Chapter 24

1.4K 204 11
                                    

Hari ini adalah hari yang bahagia bagi Jongin dan Soojung, resepsi pernikahan yang di gelar di gedung perusahaan berlangsung dengan baik, mempelai telah mengucap janji suci tadi pagi di gereja dan sekarang hanya sebuah perayaan, tamu undangan datang memenuhi gedung begitu juga dengan Sehun yang datang ke tempat pernikahan sahabat sekaligus mantan kekasihnya, Sehun tak ingin berlama - lama, ia hanya mengucapkan selamat pada Jongin, sungguh suasana yang cukup baik, tak ada Soojung di sana. Ya, ia sedang sibuk dengan rekan kerjanya di tempat lain.

Sehun kembali kedalam mobilnya setelah menghadiri acara pernikahan Soojung. Sehun kembali menghubungi Jonathan namun tak ada jawaban, ia ingin mengetahui informasi tentang pemberangkatannya ke Kanada. Lagi - lagi ia mendapat balasan pesan singkat dari Jonathan yang mengatakan bandara Edmonton masih ditutup karena salju yang tebal dan badai salju yang sewaktu - waktu masih terjadi.

Sehun menatap arlojinya, jika pagi seperti ini ia berfikir bahwa di sana sedang larut malam, Sehun ingin menghubungi Irene namun ponselnya tak bisa di hubungi.
Walaupun Irene tertidur biasanya akan tersambung namun kali ini beberapa penolakan panggilan, seperti panggilan yang di alihkan. Sehun memacu kendaraan nya cepat menuju ke kantor BJ group, ia tak henti menatap ponselnya yang menerima penolakan panggilan.

"Kenapa kau" Sehun menatap lurus ke arah jalanan, mobil berlogo banteng itu menyapu debu jalanan menerobos pagi yang cerah. Sampai di perusahaan, Sehun mempercepat langkahnya menuju ruangan Jonathan, ia mendapat perhatian khusus dari staf dan karyawan di perusahaan mereka saling berbisik - bisik entah membicarakan apa.

Sehun membuka pintu ruangan Jonathan tanpa permisi, cukup lancang memang tapi kini biasa saja karena mereka sudah berteman baik dan bukan orang penting yang terlibat suatu bisnis.

"Bagaimana dengan informasi-"

"Hei, Sehun kau bukannya menikah hari ini!?" Belum selesai berbiara Jonathan memotong perkataan Sehun terlebih dahulu. Namja bule itu menatap Sehun seraya mengernyitkan dahinya, Sehun menarik kursi, duduk.

"Siapa yang mengatakannya?" Sehun terkekeh membuat Jonathan semakin bingung dengan manusia di depannya sekarang.

"Kau bukannya menikah dengan Soojung?" Jonathan memperjelas pertanyaanya. Sehun menggelang cepat, tak ada penjelasan yang akurat dari mulut namja tampan itu.

"Bagaimana aku pergi ke Kanada? Apa cuaca di sana masih sangat buruk?" Sehun menarik kursi nya merapat ke arah meja, meletakkan tangannya di meja.

"Semalam aku kembali mengupadate, kita bisa pergi esok sore, jadi kita sampai di sana bisa malam hari bagaimana? Karena menurut informasi yang kudapat badai akan terjadi lusa" tutur Jonathan. Sehun mengangguk cepat, mengigit bibir bawahnya. Sehun cemas.

"Jangan khawatir bro!" Jonathan tersenyum. Sehun ikut tersenyum tipis hampir tidak terlihat disisi lain ada rasa cemas entah apa yang hatinya cemaskan, disisi yang berbeda ia sangat bahagia.

"Jadi bagaimana, aku harus merapihkan semua barangku? Termasuk pakaian tebal?" Tanya Sehun beruntun.

"Ya tentu saja, jika kau tak ingin mati membeku kawan" Jawab Jonathan santai.

Sehun menepuk - nepuk pundak Jonathan dan bergegas meninggalan ruangan itu dengan bahagia.

Akhirnya ia akan menjemput yeojanya.

***

Irene duduk termenung di kamarnya yang remang, hanya sinar rembulan yang menjadi penerangan saat ini. Irene terus melamun tak henti, bahkan panggilan seorang yeoja di belakangnya tak membuat lamunannya goyah, lampu kamar menyala. Irene masih menatap ke arah jendela, dengan tatapan kosong.

DEAR SEHUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang