"Sehun-ah" yeoja itu berhenti berlari seraya memegangi lututnya.
Namja kecil pucat tersebut menghampiri yeoja yang terpaut jauh di belakangnya.
"Kau kelelahan?" Tanya namja kecil itu seraya menatap Yeoja kecil di hadapannya sekarang.
"Hun.." yeoja kecil itu menatap kearah lututnya.
"Ya?"
"Lusa aku dan appa ku akan pindah ke Kanada" yeoja kecil itu mulai menatap lawan bicaranya.
"Lalu?"
"Dengan waktu yang lama"
Namja kecil itu menepuk pundak lawan bicaranya.
"Jaga baik baik keadaan mu, aku akan menunggu mu" namja kecil itu tersenyum menenangkan yeoja kecil di hadapannya.
"Setidaknya kau mengatakan keadaan mu baik baik saja dan kembali ke Korea-" namja kecil itu tersenyum lagi.
"Menghabiskan waktu bersama ku"
Keesokan Harinya
"Sehun-ah, ini untukmu" yeoja kecil itu memberikan bubble tea kepada namja kecil di depannya.
"Itu minuman favorit mu bukan?" Yeoja kecil itu menatap namja kecil di hadapannya yang sedang sibuk memasukan sedotan kedalam gelas bubble tea.
"Kau benar, ngomong - ngomong kau besok akan pindah ke Kanada kan?" Yeoja kecil itu mengangguk pelan.
"Ayo kita jalan - jalan ke pinggiran sungai Han, sebagai permintaan ku sebelum kau pergi" namja itu langsung menarik tangan yeoja kecil itu sebelum yeoja kecil itu menolak keinginannya.
Mereka berjalan menyusuri trotoar Jalan, yeoja kecil itu mulai takut karna anak sekolah dasar seumurannya berjalan diantara orang dewasa.
"Kau tak perlu takut, Kita tak terlalu terlihat seperti anak sekolah dasar kelas satu bukan?" Namja kecil itu terkekeh.
"Kau menyebalkan sehun-ah" yeoja itu menggerutu seraya menatap ujung sepatunya.
Mereka pun berjalan ke arah taman dan duduk di pinggiran Sungai Han dan banyak sekali orang dewasa di sekitar nya berduaan memadu kasih.
"Hun-ah"
"Hmm?"
"Kurasa ini bukan tempat yang cocok" yeoja itu menyebarkan pandangannya.
"Kenapa?"
"Kau bisa lihat banyak orang dewasa berpacaran Hun-ah"
"Anggap saja kita juga berpacaran" namja kecil itu berbicara seraya menatap aliran sungai.
"Bodoh kita kan masi-"
"Ya memang" Namja kecil itu memotong pembicaraan.
"Tapi, aku rasa kau milikku dan aku milikmu. Aku akan menjadi kekasihmu di masa depan seperti mereka" namja itu menyebarkan pandangannya.
"Bahkan aku pernah mencium bibirmu ketika kau tertidur, tak kusangka aku dewasa" namja itu kembali terkekeh. Sementara yeoja kecil di samping merutuki dirinya sendiri.
"Hun-ah kau benar - benar menyebalkan, bagaimana jika aku hamil huh!?" yeoja itu memukul - mukul punggung namja kecil di samping nya membuat sang empunya menggeliat kesakitan.
"Tentu aku tanggung jawab"
Halo Guys ✋️ ini FF kedua, gimana? Semoga kalian suka. Cukup vote sama comment biar aku semangat buat bikin next chapternya💕😘
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR SEHUN✔️
Fanfiction[SOME PRIVATE CHAPTER] [PROLOGUE - EPILOGUE] Written by lea Tentang percintaan, persahabatan dan sebuah keegoisan di dalam hati masing - masing, kita tak pernah bisa menilai seberapa besar perjuangan seseorang untuk mendapatkan cintanya, untuk meya...