya.

to : toya

dikira aku pembantumu? kan bisa pergi sendiri atau dengan teman!
   
                        from : mila

1 menit kemudian smspun masuk lagi ke hape mila.

to : mila

terserah kau. mau kubantu atau tidak. 
    
                         from: toya

Argh! dasar lelaki pembawa sial!!! ucap mila dalam hati. Ia pun bergegas mengambil jaket dan menuju kelobby apartementnya.

   

                     ~~~~~

"Berat banget sih huh......" ucap mila pelan.

"Isinya cuma buku tipis. Cupu banget sih" balas toya.

"Iya buku tipis tapi banyak banget!"

"Kau tahu toya....." ucap mila.

"AWASS!!!"

Mila kaget. Ia berada di dalam pelukan seorang lelaki yang sangat ia benci. Pelukanya erat dan hangat. Ia mungkin bisa mendengar detak jantung toya sekarang.

"Makanya kalau jalan tuh jangan meleng" ucap toya.

"Iya iya! Makasih!" ucap mila terbata.

Toya pun segera berjalan mendahului mila. Seakan tidak ada yang terjadi apa apa barusan. Benar benar laki laki gapunya perasaan! batin mila.

                    ~~~~~~~

Sebulan setelah mila masuk kuliah jepang ini sungguh merupakan hal yang memalukan. Pertama, mila tidak mengerti apa yang telah dosen katakan. Kedua, karena mila tidak mengerti apapun, tidak ada teman satupun yang mau dekat denganya.

"Aku memang tidak pantas kuliah disini....." ucap mila sambil membuka pintu apartementnya perlahan.

Ia menangis. Menangis atas semua kelakuanya dihari pertama ini. Seharusnya ia menolak tawaran beasiswa disini. Bahasa yang tak ia mengerti membuat mila semakin susah untuk beradaptasi disini. Ia tidak pantas disini. Kulitnya yang kuning langsat dan matanya yang besar sangat bertolak belakang dengan orang orang yang berkulit putih dengan mata sipit dan kecil. Negara yang maju dan kaya ini membuat mila merasa dirinya hanyalah orang biasa yang bodoh dam beda dari yang lainya. Ia menyesal telah menerima tawaran beasiswanya. Ia rindu mamanya, rindu harum rumahnya, rindu sahabatnya, indah, rindu semua yang rela ia tinggalkan di indonesia hanya untuk menempuh pendidikan di negeri sakura ini. Mungkin negara ini tidak dapat menerimanya dengan baik. Lelaki itu? apa yang harua kuandalkan darinya? Ia selalu memintaku menemaninya kemanapun ia pergi. kalau aku menolak, dia akan mengancam tidak akan membantuku. Tapi ? dia tidak pernah membantuku sekalipun. Aku harus bicara padanya. batin mila.

                  ~~~~~~~

     

"Apa semua baik baik saja, toya?"

"Ya shimai. Tampaknya perempuan itu tidak ada masalah dengan kuliahnya disini"

"Baiklah. Tolong jaga dia baik baik toya. Jangan sampai ia tak merasa nyaman disana"

"Baik shimai" ucap toya sambil menutup teleponya dan berjalan keluar rumahnya perlahan.

Ia melihat sosok perempuan berambut hitam, dengan kaos putih polos dipadu dengan celana panjang hitam dengan sepatu boot yang menempel dikakinya. Seolah menarik perhatian, toyapun segera menuju ke gadis itu.

"Sedang apa kau disin...... hei kau kenapa?" ucap toya.

"Bukan urusanmu" balas mila.

Wanita ini habis menangis. ucap toya dalam hati.

"Aku perlu tahu. Aku yang akan menjagamu selama kau disini"

"Hah.. menjagaku? hahahah. Kamu tak perlu menjagaku"

"Ada apa?"

"Bukan urusanmu"

"CEPAT BERITAHU ADA APA!" teriak toya. Ia pun segera menarik lengan mila dengan cepar menyeretnya ke ujung jalan yang sepi.

"Lepaskan aku! kamu memang lelaki pengganggu!" ucap mila.

"Ada apa denganmu? aku tahu kamu habis menangis" ucap toya.

Benar benar laki laki ini. Semakin tidak betah saja aku ada disini. Dugaanku benar benar 100% salah. Jepang merupakan negara yang menyeramkan. pikir mila.

"ADA AP......"

"BAIKLAH LELAKI SOK TAU! KAMU TAHU GARA GARA KAMU AKU DICAP JELEK OLEH DOSENKU GARAGARA AKU TIDAK MENGERTI APA YANG MEREKA BICARAKAN! DAN JUGA TIDAK ADA SATUPUN TEMAN YANG MAU MENDEKATIKU! DAN KAU? KAU TIDAK PERNAH MEMBANTUKU! KAU HANYA MEM........"

Satu ciuman tepat mendarat di bibir tipis mila. Toya mencium mila. Lembut dan hangat.

"Apa yang kaulaku...."

"Baiklah. Maaf." ucap toya sambil menunduk.

"Kau telah merebut ciuman pertamaku!" ucap mila kesal setengah menangis.

"Dengar aku.... aku minta maaf...."

"Dengar? dengar apa? dengar semua omong kosongmu?" ucap mila sambil berbalik badan dan segera melangkah pergi.

"Aku akan membantumu!" ucap toya.

Mila tetap berjalan

"Aku akan masuk jurusan yang sama denganmu!" teriak toya.

Mila bengong dengan membentuk huruf "o" dimulutnya.

                    ~~~~~~


My handsome teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang