Hari ini tepat 9 bulan Sehun dan Irene berimigrasi ke Korea, memulai hidup baru yang lebih indah dari sebelumnya, melupakan kenangan pahit dan memulai kenangan manis. Sehun kembali bekerja di perusahaan kini ia menjadi CEO di perusahaan orang tuanya, Sehun menempati rumah milik kedua orang tuanya karena ia anak satu - satunya sementara itu kedua orang tuanya menetap di Jepang, mengurus perusahaan lainnya dan juga saham. Sehun selalu pulang lebih awal, ia tak mau membuat isterinya sendirian apalagi ia sedang mengandung.
Irene sama sekali tak keluar dari pagar rumah tanpa Oh Sehun di sampingnya, namja itu selalu mengantarnya kemana pun ia pergi. Mendengar omelannya, menuruti kemauannya bahkan memanjakannya. Sehun selalu melakukan nya untuk Irene tanpa sedikit keluhan dari mulutnya. Terkadang Irene mengerjai Sehun dengan menyuruhnya memasak sebuah sarapan dan ternyata memang Sehun cukup pintar dalam hal memasak, Irene tertawa girang melihatnya.
Di sore hari sepulang dari kantor nya Sehun, langsung menghampiri Irene yang berada di kamar dengan perut nya yang terus membuncit. Sehun sudah mempersiapkan semua asuransi untuk anak nya kelak dari kelahiran hingga pendidikan, semua telah ia persiapkan dengan matang. Karena bagi Sehun bahagianya hanya terletak pada Irene dan si jabang bayi. Sore itu sekitar pukul empat sore Irene merasakan nyeri yang luar biasa, Sehun dengan bantuan pembantu rumah tangga menitah Irene kedalam mobil. Menuju ke rumah sakit.
Jarak yang di tempuh tidaklah sejauh sewaktu ia tinggal di Toronto, di Seoul rumah sakit tak jauh dari rumahnya sekitar lima belas menit jika di tempuh dengan kendaraan. Sesampainya di rumah sakit Irene langsung di beri pertolongan, tangan Sehun bergetar. Ia gugup. Sangat gugup. Jantungnya berdegub sangat cepat, ia belum pernah seperti ini sebelumnya. Ini sungguh mendebarkan di mana Sehun akan menjadi seorang ayah. Sekitar satu jam menunggu di luar bersama pembantu nya, dokter dari ruang bersalin itu keluar seraya melepas sarung tangan dan memberinya kepada asistennya.
"Selamat, anak dan ibu nya sehat. Bayi nya perempuan, anda ayahnya?"
Sehun mengangguk.
"Wah kalian nikah muda ya, silahkan masuk"
Sehun hanya tersenyum, melangkah masuk kedalam ruangan. Jantungnya berdegub cepat. Ia sungguh gugup. Sehun menghampiri Irene yang terbaring menatapnya dengan bayi yang berada di sampingnya. Sehun menatap wajah Irene, ia ingin menangis rasanya melihat yeoja cantiknya ini berjuang di ruang bersalin tanpa di temaninya tadi. Sehun takut dengan orang melahirkan. Itu problematikanya.
"Oh So Ra.." Sehun bergumam.
"Nama yang bagus"
"Eh?"
"Ya itu nama yang akan kita berikan untuk nya, Sayang" Irene tersenyum manis. Sehun menatap keduanya, lengkap sudah hidup Oh Sehun impiannya terwujud sangat indah di awal tahun.
***
Setiap pagi sebelum pergi ke kantor Sehun mengecup kening kedua malaikat itu secara bergantian. Sehun melambaikan tangannya hingga hilang tertutup kaca jendela hitam mobilnya. Sora tumbuh dengan sangat cepat anak itu kini telah menginjak usia satu tahun, banyak sekali tingkah lucu menggemaskan darinya. Ketika tertidur wajah damai Sora sama seperti wajah Sehun, tabiatnya hampir sama. Irene mengusap pipi Sora yang tertidur di atas ranjang bersamanya.
Setiap sore Irene mengajak Sora bermain di taman dekat sungai, tempat kenangan beberapa tahun lalu bersama seseorang yang kini sudah menjadi hak miliknya, Irene menatap kosong. Waktu berjalan begitu cepat, rasanya baru saja ia membatal kan sebuah pertunangan, berdebat dengan Sehun, menangis tiada ampun, dan menikah dengan Sehun itu serasa baru saja beberapa minggu yang lalu. Kini Irene sudah menjadi seorang ibu untuk anaknya, cita - citanya tercapai dengan Sehun, bahagia sangat bahagia hati Irene sekarang. Irene duduk sementara Sora berada di pangkuannya seraya memegang botol susu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR SEHUN✔️
Hayran Kurgu[SOME PRIVATE CHAPTER] [PROLOGUE - EPILOGUE] Written by lea Tentang percintaan, persahabatan dan sebuah keegoisan di dalam hati masing - masing, kita tak pernah bisa menilai seberapa besar perjuangan seseorang untuk mendapatkan cintanya, untuk meya...