Chapter 10

1.8K 259 7
                                    

Suasana menjadi hening, hanya dentingan sendok dan sumpit yang terdengar dan suara alunan musik di restoran bernuansa modern itu, Irene meletakkan sendok nya bersama sumpit perlahan mengusap mulutnya menggunakan tisu.

"Chanyeol-ah kau tak perlu terlalu memikirkan hal itu, kau bisa membicarakannya baik - baik" Irene tersenyum tipis hampir tidak terlihat dan menyeruput jus alpukat yang tinggal setengah.

"Aku sudah melakukan itu noona, kau tahu appa ku kan? Ia sangat menginginkan ku menikahi yeoja China itu demi reputasi perusahaan" Namja jangkung di depan Irene kini terlihat begitu gelisah, terlihat dari mata besar nya, ia benar - benar tak menginginkan itu terjadi pada dirinya. Seharusnya namja seperti nya masih mengeksplor dunia untuk mencari cinta sejatinya bukan terhenti karena sebuah perjodohan.

Irene mengangguk pelan, ia tak bisa memungkiri nya. Teman masa kecilnya ini sedang berdebat dengan batinnya, menolak
keadaan yang menimpa dirinya.

"Irene noona, bisa kah kau memberiku saran untuk keluar dari hal yang tak kuingin kan ini?"
Lagi - lagi mata namja tampan di hadapan Irene menyiratkan kegelisahan.

"Apa ada rencana pendek yang ingin kau buat sebelumnya, untuk menghindari ini?" Tanya Irene.

"Ya, aku akan beralasan jika aku mempunyai seorang kekasih" Chanyeol tersenyum, seraya menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"Baiklah, Siapa?" Irene ikut tersenyum, Irene percaya pada ide Chanyeol karena ia namja yang jenius sejak dulu, Irene masih ingat ketika Chanyeol memperbaiki mainanya yang rusak karena Sehun menjatuhkannya.

"Kau noona, maukah kau berpura - pura menjadi kekasihku?" Irene sedikit terkejut dengan pernyataan Chanyeol. Bagaimana tidak terkejut? Jika nanti ia di paksa menikah dengan namja jangkung itu dan ya pemikiran Irene sudah melampaui batas.

"Tenang Irene noona, aku yang akan mengaturnya" Irene mengangguk pelan, ia mempercayai nya. Chanyeol tak mungkin melakukan hal yang mengecewakan Irene.

***

Soojung melangkah keluar dari ruangannya membawa berkas itu ke ruangan manajernya yang tidak jauh dari ruangannya. Soojung mengetuk pintu kaca itu sedikit keras.

"Masuklah" Soojung sedikit terkejut, manajernya ternyata tidak berada di dalam ruangan namun baru saja datang dari belakangnya. Soojung masuk kedalam ruangan mengikuti langkah manajernya.

"Silahkan duduk Soojung-ah"

"Terima Kasih Jonathan-ssi"
Soojung mendaratkan bokongnya di kursi dan meletakkan berkas itu di meja.

"Bagaimana dengan laporan perusahaan nya?" Soojung membuka berkas yang terbalut map dan memberikannya kepada manajernya.

"Perusahaan Property ini meningkat sangat pesat, dan sering menjalin kerjasama dengan perusahaan lain itu membuat perusahaan ini semakin berkembang dengan baik" manajer itu mengangguk seraya membaca laporan yang Soojung berikan.

"Ya baiklah, esok akan di adakan rapat pukul 7 pagi. Kita akan kedatangan sekretaris dan direktur dari perusahaan OH Corp jadi saya harapkan untuk melayangkan surat pada perusahaan tersebut untuk rasa hormat kami" Soojung menatap manajernya yang menadatangani berkas yang ia berikan kepadanya.

"Esok rapat akan di pimpin oleh direktur perusahaan ini"

"Baik Jonathan-ssi saya permisi dulu" Soojung mendapat anggukan pelan dari manajernya. Soojung bergegas meninggalkan ruangan itu dan menuju ruangannya. Ia pun berjalan seraya merapihkan kembali berkas yang baru saja selesai di tanda tangani.

DEAR SEHUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang