Part 17

9.4K 386 3
                                    

Halo readers!!

Sorry ya aku baru bisa upload:( akun aku kayak gabisa di buka gitu. Tapi setelah dicoba akhirnya bisa!!!! Yeyy! Aku bakal update cepet. Tetep baca ceritaku ya! Laflaffff <3

Kuliah yang mila jalankan sebentar lagi pun akan selesai. Tak disangka sudah 1taun 5 bulan mila berada di jepang. Tak berasa juga selama itu juga dia bersama dengan toya. Sebentar lagi ia akan meninggalkan negara ini. Dan itu pun pula dia akan meninggalkan toya.

"Hei apa yang kau lakukan? makan eskrimnya nanti cair" ucap toya pada mila yang sedang bengong.

"Ah iya" ujar mila sambil membuyarkan lamunanya.

"Toya. Sebentar lagi aku skripsi. Kau mau membantuku kan?" lanjut mila.

"Hmm... engga ah"

"Loh kenapa?"

"Kamu kan uda bisa bahasa jepangnya"

"Iya aku tau. Tapi bukan itu masalahnya. Aku gabisa dipelajaranya. Tolong dong toya"

"Kalo aku gamau gimana?"

"Mau dong toyaaaa"

"Oke. Asal dengan syarat"

"Hmm..... oke. apa syaratnya?"

                                 ~~~~~~~

"Tidakk!!! tidak akan!"

"Aku mohon beritahu dimana dia ma!!"

"Tidak akan, hendrik." ucap mama mila sambil mendorong pria itu keluar dari rumahnya.

"Aku akan terus mencari di mana keberadaan mila!!! aku akan terus mencari ma!!! sampai kudapatkan!!" ucap hendrik dari gerbang rumah mama mila sambil pergi menuju mobilnya.

Bagaimana bisa kukatakan dimana keberadaan anakku sekarang kepadanya? bisa mati aku. Tidak akan kubiarkan dia tau.

Kring.... kring....

"Halo" ucap mama mila

"Halo mama? ini mila maa" ucap orang diseberang sana.

"Ah mila sayang....."

Mila. Mama mencintaimu nak. Mama akan menjagamu dari orang orang yang berbahaya. ucap mama mila dalam hati.

                                   ~~~~~~~

"Kita mau kemana sih toya?"

"Ikuti saja"

Ah ada ada toya. mau diajak kemana aku? sudah ramai begini pula. ucap mila dalam hati.

"Ramai banget. aku tidak bisa jalan toya" uca mila sambil berusaha keluar dari desakan orang orang.

Tiba tiba toya menarik mila dari desakan orang dan memeluk mila dalam pelukanya. Begitu erat. Dan hangat.

"Jangan kemana mana. Kau akan tetap disebelahku. Jangan sampai hilang" ucap toya sambil tetap berjalan ditengah kerumunan orang.

"Ahh..... " ucap mila.

Kenapa dia harus memeluku begitu erat dan dekat? kenapa dia harus berada sedekat dengan ini denganku? Ah tidak. Jantungku mulai berdetak keras. Ah....... Tidak beraturan detaknya! Mati aku. Apa toya bisa merasakanya??

Seketika aku dan toya sudah sampai dipintu gerbang sebuah tempat wahana bermain yang ramai akan pengunjung. Aku pun melihat sekeliling untuk mengetahui tempt apa yang toya ajak.

"Dimana kita?" ucap mila.

"Disneyland" balas toya.

"Ah!!! tapi untuk apa kita kesini?"

"Menghilangkan penat sejenak. Ayo"

Mila dan toya berfoto foto dengan karakter disney yang bergerak oleh karena manusia. Mila juga membeli banyak oleh oleh untuk dibawa pulang.

Aku merasa senang. Ya senang sekali. Sampai sampai aku melupakan bahwa sebentar lagi aku harus meninggalkan semua ini. Ucap mila dalam hati.

"Mila, cobain ini. Enak." Ucap toya.

"Apa ini?"

"Makanan khas jepang. Takoyaki. Kalau kau coba di indo, rasanya beda banget dengan takoyaki disini." Ucap toya.

Mila pun mencicipnya.

Dan ternyata rasanya beda sekali. Takoyakinya hangat. Dengan potongan cumi yang kenyal dan kecap membuat lidahku berteriak untuk mencicipinya lagi.

Mila pun menatap toya untuk memberikan takoyakinya padanya

"Untukmu." Ucap toya.

"Tidak. Kamu makan saja." Ucap mila

"Aku sudah sering memakanya. Sampai sampai aku bosan." Ucap toya dengan ekspresi muka eneg.

"Terimakasih!" Ucap mila sambil mengambil bungkusan takoyaki tersebut.

Matahari segera terbenam dan menyembunyikan sinarnya. Menggantikan bulan dan bintang yang siap untuk menyinari bumi di malam hari. Toya dan mila berjalan menuju halte bus untuk menunggu bus.

"Toya, makasih ya untuk semuanya." Ucap mila ketika mereka duduk di halte bus.

"Maksudmu? Kau akan pergi?" Balas toya.

"Tidak. Aku hanya ingin berterimakasih saja. Sudah membantuku selama aku disini. Sudah mengajakku bersenang senang." Ucap mila.

"Ah.... Kupikir kau akan pergi." Balas toya.

Sebentar lagi, toya.

"Memangnya kenapa kalau aku pergi?" Balas mila penasaran.

Tak ada jawaban selama beberapa menit. Itupun membuat mila merasa bersalah karena sudah menanyakan hal tersebut.

Tiba tiba, toya menarik mila dalam pelukanya. Erat. Pelukan tanda tidak ingin kehilangan.

"Ka.....kaka....kau sedang apa......" Ucap mila gugup didalam dekapan toya.

Tanpa bicara, toya melonggarkan pelukanya. Membuat mila kembali di posisi semula.

Namun, toya segera menarik wajah mila. Pelan dan halus. Ia mencium bibir merah mila.

Dengan pelan, toya mencium bibir atas mila, bergantian dengan bibir bawah mila. Dan meraih kepala mila untuk mendekatkan kepalanya dengan kepala mila.

Awalnya mila melotot. Refleks, mila menutup matanya dan menaruh tanganya di pundak toya. Menikmati ciuman toya.

Tidak. Tidak. Aku harus melepaskan ciuman ini. Aku harus melupakan toya. Harus. Karena sebentar lagi aku harus meninggalkan semua ini. Ucap mila dalam hati.

Tapi, mila tidak bisa melakukanya.  Seakan, ciumam toya membuat mila terhipnotis dan kecanduan. Ia ingin melepaskanya. Namun ciuman toya adalah ciuman tanda sayang. Mila bisa merasakanya. Oh Tuhan, apa yang harus kulakukan?

Toya pun mengakhiri ciumannya dengan mengecup kedua bibir mila. Dan menempelkan kedua kening mereka.

"Karena, aku tak ingin kehilanganmu." Ucap toya pelan, namun pasti.

                      ~~~~~~~~

My handsome teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang