Chapter 17

1.6K 228 8
                                    

Setelah kejadian itu Soojung menjadi canggung, ya bagaimana tidak? Atasan tertinggi nya memergoki kejadian itu, jujur saja Soojung tak ingin di keluarkan dari perusahaan besar itu karena menurutnya ia telah nyaman dengan lingkungan kerja yang sangat ramah dan Soojung rasa ia mendapatkannya hanya di perusahaan ini. Soojung telah berkomitmen pada dirinya agar menjaga sikap yang sekiranya akan mengecewakan atasan nya, ia juga mulai mengoreksi dirinya.

Soojung berjalan keluar ruangannya, memang banyak yang menggosipinya tentang kejadian tersebut tetapi Soojung cuek, karena yang menilai dan menggajinya bukan sesama karyawan perusahaan. Disisi lain seorang senior perusahaan membicarakan Soojung dengan suara yang cukup terdengar di indera Soojung yang sedang sibuk menghitung jumlah dokumen yang berada di meja.

"Oh jadi dia yang melakukan hal tidak patut itu?" Ucap seorang yeoja berambut pendek.

"Iya betul, eonnie bahkan katanya karena tingkah nya yang berlebihan, manajer sampai memecat Irene-ssi pada saat bekerja di cafe" sahut seorang yeoja yang duduk di depan komputernya.

"Ah aku tahu itu eonnie, dulu Irene-ssi bekerja di sana karena ia belum siap mengurus perusahaan, aku sempat bertemu dengannya, ia sangat baik hati" sahut lainnya.

"Tidak tahu diri sekali yeoja itu, kini ia bergantung pada perusahaan Irene-ssi, mungkin kalo Irene-ssi orang yang arogan, ia sudah di pecat dari sini" jawab yeoja berambut pendek.

"Benar"

Soojung pun terdiam, ia buru - buru membawa berkasnya pergi dari tempat itu, ia tak ingin mendengarkan komentar - komentar dari mulut teman sepekerjaannya. Meski Soojung tipe pribadi easy going tapi tetap saja dari perkataan mereka ada yang menohok hati Soojung, terutama yang mereka katakan tentang di pecat nya Irene dari cafe, itu cukup membuatnya benar - benar tak enak hati. Apalagi yeoja itu sekarang menolongnya, menahannya untuk tetap berkerja di perusahaanya, mungkin kebanyakan orang berfikir mengapa tak di pecat saja? Harusnya Soojung merasakan apa yang Irene rasakan saat di pecat. Tapi kenyataannya Irene memaafkan hal itu dengan hatinya bukan akal nya.

"Soojung-ah" Soojung menoleh perlahan.

"Ya Jonathan-ssi?"

"Selesaikan pekerjaanmu sebelum kau berlibur ke Kanada, disana kau akan bertemu Bryan-ssi ia akan melakukan interview soal pekerjaan yang selama ini kau kerjakan" ucap namja bule itu seraya memandang wajah Soojung.

"Baik Jonathan-ssi"

***

Irene duduk di dalam ruangan di temani dengan namja bermata besar yang berada di sofa sibuk bermain game, namja itu tidak terihat seperti seseorang yang sudah dewasa bahkan perilaku nya saja tak berubah dari dulu. Chanyeol masih sama seperti dulu lain dengan Sehun yang seperti orang asing dalam hidupnya.

"Irene noona, aku hampir lupa" namja bermata besar itu merogoh saku jasnya dan berjalan menghampiri Irene yang sibuk dengan layar laptop nya, Irene pun menoleh ke arah Chanyeol.

"Apa?" Tanya Irene seraya mendongak menatap Chanyeol. Chanyeol meraih tangan mungil itu dan membuka kota kecil berwarna merah berisikan cincin yang sama dengan yang ia gunakan, Chanyeol menyematkan cincin itu pada jari manis Irene seraya tersenyum.

"Apa ini?" Tanya Irene bingung.

"Anggap saja itu hadiah ulang tahun mu noona, kau terlalu sibuk sampai kau lupa kalau hari kau berulang tahun" Chanyeol tersenyum memandangi wajah Irene, Irene pun menundukkan kepalanya menyembunyikan rona di wajahnya.

DEAR SEHUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang