16

2.4K 253 2
                                    

Lisa terbangun dari tidurnya dan melihat jiyong baru saja meletakan hpnya diatas meja

"Ngg... oppa sudah datang?" gumam lisa sembari mengusap matanya

"Hmm... baru saja, kau mabuk? Istirahatlah, aku mau mandi," ucap jiyong sembari mengelus dahi gadis itu

"Ne..." lisa melihat jiyong masuk ke dalam kamar mandi dan kembali memejamkan matanya, sama sekali tidak penasaran dengan apa yang baru didengar jiyong. Sementara jiyong mandi, lisa kembali terlelap, hingga ia merasakan tangan dingin menyentuh pipinya dan memeluknya. Lisa membuka matanya dan mendapati jiyong tengah memeluknya, dengan mata terpejam

"Oppa, sudah tidur?"

"Belum, kenapa?"

"Anniyo,"

"Ingin mengatakan sesuatu?" tanya jiyong lagi, masih dengan mata terpejam dan lengan yang memeluk lisa

"Hm... aku mau bilang kalau aku menyayangi oppa?" bisik lisa dan membalas pelukan jiyong. Hidungnya dapat mencium aroma sabun dari dada telanjang pria itu, masih ada beberapa bulir air di bahu pria itu yang belum tersentuh handuk

"Sungguh? Aku juga menyayangimu," balas jiyong dan mengeratkan pelukannya. Jiyong membuka matanya ketika merasakan bibirnya bersentuhan dengan sesuatu yang lembut dan hangat. Sementara lisa menyebunyikan wajahnya di dada jiyong setelah mengecup cepat bibir pria itu

"Sebenarnya aku lelah malam ini, tapi kau membangunkan naga lapar," gumam jiyong dan menarik handuk di kepala gadis itu dan memperlihatkan rambut hitam gadis itu

"Kau mengganti warna rambutmu?" Tanya jiyong setelah melempar handuk di kepala lisa ke lantai

"Apa aku cantik?"

"Kau selalu cantik,"

"Apa aku lebih cantik dari nana?"

"Hah??" ucap jiyong dan menarik pelan dagu lisa agar gadis itu menatapnya "apa katamu tadi?"

"Apa aku lebih cantik dari nana komatsu? Oppa bertemu dengannya hari ini,"

"Hm... kalian sama sama cantik,"

"Oppa masih menyukainya?"

"Anniyo,"

"Oppa lebih menyukainya dibanding menyukaiku? Tentu saja karena oppa yang mengejarnya,"

"Aku tidak mengejarnya,"

"Oppa yang memintanya jadi kekasihmu,"

"Kau baru saja membuka laci di meja tv dan melihat koleksi filmku?"

"Kau punya semua film nana, jadi bintang terkenal menyenangkan ya? Oppa bisa mengencani gadis manapun, bahkan idolamu sekalipun,"

"Hm... itu alasanmu minum minum di depan? Tsk... kau sedang cemburu eoh?" Jiyong tersenyum, dan mengecup singkat bibir gadis dipelukannya itu

"Ish... jawab saja pertanyaanku, apa aku lebih cantik dari nana dengan rambut hitamku?"

"Kau ingin aku berkata jujur?"

"Tentu saja oppa harus jujur,"

"Kau juga harus jujur setelah aku berkata jujur, oke?"

"Iya... aku akan berkata jujur-" lisa terdiam, ia ingat kebohongannya

"Hm... kau justru terlihat mirip dengannya kalau rambutmu hitam, tapi itu bukan berarti aku memikirkannya saat bersama denganmu, dulu aku memang memintanya jadi kekasihku tapi kau juga harus tau kalau aku juga yang memutuskan hubungan kami," jelas jiyong sambil mengelus rambut lisa

"Kenapa?" hanya kata itu yang dapat keluar dari mulut lisa, ia kembali merasa terbebani dengan rahasianya

"Apanya?"

"Kenapa kalian berpisah?"

"Dia membohongiku," jawab jiyong santai dan lisa tidak dapat berkata apapun setelah mendengarnya. Lisa terdiam dan sepersekian detik setelahnya, lisa membalas lumatan jiyong, untuk beberapa saat mereka saling melumat dan memuaskan bibir lawan mainnya hingga jiyong, si pemegang kendali, melepaskan tautan bibir mereka.

"Cukup atau malam ini kau tidak akan bisa tidur," gumam jiyong sambil mengusap bibir lisa, membersihkan sisa sisa air liur di bibir gadis itu

"Oppa memaafkan nana?"

"Masih penasaran hubunganku dengan nana huh??"

"Hehe... nana kekasih terakhirmu kan?"

"Hm... kurasa iya, baiklah baiklah kalau itu bisa membuatmu lebih baik, aku sudah janji akan memberikan semua yang kau mau, akan ku jawab semua pertanyaanmu"

"Jadi, apa oppa memaafkan nana?"

"Aku memaafkannya, tapi tidak menerimanya kembali,"

"Masih menyukainya?"

"Tidak,"

"Karena dia membohongimu?"

"Karena sekarang aku menyukaimu,"

"Aaa... oppa aku seriuusss..." keluh lisa sembari mengerucutkan bibirnya

"Aku juga serius," jawab jiyong setelah mengecup singkat bibir gadis didepannya

"Sungguh??"

"Kau punya pesona yang sangat kuat, sebelumnya aku tidak memperhatikan itu, tapi sekarang aku terikat pesonamu, atau masakanmu? Atau permainanan mu? Hm... semuanya?"

"Oppa menyukaiku karena tubuhku?"

"Awalnya begitu, aku juga pria normal, mana mungkin tidak suka tubuhmu, tapi setelah itu aku menyukaimu karena itu dirimu," jawab jiyong santai dan lisa menekuk wajahnya, cemberut. Jiyong tersenyum dan mengeratkan pelukannya, mencium lekukan leher gadis itu

"Ish... oppa! Cukup... aku tidak ingin membuatmu menyukai tubuhku...." keluh lisa sembari mendorong pelan bahu jiyong

"Aku menyukainya karena itu dirimu, bukan hanya tubuhmu, aku juga suka suaramu, panggil aku oppa lagi," godanya sambil menggigit dan menghisap pelan leher gadis itu

"Nggh... oppa!! Cukupp...."

"Kau terdengar seperti minta lebih,"

"Aku tidak minta lebih..."

"Lalu kenapa mendesah hm? Itu membuatnya terdengar begitu,"

"Aku? Aku- aku tidak-"

"Haha kapan kau pakai blush on sayang?" Jiyong menarik kepala gadis itu, membuat wajah gadis itu tepat di depan dadanya, memeluknya dan mengelus rambutnya

"Tadi mino menelponmu," ucap jiyong tiba-tiba membuat lisa terdiam, terpaku pada posisinya, jantungnya berpacu sangat cepat dan ia mendadak sangat gugup

"Huh?! Kenapa oppa mengangkat telponku??" ucap lisa sedikit membentak

"Kau tidak penasaran apa yang mino katakan? Atau kau sudah tau apa yang mino katakan?" tanya jiyong dengan nada datarnya

"Ng... apa mino mengatakan sesuatu yang buruk? Dia hanya mengajakku minum kan?" tanya lisa dengan suara tergagap karena gugup

"Hm... dia tidak mengajakmu minum, dia bilang kau membohongiku," jiyong masih belum melepaskan pelukannya, namun pelukan itu kini terasa tidak seerat pelukan, jantung lisa berdegup cepat, ia takut, ia takut mino membocorkan rahasianya dan jiyong akan meninggalkannya saat itu juga. Pelukan dan ciuman jiyong membuatnya takut, mungkinkah ini adalah malam terakhir jiyong memeluk dan menciumnya?

✩✩✩
Ga ada waktu buat ngetik panjang panjang 😂😂 maaf yha

Kiss The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang