~Dua~

166 32 33
                                    

Dahulukan Vote sebelum membaca.
~Thank You~
•Happy Reading•

*****

Di saat yang lain berlomba mencari kebenaran. Aku hanya bisa diam, bahkan di saat aku mencoba mencari kebenaran, tetapi kebenaran tersebut seakan menjauh dariku.
Lalu..
Sekarang apa yang bisa ku kejar? Apa hidupku akan selalu seperti ini?
Yahh, aku akan terus seperti ini. Hidup dalam permasalahan yang kalian sebut dengan kebencian!!!

*****

    Waktu telah menunjukkan pukul dua lewat lima menit, menandakan bel pulang sekolah telah berbunyi. Cinta yang sedari tadi telah memasukkan buku-bukunya ke dalam tas langsung bergegas keluar tanpa pamit kepada guru yang berada di depan kelas, dan di ikuti oleh ke tiga temannya.

Saat di koridor

"Kalian duluan aja, gue masih ada urusan sama hutang gue"

"Elah Ta, udah jam berapa ini? Gak usah ngaret dah" decak Evan.

"Gue gak lama ko, cowo itu minta ke gue buat ajakin dia ke tempat itu."

"Ha?? Lo gak salah Ta? Emang dia punya nyali berapa buat ikutan itu hm?"

"Ya gue gak tau berapanya, tapi gue yakin dia gak bakal kenapa-napa"

"Yaudah lah terserah lo, yang penting kegiatan kali ini lancar, tanpa hambatan apapun."

"It's ok"

    Cinta dan yang lainnya berpisah di ujung koridor, teman-teman Cinta yang lain berbelok ke arah kanan, sedangkan Cinta ke arah kiri.

    Setelah sampainya di tembok perbatasan sekolah, Cinta pun langsung memanjat tembok tersebut yang tingginya sekitar kurang lebih dua meter. Tanpa bantuan apapun Cinta langsung memanjatnya. Walaupun sudah sering ia lakukan, Tetapi tetap saja tiap kali ingin turun dari tembok tersebut terasa sulit, karena saat berada di atas rasanya beda sekali seperti berada di menara, 'yah walaupun nyatanya gak kaya gitu sih'

    Saat di atas tembok, Cinta sudah bisa melihat Ilham sedang menunggunya di balik tembok itu. Ilham tidak mengetahui, bahwa di balik tembok tersebut terdapat seseorang yang sedang ia tunggu.

   Cinta pun langsung melompati tembok tersebut dan membuat suara yang sentak membuat Ilham melihat ke arah sumber suara.

Bughh

Ilham yang melihat Cinta sudah tersungkur di bawah tanah langsung menghampirinya.

"Saya udah pernah bilang kan ke anda, jadi cewe itu jangan tulalit apa lagi ceroboh" ucap Ilham yang berdiri di hadapan Cinta seraya menatap mata tersebut dengan tatapan dingin dan angkuh.

"Lo bisa gak sih sekali aja kasih perhatian lo buat gue" balas Cinta.

"Buat apa saya membantu anda, memangnya siapa anda? Anda hanya sebatas orang yang akan membayar hutangnya kepada saya" jawab Ilham dan langsung di balas tatapan tajam dari Cinta.

"Ya ampun, lo tuh ya gak bisa gitu berbuat baik sama gue, ya gue tau gue punya hutang ke lo, tapi bisa gak si perhatian dikit sama gue" balas Cinta seraya menyindir halus Ilham dari perkataannya.

   Ilham tak menggubris perkataan Cinta, ia hanya menghembuskan nafas berat lalu beralih pandangan ke sekitar lingkungan.

"Dasar cowok aneh" gumam Cinta yang masih tak di gubris oleh Ilham.

Cinta Or CindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang