~Lima~

86 11 3
                                    

Dahulukan Vote sebelum membaca.
~Thank You~
•Happy Reading•

*****

Secantik-cantiknya scenario yang di buat manusia, pasti lebih Indah scenario yang dibuat oleh Tuhan.

Cinta yang di berikan kepada manusiapun pasti akan kalah dengan cinta yang di berikan oleh Tuhan. Karena Tuhan mencintai bukan memakai perasaan dan hati, melainkan dari ujiannya.

*****

       Di luar ambang pintu kamar mandi, menampakkan seorang gadis yang sedari tadi mendengarkan percakapan antar dua bersaudara. Awal tujuannya hanyalah ingin memasuki toilet tersebut, tapi kenyataan pahit berbalik arah padanya. Gadis itu mendengar nama seseorang yang selama ini selalu menghantui mimpinya, dia tidak pernah tau kapan ia dan orang itu akan bertemu. Terakhir kali bertemu adalah saat dimana ia ingin berangkat ke luar negri karena orangtuanya yang menginginkan dia bersekolah di sekolahan yang terbaik.

     Sebelum kepulangannya ke Indonesia ia berharap akan bertemu dengan orang yang selama ini ia rindukan. Tapi setelahnya sampai di Indonesia ia tak pernah melihat wajah orang itu bahkan sampai sekarang pun ia selalu bertanya 'dimana dia sekarang?'. Dan pada saat ini juga kenyataan pahit datang di kehidupannya menghancuri semua perasaan optimisnya yang menginginkannya akan bertemu lagi dengan wajah itu. Tapi kenyataannya? Wajah yang selalu ia rindu bertahun-tahun lamanya sekarang tidak akan pernah menampilkan kembali di hadapannya. Karena kehadirannya di dunia pun sudah mustahil untuk ia ada.

'Cklek'

Suara dari knop pintu kamar mandi, menampakkan seorang perempuan yang baru saja berdebat dengan saudaranya. Dengan wajah yang sangat tidak mengerti ia hanya bisa memandang heran apa yang ada di haapannya itu.

"Vania?!" mata Cindy terbelalak kaget saat mendapati seseorang yang ada di depan matanya yaitu sahabatnya 'Vania'.

"Gue kira.. Gue masih ada harapan buat ketemu dia," sahut Vania dengan nada sendu.

     Dengan susah payah Cindy menelan salivanya dalam-dalam, memikirkan penjelasan apa yang harus ia beri kepada sahabat alias teman kecilnya yang di jodohkan oleh orangtuanya dengan kakanya yang sudah tiada itu. Selama ini keluarga Cindy selalu merahasiakan keberadaan Cio kepada pihak keluarga Vania. Karena alasan mereka menjodohkan kedua anaknya itu selain untuk mempererat tali persahabatan juga untuk memanfaatkan saham yang di pegang oleh keluarga Vania.

Di lihatnya kondisi sekitar yang tidak pas. Akhirnya Cindy menarik tangan Vania untuk mencari tempat yang aman buat menyelesaikan masalahnya.

"Hmm Van~" belum sempat Cindy berbicara, Vania telah memotong percakapannya.

"Kenapa Ndy? Kenapa gak ada satupun orang yang kasih tau kabar itu?!!! Kabar kalo Cio udah gak ada??? Kenapa???"

Lagi-lagi Cindy membungkam mulutnya karena mendengar perkataan Vania yang menurutnya itu adalah perasaan yang sangat kecewa dengan kenyataan pahit yang datang di Vania. Dan lebih pahitnya Cio meningal karena...
Hanya Cindy yang mengetahui itu semua.

"Bahkan bokap sama nyokap lo pun ngerahasiain ini dari gue, heuhh dan lebih kejamnya. Kalian semua berbohong sama gue dan keluarga gue, kalau Cio sekolah di inggris!!!" tangis Vania pecah saat itu juga menerima kenyataan pahit yang sangat tidak siap di terimanya. Juga kebohongan yang telah ia percayai, sangat ia percayai.

"Gue baru bisa menerima cinta Cio pada saat gue pergi. Tapi? Setelah gue balik dia menghilang gitu aja gak ada kabar. Gue juga nanya ke orangtua gue dimana Cio. Tapi mereka juga gak tau, sampai akhirnya keluarga gue dapet kabar dari keluarga lo tentang kebohongan yang orangtua lo kasih!!"

Cinta Or CindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang