Part 10

9K 346 0
                                    

Tika adriani jonathan. Begitulah nama lengkap mama dari mila augustine jonathan. Mereka hanya tinggal berdua disebuah apartement karena dea jarang sekali berada dirumah dan mila sudah kuliah di negara sakura itu.

Tika mengambil toples kaca berisikan cookie coklat sambil kembali memflashback kejadian 1 bulan lalu. Pernikahan sakura sensei, guru les privat mila.

Kenapa anak itu datang lagi? kenapa datang lagi kehadapanku? kenapa dia masih mengenali mila? kenapa dia menikah dengan orang yang terikat dengan aku dan mila? kenapa? tika benci masa lalu. Kenapa semua harus kembali lagi?

Semuanya akan hancur berantakan. pikir tika.

                      ~~~~~

"Toya bangun dong! jem 9 nih.... ada mata kuliah hari inii!"

Suara teriakan dan guncangan di badanya membuat toya segera membuka matanya dan menatap gadis itu.

"Aduh sabar lah ah! kamu ini pelan dikit dong kalau mau membangunkan orang!" balas toya.

"Udah jem 9! Kamu masih mau dibangunkan pelan? adanya kamu tidur lagi." balas mila.

Seminggu ini toya sudah masuk jurusan kuliah yang sama dengan mila. Memang terlihat aneh sih, masuk kuliah yang sama hanya karena ingin membantu mila. Tapi, dibayar ini. Lumayan pula. kenapa tidak? hahaha batin toya.

"Baik baik." ucap toya sambil membuka baju tidurnya.

"Eh kamu mau ngapain?" ucap mila sambil mengambil ancang ancang

"Pfft...... aku mau ganti baju lahh!! kok kamu takut amat sih hahahah" ucap toya terbahak.

"Bilang dulu dong! aku kan bisa keluar" ucap mila sambil memonyongkan bibirnya sambil menuju pintu.

"Kamu ga mandi?" ucap mila sebelum keluar dari kamar toya.

"Engga ah. wangi gini"

"Najis! lelaki jorok!"

                     ~~~~~

Hari ini Kota tokyo menunjukan udara dinginya. Jalan jalan dipadati oleh para orang orang yang sibuk dengan kesibukanya. Toko toko dipinggiran jalan mulai melebarkan tikar tikar dan menarik pintu penutup toko tersebut dan membalik papan dari tulisan "close" menjadi "open".

Mila dan toya berjalan menuju kelas yang hari ini diadakan. dengan langkah cepat toya berjalan mendahului mila.

"Eh toya tunggu dong!....."

Bruaakkkkkk!!!!!!

Toya segera menoleh kebelakang untuk melihat apa yang terjadi.

Mila menabrak salah seorang lelaki dan menjatuhkan semua buku yang dibawa lelaki itu. Aduh.... aku harus nggomong apa ni.... malah aku gangerti lagi dia ngomong apa.. batin mila.

"Im sorry." ucap mila berkali kali sambil membantu membereskan buku yang berantakan.

" Tōri wa me o chakuyō suru baai" (kalau jalan pakai mata dong!) ucap lelaki itu.

Karena mila tak mengerti apa yang lelaki itu katakan, mila hanya menjawab "im so sorry".

"Gak bisa bahasa jepang lagi? aduhh kamu tidak usah kuliah disini deh" ucap lelaki itu sambil menatap mila dari atas sampai ujung kaki.

"Maaf, jangan ganggu dia. Iya dia murid baru disini. maaf kami buru buru. ayo mila" ucap toya menghampiri mila sambil menarik lenganya.

Mereka berjalan menyusuri koridor universitas tersebut. Toya menarik lengan terlalu ketat sehingga membuat mila kesakitan.

"Lepaskan!! Mau kamu apa sih? kamu liat kan barusan kan apa yang terjadi padaku? kamu tidak tahu kan betapa menderitanya aku disini? aku......"

Toya menarik cepat tubuh mila kedalam pelukanya. Dengan erat dan hangat toya memeluk tubuh wanita yang selama ini telah mengganggu hidupnya.

"Apa yang kaulakukan! lepaskan!" ucap mila.

Toya terdiam. Ia juga tak tahu apa yang sedang ia lakukan sekarang. Apa organ tubuhnya ini sudah gila? memeluk gadis yang selalu mengganggunya selama ini?

Toya melepaskan pelukanya.

"Ayo kita ke kelas" ucap toya.

Pft! pria ini sudah gila ya? memeluk orang sembrangan, mencium orang sembarangan! lalu dengan mudahnya melupakan itu semua! lihat saja! dia bergaya seolah tidak ada apa apa yang terjadi barusan. Benar benar gila! ucap mila dalam hati.

                  ~~~~~~~

Dengan ragu ragu tika memencet bel rumah orang itu. Sudah ia habiskan 50ribu lebih untuk pegi kesini. Kenapa sekarang dia takut? tidak tidak. Aku harus berani. pikirnya.

Seseorang terdengar membuka pintu dengan teriakan "Sebentar yaaaa" .

"Oh!! tante tika? ayuk masuk!" ucap orang itu sambil melihat siapa yang datang.

"Iya makasih nak." ucap tika.

Mereka pun masuk kedalam rumah bernuansa putih itu. Dengan kolam kecil dan ruangan yang bersekat. Rumah yang kecil minimalis tapi nyaman dengan pepohonan yang membuatnya terlihat nyaman dan sejuk.

"Ada apa tante? ada yang bisa kubantu ? mila sudah berangkat sebulan lalu bukan?" ucap orang membuka percakapan ketika mereka sudah duduk di ruang tamu.

"Iya benar sensei. Tapi kedatangan saya kesini bukan untuk menanyakan mila"

"Lalu? untuk apa tante?" ucap sakura sensei bingung.

"Mengenai pernikahanmu sebulan lalu".






My handsome teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang