"Maaf Irene-ssi jika aku menanyakan privasimu"
Suasana ruangan mendadak hening, hanya suara deru napas masing - masing yang mengisi keheningan. Sehun menatap yeoja di depannya yang terdiam itu seraya menatap map yang berada di meja, Sehun mengetahui tatapan mata yeoja cantik itu kosong ia tak sungguh - sungguh menatap isi map tersebut. Ia tampak memikirkan sesuatu, Sehun khawatir kata - kata yang ia lontarkan menyinggung yeoja cantik didepannya. Sehun buru - buru mengganti topik pembicaraanya, lantaran tidak enak hati pada yeoja yang terdiam di depannya.
"Irene-ssi, kau tidak akan memecat kekasihku kan?" ia terlalu membela yeoja angkuh yang sangat ia sayangi. Irene tak mempermasalahkan itu karena menurut Irene wajar saja seorang kekasih melindungi kekasihnya.
"Kau tak perlu mengkhawatirkan itu Sehun-ssi. Serahkan pada manajerku, ia yang mengaturnya"
Sehun mengangguk pelan, mengiyakan ucapan yeoja di depannya.
"Sehun-ssi anda pasti belum sarapan bukan? Mari saya antar ke-"
"Irene-ssi aku risih dengan bahasa formal mu, seakan akan aku sangat terhormat disini. Jabatan kita pun sama. Gunakan saja bahasa sehari - hari mu" namja tampan itu terkekeh seraya menatap wajah Irene yang mulai merona.
"Ah ya, baiklah mari ku antar ke food court perusahaan ini" Irene beranjak pergi namun Sehun menahannya dengan kalimat.
"Bagaimana kalo aku tidak lapar? Apa kau memaksaku untuk memakan nya?"
Irene terdiam, kalimat egois itu kembali terdengar di indera nya setelah sekian lama ia tak mendengarnya.
"Aku akan memesannya kesini" tegas Irene.
"Aku tak lapar, Irene-ssi" sangkal Sehun.
"Aku memesannya"
"Tak perlu Irene-ssi"
Irene sibuk menghubungi pesan kepada manajernya nya.
"Aku tak peduli Sehun-ssi kau tamu ku. Wajar ku melakukan itu padamu"
"Aku tak mau"
"Apa?"
"Aku bisa sarapan nanti lagi pula aku sudah meminum segelas susu dan roti, apa itu kurang? Sepulang dari sini aku akan membeli sushi. Baiklah aku akan pulang untuk sar-"
"Sehun-ah!" Bentak Irene. Sehun terdiam, ada sesuatu yang mengganjal pada cara Irene memanggilnya, mengapa ia merasa panggilan itu sangat manis untuknya? Cara Irene berbicara pun sangat lucu mata nya membulat, wajahnya tetap cantik ketika melontarkan kalimat bernada tinggi yang baru pertama kali ia dengar.
"Baiklah Irene-ssi" Irene memijat pangkal hidungnya, Ia sangat pusing dengan keadaan. Irene ingin sekali mengatakan bahwa dia adalah Joohyun namun rasanya tak mungkin mengatakan itu pada Sehun, ia tak ingin memaksa seeeorang untuk mengingatnya.
"Permisi Irene-ssi" Irene menoleh ke arah pintu terdapat manajer nya berdiri disana namun tak membawa pesana yang Irene perintahkan.
"Jonathan-ssi apa kau belum memesan yang kupinta?" Tanya Irene.
"Aku akan memesannya segera, tapi ada seseorang yang ingin bertemu dengan Irene-ssi" ungkap namja bule tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR SEHUN✔️
Fanfiction[SOME PRIVATE CHAPTER] [PROLOGUE - EPILOGUE] Written by lea Tentang percintaan, persahabatan dan sebuah keegoisan di dalam hati masing - masing, kita tak pernah bisa menilai seberapa besar perjuangan seseorang untuk mendapatkan cintanya, untuk meya...