2

4.2K 437 6
                                    

Di dalam club itu cukup ramai, lisa hampir mengenal semua orang disana, para dancer, staff dan sebagian besar karyawan YG yang turut berperan dalam karir Big Bang. Keluarga besar YG dan orang orang terdekat Big Bang. Lisa mengikuti bobby dan hanbin menghampiri TOP, sementara mino menghilang dengan jiyong

"Mino oppa kemana? Kenapa dia membawa milikku pergi??" Gerutu lisa sambil mengitarkan pandangannya keseluruh ruangan itu memcari sosok yang selalu membuatnya berdebar.

"Milikmu?? Diajak bicara saja gugup," ledek bobby

"Ish... mana mino oppa??"

"Nanti juga kembali-" belum selesai bobby bicara, lisa sudah menelpon mino

"Oppa dimana?" tanya lisa dengan suara manjanya, membuat siapapun tidak dapat menolaknya, senjata terbaiknya, namun senjata itu tidak berguna saat ia bersama jiyong. Ah bukan tidak berguna, lisa hanya tidak dapat menggunakan senjata itu karena semua yang ada di kepalanya terhisap oleh pesona pria itu.

"Kenapa? Sebentar hyung-" suara mino terdengar dari hpnya

"Kemana oppa membawa milikku??" masih dengan suara manjanya lisa bicara pada hpnya, hanbin dan bobby meninggalkannya karena tidak ingin di repotkan oleh lisa yang bisa mendadak bodoh karena jiyong.

"Belakang bar, kemarilah... kalau berani," goda mino dan mematikan telponnya.

Lisa memaki hpnya karena mino yang tiba tiba memutus sambungan mereka. Lisa berjalan ke bar, ia menimbang nimbang selama melangkah kesana, apa dia benar benar boleh mendekati mino dan jiyong? Lisa benar benar gugup. Tapi akhirnya ia berdiri didepan pintu, yang menuju ke bagian belakang bar, pintu itu di tutup. Lisa sudah tau apa yang ada dibalik pintu itu, tapi ia ragu untuk membukanya. Pintu itu menghubungkan club dengan ruang penyimpanan, seungri pernah mengajaknya masuk kesana saat mereka semua tengah merayakan debutnya iKon dulu. Lisa dekat dengan seungri? Lisa mengenal semua orang di YG, bahkan tukang sapu sekalipun, tapi dengan jiyong? Bicara saja hampir tidak berani.

Cklek!

Pintu itu terbuka, jiyong berdiri didepannya, sedikit terkejut karena lisa berdiri di sana seperti anak yang tertangkap basah tengah menguping.

"Kau sudah disini, Mana hanbin dan bobby?" tanya mino, menyelamatkan lisa dari kegugupannya

"Eh? Ah hanbin oppa menemui chaerin eonni dan bobby oppa di dance floor.." jawab lisa asal, dan segera mundur, menjauh dari jiyong agar jiyong tidak dapat mendengar jeritan jantungnya

"Ah kau bisa membantu kami kan?" tanya jiyong dan lisa menatap mino, menuntut penjelasan

"Ah ne op- eh sunbaenim," ucap lisa dengan tangan meremas sisi hotpansnya sendiri

"Ini, bawakan ini, untuk seunghyun hyung," ucap mino dan memberikan sebuah kue yang tidak begitu besar pada lisa

"Eh? Ne... tentu saja," ucap lisa dan menerima kue itu

"Ayo," ajak jiyong dan berjalan menduli lisa serta mino, lisa masih terus menatap punggung jiyong, terpesona, pada suara pria itu, pada aura yang dipancarkan pria itu.

"Matamu bisa keluar kalau kau melihatnya seperti itu, atau kau bisa melubangi punggungnya dengan laser dari matamu itu," goda mino sambil mendorong lisa pelan agar maju dan mengikuti jiyong. Malam itu club sudah di tutup untuk umum, khusus untuk memberi semangat pada TOP yang akan pergi wamil 2 hari lagi.

Seperti yang sudah di prediksi, malam itu penuh dengan musik, wine, whiskey, vodka, semua orang minum, menyanyi, menari, bersenang senang. Semua bersenang senang termasuk lisa.

Lisa duduk bersama mino, bobby, june, seungri, Jiyong, sandara, dan chaerin. Gadis itu duduk diantara mino dan bobby, ia sebenarnya ingin bergabung dengan hanbin dan para dancer dimeja sebelah karena terlalu gugup berada didekat jiyong, tapi karena mino membuatnya membawa kue, dengan sepenuh kekuatannya lisa terpaksa duduk disana, tepat berhadapan dengan jiyong di sofa yang disusun setengah lingkaran. Mereka tertawa, bercanda, membicarakan banyak hal

Kiss The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang